Gambar 1 : Siklus hidup Sarcoptes scabiei
12
2.1.5 Gejala Klinis
Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal, sebagai berikut : a. Pruritus nokturia
7
Aktivitas tungau skabies meningkat karena tungau ini suka dengan suhu yang lebih lembab dan panas pada malam hari.
7
b. Penyakit skabies menyerang manusia yang hidup berkelompok.
7
Contoh : dalam sebuah keluarga, seluruh anggota keluarga terkena skabies, dalam sebuah daerah dengan pada penduduk, sebagian tetangga yang berdekatan akan terserang
penyakit ini.
7
Seluruh anggota keluarga terkena namun tidak menimbulkan gejala disebut juga hiposensitisasi.
1
Penderita yang mengalami hal ini bersifat sebagai pembawa atau carrier.
7
c. Terdapat terowongan atau kunikulus pada tempat predileksi seperti sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan,
areola mammae wanita, umbilikus, bokong, genitalia eksterna pria, dan perut bagian bawah.
7
Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.
7
Tempat predileksi tersebut merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis.
7
Terowongan pada tempat predileksi berwarna putih atau keabuan, rata-rata 1 cm,
bentuk lurus atau berkelok, pada ujung terowongan dapat ditemukan papul atau vesikel.
7
Jika sudah terjadi infeksi sekunder, ruam kulitnya menjadi polimorf ekskoriasi, pustul, dll.
7
d. Ditemukan tungau.
7
Dapat menemukan satu bahkan lebih stadium tungau ini. Hal ini merupakan yang paling diagnostik.
7
2.1.6 Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis skabies pada orang yang belum pernah terpapar sebelumnya oleh tungau ini biasanya 4-6 minggu, atau paling cepat satu minggu dan paling lama satu
tahun.
1
2
Pada orang yang sudah tersensitisasi atau sudah pernah terpapar pada skabies sebelumnya, manifestasi klinis akan muncul dalam waktu 1-4 hari setelah terpapar
kembali.
1
2
Infestasi skabies dapat bermanifestasi dalam 3 bentuk, yaitu manifestasi klasik, atypical dan skabies norwegia skabies berkrusta.
1
2
2.1.6.1 Manifestasi klasik
Manifestasi klinis ini adalah yang paling umum terjadi pada orang dengan penyakit skabies.
1
2
Gejala primer dari skabies adalah gatal terus menerus yang semakin memberat pada malam hari atau setelah mandi dengan air hangat.
1
2
Gatal tersebut bukan merupakan penyebab langsung dari tungau skabies tetapi sebagai hasil dari reaksi alergi sistemik
pada tungau, telur, sekret air liur dan ekskret feses.
1
2
Gambar 2. A. Papul eritema dan gatal pada axilla orang dewasa, B. Papul eritema dan gatal pada punggung anak.
1
2
Gejala lainnya adalah eritema ruam merah, papul, pustul dan nodul.
1
2
Intensitas gatal tidak berhubungan dengan jumlah tungau yang berinfestasi di host.
1
2
papulovesikular 2-3 mm, bulat, dan simetris dapat kita lihat pada tubuh penderita.
1
2
Biasanya terdapat 3-15 mm terowongan iregular berbentuk halus, dan berwarna, yang sulit untuk dilihat.
1
2
Area tubuh yang biasa terkena adalah kulit dengan lapisan yang tipis dan area lipatan seperti : fleksor pergelangan tangan bagian volar, sela jari tangan, mammae, areola,
umbilicus, sepanjang diameter umbilicus, abdomen, intergluteal celah pantat, pantat, paha, penis, scrotum, siku, kaki, ankle, lipatan ketiak.
1
2
Area yang dapat terkena pada pekerja kesehatan yang terpapar termasuk bahu depan, dada,paha, dan abdomen.
1
2
Gambar 3. Distribusi penyakit skabies berdasarkan lokasi di tubuh.
1
2
Pasien ini biasanya mempunyai hanya 10-15 tungau betina dewasa yang hidup di tubuh manusia pada waktu tertentu. Biasanya, hanya 1 atau 2 tungau, seringnya tidak ada,
yang dapat dilihat dari kerokan kulit.
1
2
Kulit kepala dan wajah jarang mengenai orang dewasa, tetapi bisa terjadi pada anak-anak dengan skabies.
1
2
2.1.6.2 Atypical skabies
Atypical skabies jarang terjadi. Manifestasi klasik seperti yang dijelaskan pada point 2.1.6.1 skabies seringkali turut serta pada tanda dan gejala atypical.
1
2
Pasien dengan manifestasi klinis atypical adalah penderita dengan umur yang sangat muda, usia lanjut, lemah, dan orang dengan imunocompromised.
1
2
Gejalanya berupa hiperpigmentasi luas, eritema, berskuama, dan pyoderma
1
2
Gatal tidak muncul.
1
2
Pada anak dapat mengalami eczema dan terdapat vesikel di kepala, belakang telinga,
leher, palmar, dan telapak kaki.
1
2
Pada usia lanjut dapat mengalami gejala di kulit kepala dimana rambutnya menipis.
1
2
Pada orang dengan usia lanjut, dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun, dapat mengalami penurunan respon inflamasi atau sensitisasi terhadap infestasi tungau
ini.
1
2
Sistem imunnya tidak mengenal keberadaan tungau skabies sehingga tidak muncul reaksi imun terhadap tungau tersebut.
1
2
2.1.6.3 Skabies Norwegia Skabies berkrusta
Skabies berkrusta adalah meluasnya infestasi dengan jutaan tungau dalam tubuh. Skabies berkrusta jarang terjadi.
1
2
Ditandai dengan dermatosis berkrusta pada tangan dan kaki, kuku distrofik, skuama generalisata.
1
2
Tungau dalam jumlah besar berjuta-juta, kulit mengalami penebalan karena ledakan populasi tungau Sarcoptes scabiei yang berada dalam tubuh.
1
2
Pengobatan topical kurang efektif karena sudah tidak dapat berpenetrasi ke dalam kulit.
1
2
Usia lanjut, retardasi mental, kelemahan fisik, psikosis dan orang dengan immune-compromised adalah yang paling sering terjangkit penyakit ini.
1
2
Eritema, hiperkeratosis, alopecia, hiperpigmentasi, pyoderma, dan eosinofilia peningkatan sel darah putih yang biasa terjadi akibat respon alergi terhadap suatu
infeksi parasit mungkin akan muncul.
1
2
Manifestasi klinis dapat mulai terjadi di bawah dan di sekeliling bantalan kuku.
1
2
Ruam luas atau ruam lokal muncul.
1
2
Lingkungan sekitar pasien merupakan lingkungan dengan kontaminasi yang tinggi oleh tungau. Bentuk ini sangat menular.
1
2
Kondisi ini dapat menjadi penyebab oleh besarnya prevalensi skabies dalam perawatan jangka panjang.
1
2
2.1.7 Komplikasi
2.1.7.1 Infeksi Sekunder
Kelainan kulit tidak hanya disebabkan oleh tungau skabies tapi juga akibat garukan. Gatal hebat yang disebabkan oleh sekreta dan ekskreta tungau memerlukan waktu
kira-kira sebulan setelah infestasi.
7
Kelainan kulit yang terjadi menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dan lain-lain.
7
Kulit yang sudah digaruk mengalami erosi, ekskoriasi, krusta, dan akan terinfeksi oleh mikroorganisme lain.
7
Bakteri yang biasa menginfeksi adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus epidermidis.
7,12
2.1.8 Pembantu Diagnosis
Cara menemukan tungau : a. Mula-mula cari terowongan, kemudian papul dan vesikel di ujung terowongan
dicongkel dengan jarum dan diletakkan disebuah kaca objek lalu ditutup dengan kaca penutup dan dilihat dibawah mikroskop cahaya.
7
b. Menyikat dengan sikat dan ditampung diatas selembar kertas putih dan dilihat dengan kaca pembesar.
7
c. Dengan membuat biopsi irisan. Yaitu dengan mengiris tipis lesi yang dijepit dengan dua jari. Diiris dengan menggunakan pisau dan diperiksa dibawah mikroskop
cahaya.
7
d. Biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan HE.
7
Kerokan kulit harus diperoleh dari minimal 1 penderita yang bergejala.
7
Spesimen tambahan dapat diperoleh dari petugas kesehatan, sukarelawan, danatau pengunjung.
12
2.1.9 Diagnosis Banding