Penutup, Peran modal sosial terhadap perkembangan pedagang kaki lima asal daerah Padang di Sandratex Rempoa Ciputat

adalah bagian dari fungsi masyarakat. Karena manusia dalam kehidupanya menempati kedudukan-kedudukan tertentu, oleh karena itu mereka merasa bahwa setiap kedudukan yang mereka tempati itu menimbulkan harapan-harapan expectations tertentu dari orang-orang sekitar. Misalnya dalam setiap peranan yang berkaitan dengan pekerjaan, seseorang diharapkan dapat menjalankan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Dari penjelasan diatas tentang peranan, dapat disimpulkan beberapa aspek: 21 1. Peranan sosial adalah sebagian dari keseluruhan fungsi masyarakat. Fungsi pada umumnya adalah suatu pengertian menunjukan pengaruh khas dari satu bagian terhadap keseluruhan. Masyarakat sebagai keseluruhan kesatuan hidup bersama mengemban tugas umum, ialah mencakupi kepentingan umum yang berupa kesejahteraan spiritual dan material, tata tertib ketentraman dan keamanan. 2. Pelaku peranan sosial mendapat tempat tertentu dalam tangga masyarakat sama halnya dengan suatu pementasan sebuah drama, pelaku-pelaku yang menjalankan peranan sosial diberi tempat dalam suatu tangga masyarakat. 3. Dalam peranan sosial terkandung harapan-harapan yang khas dari masyarakat yang hendak diwujudkan. 21 Hendropuspito, Drs. D. Sosiologi Sistematik, h.179-181. 4. Peranan sosial dilakukan oleh perorangan atau kelompok tertentu.

B. Modal Sosial 1. Sejarah Modal Sosial

Dikenal ada physical capital, human capital dan social capital yang merujuk kepada keistimewaan sebuah organisasi sosial, seperti jaringan kerja, norma-norma, nilai-nilai dan kepercayaan yang memfasilitasi terciptanya ko-ordinasi dan ko-operasi bagi kepentingan bersama. Social capital pertama kali diungkap Robert D. Putnam tahun Dikutip oleh Edi Suharto yang menjelaskan fenomena sosial mengapa tindakan kolektif gagal pada sejumlah komunitas, tetapi berhasil pada komunitas lainya. Faktor penyebab kesuksesan tersebut adalah keberadaan social capital. Belakangan Narayan and Woolcock Dikutip oleh Edi Suharto mendefinisikan social capital sebagai norma-norma dan jaringan-jaringan kerja yang membuat orang bertindak secara kolektif. Inti dari definisi social capital adalah kemampuanya dalam meningkatkan manfaat investasi physical capital dan human capital. Tanpa social capital kontribusinya bagi kesejahteraan manusia tidak bermakna. Inilah fungsi dan peran social capital dalam pembangunan. Kegagalan pembangunan selama ini diduga karena kurang dipertimbangkannya social capital sebagai independent variable. 22 22 Suharto Edi. PhD, ”Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi” Jakarta : Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI, 2004, h. 81-82.