Kerangka Teori Kerangka Konsep Definisi Operasional

ajaran baru saat anak pertama kali masuk, beberapa fakta mengenai tanda dan gejala penyakit skabies, orang yang harus dilaporkan dalam yayasan tersebut jika menemukan kasus ini, dan evaluasi yang tepat oleh dokter. 1 2,18

2.2 Kerangka Teori

Anamnesis : 1. Pasien mengeluh gatal terutama malam hari 2. Terdapat keluhan serupa pada kerabat atau keluarga 3. Tinggal bersama dengan kerabat atau keluarga yang mengalami keluhan serupa Pemeriksaan Fisik : Lokasi lesi : sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae wanita, umbilikus, bokong, genitalia eksterna pria, dan perut bagian bawah Jenis lesi : papul, vesikel, terdapat kunikulus, pustul Diagnosis skabies memenuhi 2 dari 4 tanda kardinal : 1. Gatal malam hari 2. Hidup berkelompok 3. Terdapat kunikulus pada tempat predileksi 4. Ditemukannya tungau Skabies 1. Usia 2. Pendidikan 3. Kebersihan lingkungan 4. Perilaku sehat 5. Kontak penderita Pengobatan topikal Pengobatan sistemik

A. Faktor yang mempengaruhi absorbsi obat topikal :

1. Jenis vehikulum 2. Faktor fisiokimiawi 3. Penetration enhancer 4. Oklusi dan lokasi aplikasi obat topikal B. Compliance penderita C. Reinfestasi

D. Kebersihan pribadi dan lingkungan

1. Peremthrin 5 2. Lindan 1 3. Sulfur 4-20 4. Krotamiton 5. Emulsi benzilbenat 20-25 6. Gameksan 1 1. Anti-histamin sedative 2. Infeksi sekunder : ditambahkan antibiotik 3. Ivermektin Ulangi pengobatan 1 minggu kemudian jika diperlukan. Kontrol tiap minggu Tidak muncul lesi baru dalam 2 minggu, vesikel dan papul hilang 80

2.3 Kerangka Konsep

Sembuh Tidak sembuh  Gejala hilang setelah 2 minggu  Tidak timbul lesi baru dalam 2 minggu, papul dan vesikel hilang 80  Gejala bertahan atau memburuk setelah 2 minggu  Timbul lesi baru dalam 2 minggu, papul dan vesikel hilang 80 Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis presumtif 1. Lesi kulit pada daerah predileksi 2. Pruritus nokturia 3. Riwayat serupa dengan kontak erat skabies Terapi topikal serentak Salep 2-4 tunggal Salep 2-4 dengan sabun sulfur 10

2.4 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Salep 2-4 Salep 2-4 merupakan salep yang mengandung zat aktif asam salisiliat 2 dan sulfur 4 yang efektif untuk mengobati penyakit skabies Aplikasikan salep 2- 4 selama 3 malam berturut-turut, selama 8 jam, seluruh tubuh mulai dari leher. Setelah wudhu dan mandi, salep 2-4 diaplikasikan ulang Catatan harian pemakai an salep 2-4 1. Ya 2. Tidak Kriteria : 1. Ya : Salep 2-4 telah diaplikasikan sesuai arahan 2. Tidak : Salep 2-4 tidak atau kurang lengkap diaplikasikannya Nominal 2. Sabun sulfur 10 Sabun sulfur 10 merupakan terapi topikal dalam sediaan sabun yang mengandung 10 sulfur Aplikasikan sabun sulfur 10 tiap mandi pagi dan sore selama 3 minggu selama 5 menit Catatan harian pemakai an sabun sulfur 1. Ya 2. Tidak Kriteria : 1. Ya : Sabun sulfur 10 diaplikasikan sesuai arahan 2. Tidak : Sabun sulfur 10 tidak atau kurang lengkap diaplikasikannya Nominal 3 . Kesembuhan skabies Kesembuhan skabies ditandai dengan gejala berkurang setelah 2 minggu, tidak muncul lesi baru dalam 2 minggu, papul dan vesikel hilang 80 Anamnesis dan pemeriksaan fisik setelah pengobatan di minggu pertama, minggu kedua dan minggu ketiga Catatan kontrol minggu 1, minggu 2 dan minggu 3 1. Sembuh 2. Tidak Sembuh Kriteria : 1. Sembuh : gejala skabies berkurang setelah 2 minggu, tidak ada lesi baru dalam 2 minggu, papul dan vesikel hilang 80 2.Tidak Sembuh : Gejala skabies bertahan atau memburuk setelah 2 minggu, muncul lesi baru dalam 2 minggu, papul dan vesikel hilang 80 Nominal

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian ini adalah uji klinis untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi kombinasi salep 2-4 dan sabun sulfur 10 dibandingkan dengan terapi salep 2-4 tunggal terhadap angka kesembuhan skabies.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu pada bulan Februari dan Maret dimulai dari tanggal 28 Februari - 20 Maret 2015 di Pondok Pesantren Bait Qur ’ani, Ciputat.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah santri dari Pondok Pesantren Bait Qur ’ani, Ciputat. Sampel yang diambil sebanyak jumlah perhitungan sampel.

3.3.1 Jumlah Sampel

Rumus besar sampel yang digunakan adalah berdasarkan jenis pertanyaan pada penelitian ini yaitu analitis kategorik tidak berpasangan dengan kontrol negatif dan kontrol positif masing-masing satu orang. N 1 = N 2 = Zα√2PQ + Zβ√P 1 Q 1 + P 2 Q 2 2 P 1 -P 2 2 1,64 √2 x 0,79 x 0,21 + 0,84 √0,89 x 0,11 + 0,69 x 0,31 0,89 - 0,69 2 N 1 = N 2 = 25,64 orang = 26 orang untuk masing-masing kelompok 41