Permasalahan Sosial Tujuan Permasalahan 1. Permasalahan Sarana dan Prasarana

7. Prinsip

Prinsip-prinsip yang di kembangkan dalam membangun masyarakat Kelurahan Rempoa adalah sebagai berikut : A. Demokrasi; dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan orang banyak terutama masyarakat miskin, maka pengambilan keputusan harus di lakukan secara musyawarah dan demokrasi; B. Partisipasi; tiap langkah kegiatan harus di lakukan secara partisipatif sehingga membaangun rasa kepemilikan dan proses belajar bersama; C. Transportasi dan akuntabilitas manajemen organisasi masyarakat, sehingga masyarakat belajar dan melembagakan sikap bertanggung jawab serta tanggung gugat terhadap pilihan keputusan dan kegiatan yang di laksanakan. D. Desantralisasi; dalam proses pengambilan keputusan yang langsung menyangkut penghidupan orang banyak agar di lakukan sedekat mungkin dengan pemanfaatan daan atau di serahkan pada masyarakat sendiri, sehingga keputusan yang di buat benar-benar bermanfat bagi masyarakat banyak. 57

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN

A. Perkembangan Pedagang Kaki Lima di Sandratek

Perkembangan pedagang kaki lima di Sandratex mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan perkembangan usaha kaki lima. Perkembangan diawali dengan terbentuknya kelompok PKL asal daerah Padang yang membuat kegiatan paguyuban arisan PKL yang dibentuk sejak tahun 2004. Dengan terbentuknya kegiatan tersebut banyak mengundang kelompok PKL lainya yang berasal dari daerah lainya, seperti kelompok PKL asal daerah sunda, PKL pasar malam, dan kelompok lainya yang mempunyai profesi sebagai pedagang. Lokasi berdagang yang strategis mengundang banyak PKL yang berjualan di Sandratex, karena lokasi tersebut dekat dengan jalan besar, wilayahnya yang padat penduduk, dan wilayahnya berdekatan dengan wilayah Rempoa, dan Gintung. Dalam perkembangan pedagang kaki lima di Sandratex modal sosial berperan penting untuk memberikan informasi kelompok PKL, teman, saudara dan keluarga pedagang yang telah berjualan sebelumnya. Mereka saling membantu dalam permodalan, suplai barang dagangan, tempat tinggal dan informasi, seperti informasi tempat berjualan, lokasi lapak dan lain sebagainya. B. Peran Modal Sosial terhadap perkembangan Pedagang Kaki Lima. 1. Kegiatan Paguyuban Arisan Pedagang Kaki Lima Dalam dunia yang semakin maju sulitlah bagi usaha-usaha perorangan untuk dapat berkembang atau untuk dapat menghindarkan diri dari kegagalan-kegagalan apabila tidak menjalin kerjasama dengan pengusaha- pengusaha yang lain. Paguyuban atau kegiatan kelompok PKL yang dipilih bila strukturnya dibangun bersifat non formal dan tidak terlalu mengikat adalah wadah yang tepat untuk melakukan kerjasama antara usaha-usaha tersebut, karena kegiatan paguyuban bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada anggota-anggotanya dalam rangka untuk memajukan usaha milik para kelompoknya. 57 Dengan berdasarkan kutipan dari pernyataan diatas, pedagang kaki lima selaku usaha perorangan mengadakan kerjasama dengan sesama mereka. Kerjasama ini dapat diwujudkan oleh pedagang kaki lima apabila mereka bergabung dalam kegiatan paguyuban. Salah satu bentuk kegiatan paguyuban tersebut yaitu kegiatan arisan yang diikuti oleh pedagang kaki lima, kegiatan ini disebutkan sebagai salah satu bentuk budaya sosial yang tradisional yang dapat merangsang dan membina orang menjadi peserta- peserta dalam sistem ekonomi yang lebih modern. Karena arisan pada dasarnya mempunyai maksud untuk menyimpan uang dan mempererat hubungan kekerabatan antara anggotanya, maka keikutsertaan pedagang kaki lima dalam arisan menjadi salah satu bentuk 57 Bab 2. Landasan Teori h. 25-35.