Rumusan Masalah Hipotesis Manfaat Penelitian

Pengobatan skabies dengan krim permethrin 5 lebih praktis namun harga lebih mahal. Sedangkan pengobatan skabies dengan salep 2-4 lebih murah tetapi compliance penderita menurun. 9 Alebiosu dkk pada tahun 2003 meneliti efektivitas salep yang mengandung sulfur dan sabun untuk penyakit kulit yang sering terjadi seperti infeksi jamur, infestasi skabies, infeksi bakteri, acne vulgaris dan ketombe. Dari hasil penelitian tersebut, penggunakan salep yang mengandung sulfur dengan sabun memiliki tingkat keberhasilan yang lebih baik dibandingkan dengan pengobatan dengan salep sulfur saja untuk penyakit kulit diatas. 10,11 Dari data tersebut, peneliti tertarik untuk mencari informasi dan melakukan penelitian mengenai perbedaan kecepatan sembuh penggunaan kombinasi Salep 2-4 dengan sabun sulfur dibandingkan dengan Salep 2-4 tunggal di Pondok Pesantren Bait Qur’ani, Ciputat tahun 2015.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terapi kombinasi Salep 2-4 dengan sabun sulfur 10 lebih efektif mengobati penyakit skabies dibandingkan dengan Salep 2-4 tunggal di Pondok Pesantren Bait Qur’ani, Ciputat?

1.3 Hipotesis

Kombinasi Salep 2-4 dengan sabun sulfur 10 lebih efektif mengobati penyakit skabies dibandingkan dengan Salep 2- 4 tunggal di Pondok Pesantren Bait Qur’ani, Ciputat

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan efektivitas sembuh secara klinis penggunaan kombinasi Salep 2-4 dengan sabun sulfur 10 dibandingkan dengan Salep 2-4 tunggal terhadap penyakit skabies pada santriwan - santriwati di Pondok Pesantren Bait Qur’ani sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan yang direkomendasikan untuk mengobati penyakit skabies dan dapat mempercepat angka kesembuhannya.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui prevalensi penyakit skabies b. Untuk mengetahui penyebaran penyakit skabies berdasarkan usia c. Untuk mengetahui penyebaran penyakit skabies berdasarkan jenis kelamin d. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan kombinasi Salep 2-4 dan sabun sulfur 10 dibandingkan dengan salep 2-4 tunggal terhadap penyakit skabies pada santriwan dan santriwati di Pondok Pesantren Bait Qur’ani

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi subjek penelitian a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efektivitas penggunaan kombinasi Salep 2-4 dengan sabun sulfur 10 dibandingkan dengan Salep 2-4 tunggal kepada santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Bait Qur’ani 2. Bagi Pondok Pesantren a. Dapat memberikan masukan kepada Pemimpin Pondok Pesantren terhadap pengelolaan penyakit skabies. 3. Peneliti a. Menambah pengetahuan peneliti mengenai penyakit skabies b. Menambah pengetahuan peneliti tentang efektivitas kombinasi Salep 2-4 dengan sabun sulfur 10 dibandingkan dengan Salep 2-4 tunggal c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal bagi penelitian selanjutnya mengenai pengobatan skabies 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Sinonim

The itch, gudik, budukan, gatal agogo. 7

2.1.2 Definisi Skabies

Scabies adalah infestasi dan sensitisasi ke dalam kulit yang disebabkan oleh tungau manusia, Sarcoptes scabiei var. Hominis. 7

2.1.3 Cara Penularan atau Transmisi

Penularannya oleh Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau kadang oleh bentuk larva. 7 Selain Sarcoptes scabiei var. Hominis, dikenal pula Sarcoptes scabiei var. Animalis yang kadang-kadang dapat menularkan manusia yang banyak memelihara binatang peliharaan seperti anjing. 7 1. Kontak langsung Yaitu kontak kulit dengan kulit. Contoh : berjabat tangan, tidur bersama, dan hubungan seksual. 7 2. Kontak tak langsung Yaitu kontak melalui benda. Contoh : handuk, sprei, pakaian, bantal, dan lain-lain. 7

2.1.4 Biologi Tungau Skabies

Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes. 7 Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei, pada hewan seperti kambing dan babi disebut Sarcoptes scabiei var. Animalis. 7 Morfologi tungau ini adalah berbentuk oval, punggung cembung, perut datar, ukuran