Pengolahan Data Analisa Data Rencana Penyajian Data Etika Penelitian

3.5 Manajemen Data 3.5.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis skabies.

3.5.2 Pengolahan Data

Pengolahan data menggunakan SPSS 21.

3.5.3 Analisa Data

Analisa perbedaan efektivitas obat dilakukan dengan uji Chi-Square Test. Namun karena syarat uji Chi-Square Test yaitu nilai Expected 5 dan maksimal 20 dari jumlah sel tidak terpenuhi, maka digunakan uji alternatif yaitu dengan uji Fisher’s Exact Test.

3.5.4 Rencana Penyajian Data

Data hasil penelitian secara deskriptif dan analitik dalam bentuk tabel dan gambar.

3.5.5 Etika Penelitian

a. Mendapat persetujuan untuk melakukan penelitian dari Kaprodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Mendapat persetujuan untuk melakukan penelitian dari pihak Pondok Pesantren Baitul Qur ’an Ciputat. c. Semua subjek penelitian akan diberikan penjelasan secara lisan dan tertulis mengenai tujuan dan cara penelitian. d. Penelitian ini akan dijalankan setalah mendapatkan persetujuan secara sukarela informed consent dari sampel. e. Subjek yang akan diteliti berhak menolak untuk tidak mengikuti penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prevalensi Skabies di Pondok Pesantren

Pondok pesantren yang menjadi tempat dilakukannya pemeriksaan skabies adalah Pondok Pesantren Bait Qur ’ani, Ciputat. Jumlah santri yang diperiksa sebanyak 110 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 59 orang dan perempuan sebanyak 51 orang. Berikut dibawah ini data prevalensi skabies di Pondok Pesantren Bait Qur’ani, Ciputat. Tabel 4.1 Prevalensi Penderita Skabies pada Pondok Pesantren Bait Qur ’ani Prevalensi skabies pada Pondok Pesantren Bait Qur ’ani adalah sebesar 45 orang 40,9. Jumlah santri yang diduga tidak menderita skabies sebesar 65 orang 59,1 . Prevalensi skabies tanpa infeksi sekunder adalah sebesar 36 orang 32,7 dan prevalensi skabies dengan infeksi sekunder adalah sebesar 9 orang 8,2. Prevalensi skabies di Pondok Pesantren Bait Qur ’ani lebih rendah dibandingkan dengan Prevalensi skabies di Pondok Pesantren Darul Mujahadah Kabupaten Tegal sebesar 61,8 Yasin, 2009. Prevalensi skabies di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta sebesar 74,7 Rohmawati 2010 dan pada penelitian pada tahun 2014 di Pondok Pesantren daerah Jakarta Timur adalah sebesar 51,6 Ratnasari dan Saleha Sungkar, 2014. No . Diagnosis Jumlah Santri Presentase 1. Skabies Dengan Infeksi Sekunder 9 orang 8,2 40,9 Tanpa Infeksi Sekunder 36 orang 32,7 2. Bukan Skabies 65 orang 59,1 TOTAL 110 orang 100 47