Skreening defisiensi alpha 1-antitripsin : Analisa gas darah

f Hipotalamus, berfungsi mengatur sistem saraf otonom melalui produksi dan pelepasan hormone, tekanan darah, denyut jantung, lapar, haus, libido, dan siklus tidurbangun, perubahan memori baru menjadi memori jangka panjang. g Thalamus, ialah kumpulan badan sel saraf di dalam diensefalon membentuk dinding lateral ventrikel tiga. Fungsi thalamus sebagai pusat hantaran rangsang indra dari perifer ke korteks serebri. Dengan kata lain, thalamus merupakan pusat pengaturan fungsi kognitif di otaksebagai stasiun relay ke korteks serebri. h Mamaliari bodies, berperan dalam pembentukan memori dan pembelajaran i Girus dentatus, berperan dalam memori baru dan mengatur rasa bahagia. j Korteks entorhinal, penting dalam memori dan merupakan komponen asosiasi. Sedangkan lobus otak yang ikut berperan dalam kognitif adalah. a. Lobus frontalis Fungsi lobus frontalis mengatur motorik, perilaku, kepribadian, bahasa, memori, orientasi spasial, belajar asosiatif, daya analisis dan sintesis. Sebagian korteks medial lobus frontal dikaitkan sebagai bagian sistem limbik, karena banyaknya koneksi anatomik dengan struktur limbik dan adanya perubahan emosi bila terjadi kerusakan. b. Lobus parietalis Berfungsi dalam membaca, persepsi, memori, dan visuospasial. Korteks ini menerima stimuli sensori input visual, auditori, takil dari area asosiasi sekunder karena menerima input dari berbagai modalitas sensori sering disebut korteks hemoromodal dan mampu membentuk asosiasi sensori. Sehingga manusia dapat menghubungkan input visual dan menggambarkan apa yang mereka lihat atau pegang. c. Lobus temporal Berfungsi mengatur pendengaran, penglihatan, emosi, memori, kategorisasi benda-benda, dan seleksi rangsangan auditorik dan visual. d. Lobus oksipital Berfungsi mengatur penglihatan primer, visuospasial, memori, dan bahasa Hamidah, 2011.

C. Pengaruh PPOK terhadap Fungsi Kognitif

Gangguan kognitif telah ditemukan menjadi salah satu manifestasi di luar sistem respirasi yang penting pada pasien dengan PPOK Antonelli et al, 2003 dalam Li et al, 2013. Penelitian yang dilakukan oleh De Carolis et al 2011 pada 44 responden dengan penderita PPOK dan non PPOK menunjukkan bahwa responden dengan PPOK sedikit, namun secara signifikan menunjukkan performa yang buruk dibandingkan dengan kelompok kontrol pada tes neuropsikologi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Li et al 2013 sebelumnya menemukan bahwa gangguan kognitif berhubungan dengan klasifikasi dari keparahan PPOK. Selanjutnya Li Guang 2013 meneliti bagaimana pengaruh PPOK terhadap struktur otak yang mungkin mempengaruhi fungsi kognitif. Dalam penelitiannya tersebut menemukan bahwa terjadi atrofi pada

Dokumen yang terkait

Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

6 113 83

Hubungan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis dengan Xerostomia

6 77 65

Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1 34 78

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) EKSASERBASI AKUT YANG DI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

1 41 15

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Eksaserbasi Akut yang di Rawat Inap di Rumah Sakit Paru Jember

1 21 5

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK MAKROLIDA PADA PASIEN EKSASERBASI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) (Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu)

2 10 27

Gambaran Fungsi Kognitif Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

1 10 112

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rs Paru Ario Wirawan Salatiga.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Di BBKPM Surakarta.

1 7 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 2.1.1. Defenisi, Etiologi, dan Faktor Risiko - Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 31