Cairan Krim TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

pendingin. 1 6 Cairan Bedak kocok bedak Krim Pasta pendingin pasta berlemak Gambar 4. Bagan Vehikulum. 1 6 Salep

a. Cairan

Jika bahan pelarutnya akua disebut solusio. 1 6 Kalau bahan pelarutnya alkohol, eter, atau kloroform dinamakan tingtur. 1 6 Solusio dapat dipakai untuk mandi, rendam, atau kompres. 1 6 Yang tersering dilakukan ialah kompres. 1 6 Contoh mandi ialah dengan membubuhi sedikit bubuk permanganas kalikus ke dalam satu ember air sampai warnanya keunguan untuk pasien varisela. 1 6 Cara mengompres ada 2 macam : 1. Kompres terbuka. 1 6 2. Kompres tertutup 1 6

b. Krim

Krim ialah campuran lemak dan cairan, biasanya akua, agar dapat bercampur diperlukan emulgator, yang dapat mengikat baik air maupun lemak. 1 6 Ada 2 macam krim, yaitu WO cold cream dan krim OW vanishing cream. 1 6 Bahan Bahan krim tersebut sebagian telah dijelaskan pada bab “salep” ialah cera alba, oleum olivarum, dan oleum sesami. 6 Yang belum dijelaskan ialah cetaceum dan cera lanett N. 1 6 Cetaceum Cetaceum atau spermatici merupakan lemak murni padat diperoleh dari lemak ikan paus, berupa kristal putih terutama terdiri atas cetylester dan asam palmitat, titik cairnya 43-47°C. 1 6 Bila dicampur dengan lemak dan minyak memberikan konsistensi yang baik dan halus berwarna putih. 1 6 Cera lanette N Juga merupakan lemak murni padat, terdiri atas cetyl alcohol yang ditambahkan ester asam sulfat dari fatty alcohol. 1 6 Khasiat Krim mempunyai efek mendinginkan efek mendinginkan dan sebagai emolien. 1 6 Efek pendingin vanishing cream besar daripada cold cream, sebaliknya daya emolien cold cream lebih besar daripada vanishing cream. 1 6 Kedua krim tersebut dapat dpakai sebagai bahan dasar untuk berbagai bahan aktif, tetapi ada obat-obat yang dapat memisahkan emulsi sehingga tidak dapat dicampur dengan krim, misalnya resorsin dan fenol. 1 6 Indikasi Krim dipakai pada kelainan yang agak eksudatif atau kering, tetapi superfisial yang biasanya terdapat pada dermatosis akut atau subakut. 1 6 Dibandingkan salep, daya penetrasinya kurang sehingga tidak dipakai pada kelainan kulit yang kronik dan tebal seperti pada pemakaian salep. 1 6 Meskipun demikian krim mempunyai kelebihan dibandingkan salep karena nyaman, dapat dipakai didaerah lipatan dan kulit yang berambut. 1 6 Contoh penggunaan krim ialah pada dermatitis akut yang telah tidak eksudatif lagi setelah dikompres terbuka. 1 6 Dalam apotek, biasanyang apotek tidak bersedia membuat krim karena tidak tersedia alat emulgator dan pembuatannya lebih sulit dibandingkan dengan salep. 1 6 Jika hendak membuat resep krim, dan membubuhi bahan aktif dapat dipakai krim yang sudah jadi misalnya biocream. 1 6

c. Salep