6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Sinonim
The itch, gudik, budukan, gatal agogo.
7
2.1.2 Definisi Skabies
Scabies adalah infestasi dan sensitisasi ke dalam kulit yang disebabkan oleh tungau manusia, Sarcoptes scabiei var. Hominis.
7
2.1.3 Cara Penularan atau Transmisi
Penularannya oleh Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau kadang oleh bentuk larva.
7
Selain Sarcoptes scabiei var. Hominis, dikenal pula Sarcoptes scabiei var. Animalis yang kadang-kadang dapat menularkan manusia yang banyak memelihara
binatang peliharaan seperti anjing.
7
1. Kontak langsung Yaitu kontak kulit dengan kulit. Contoh : berjabat tangan, tidur bersama, dan
hubungan seksual.
7
2. Kontak tak langsung Yaitu kontak melalui benda. Contoh : handuk, sprei, pakaian, bantal, dan lain-lain.
7
2.1.4 Biologi Tungau Skabies
Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes.
7
Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei, pada hewan seperti kambing dan babi disebut Sarcoptes scabiei var. Animalis.
7
Morfologi tungau ini adalah berbentuk oval, punggung cembung, perut datar, ukuran
betina berkisar antara 330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yaitu 200-240 mikron x 150-200 mikron.
7
Tungau dewasa memiliki 4 pasang kaki.
1
2 Pasang kaki paling depan berfungsi untuk melekat, 2 pasang kaki belakang berakhir dengan rambut pada betina, pada jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan
pasangan kaki keempat terdapat alat perekat.
7
Infestasi dimulai ketika satu atau beberapa tungau betina yang telah dibuahi berpindah dari kulit manusia yang sudah terinfestasi oleh tungau tersebut, ke kulit orang
lain yang belum terinfestasi.
7,12
Setelah berpindah dari kulit orang yang telah terinfestasi, atau, lebih jarang dari tungau ke kulit orang yang belum terinfestasi, tungau betina
dewasa berjalan di permukaan kulit, 1 inchi per menit mencari tempat untuk bersembunyi.
7,12
Setelah menemukan lokasi yang cocok, tungau betina akan menggali lubang atau terowongan dalam stratum korneum dan membentuk terowongan sempit dengan
kecepatan 2-3 mm sehari dimana tungau tersebut menyimpan 2 - 4 telur per hari sampai 40 atau 50 butir telur selama 4 - 6 minggu rentang hidupnya.
7,12
Telur akan menetas biasanya dalam waktu 3-5 hari dan berkembang menjadi larva yang memiliki 3
pasang kaki.
7,12
Larva dapat tinggal diterowongan atau bisa juga di luar.
7,12
Setelah itu, larva berubah menjadi nimfa setelah 2-3 hari kemudian.
7,12
Nimfa mempunyai 2 bentuk yaitu jantan dan betina, sudah memiliki 4 pasang kaki.
7,12
Nimfa akhirnya berkembang hingga menjadi tungau dewasa, dan seluruh siklus hidupnya mulai dari telur
hingga dewasa memerlukan waktu 8-12 hari.
7
Tungau dewasa migrasi ke permukaan kulit dan kawin disana. Tungau jantan mati dengan cepat, kadang masih dapat hidup
beberapa hari di terowongan dan tungau betina penetrasi di kulit, mengulangi siklus.
7,12
Tungau ini butuh manusia untuk melengkapi siklusnya dan tidak dapat bertahan di suhu ruangan lebih dari 3-4 hari.
12
Gambar 1 : Siklus hidup Sarcoptes scabiei
12
2.1.5 Gejala Klinis