14 menimbulkan motivasi belajar, interaksi langsung siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minatnya.3 Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.4 Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
D. Pemilihan Media
Ditinjau dari kesiapan pengadaanya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi; media dalam keadaan siap pakai dan merupakan komoditi perdagangan
yang terdapat di pasaran luas media by utilization dan media rancangan media by design. Kelebihan dari media jadi adalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya
untuk pengadaanya. Kekurangan dari media jadi adalah kecilnya kemungkinan untuk mendapatkan media yang sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan
pembelajaran setempat. Sebaliknya, untuk mempersiapkan media yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan memeras banyak waktu, tenaga
maupun biaya karena untuk mendapatkan keandalan dan kesahihannya diperlukan serangkaian kegiatan validasi prototipenya.
Arsyad 2002 mengemukakan kriteria pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah
satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, 2 tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi,3 praktis, luwes, dan bertahan. 4 guru terampil menggunakannya, 5 pengelompokkan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum
15 tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan, 6
mutu teknis, pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Memilih media harus memperhatikan kemampuan, kondisi atau keadaan individu serta finansial dan efektivitasnya.
E. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut bloom yaitu mencakup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif. Andersen sependapat dengan Bloom bahwa karakteristik manusia
meliputi cara yang tipikal dari berpikir, berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor,
dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai. Ketiga ranah tersebut
merupakan karakteristik manusia sebagai hasil belajar dalam bidang pendidikan. Sudjana 2005: 3 juga mengungkapkan bahwa:
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotoris.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari suatu interaksi belajar-mengajar dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotoris yang hasrus dimiliki setiap
individu yang melakukan proses belajar. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu
sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes. Abdullah 2008 menyatakan
pengertian hasil belajar sebagai berikut. Hasil belajar achievement itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di pondok pesantren
16 atau sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dalam aspek kognitif setelah melalui proses belajar, yaitu berupa skor
yang diperoleh siswa dari tes formatif pokok bahasan.
F. Pemecahan Masalah