27
Gambar 2.7 Stage dan work area dari flash 8
Yudhiantoro, 2006
b. Stage
Stage dapat diibaratka layar pada gedung bioskop, yaitu bidang dimana animasi akan ditampilkan saat movie Anda dimainkan. Stage berupa bidang berwarna putih di
layar Flash, dikelilingi bidang berwarna abu-abu yang telah dikenalkan didepan, yaitu work space.
c. Toolbox
Toolox atau Tool Panel adalah kotak yang berisi alat-alat kerja. Dari tool-tool yang ada dapat dikelompokkan sesuai kegunaannya menjadi 4, yaitu
1. Tool untuk Berkreasi
Yaitu tool untuk memilih objek: Drawing Tool, yaitu alat-alat untuk member gambar; Editing Tool, yaitu alat
alat untuk mengubah gambar; dan Text Tool untuk membuat tulisan
2. Untuk Mengatur Bagaimana Gambar di Tampilkan
Terdiri dari hand dan zoom tool
3. Tool Untuk Memilih dan Membuat Warna
28 Untuk mewarnai garis dan bidang
4. Option
Adalah tool-tool yang merupakan pengebang atas tool yang terpilih
Gambar 2.8 Tool-tool yang dimiliki flash 8, sedikit berbeda susunannya
dengan toolbox pada flash mx Yudhiantoro, 2006 d. Timeline
Timeline adalah bagian penting dalam membuat animasi. Di sinilah pengaturan waktu suatu objek dimainkan di stage. Berikut ini bagian-bagian yang ada pada
timeline
Swap colors Stoke color
Stoke color tool Zoom tool
Eraser tool Paint Bucket tool
Brush tool Rectangle tool
Text tool Lasso tool
Gradient Transform tool Sub Selecion tool
Arrow Tool Free TransformTool
Line Tool Pen Tool
Oval Tool Pensil Tool
Ink Bottle Tool Eyedropper Tool
Hand Tool
Black and White
Center Frame Button Onion-skinning buttons
Current Frame Indicator Frame Rate Indicator
Elapsed Time Indicator
29 Gambar 2.9 Timeline dan nama bagian-bagiannya
Yudhiantoro, 2006
Urutan Kerja Pada Flash Pofesional 8
Membuat Flash Movie, memulai dengan menggambar objeknya. Itu dapat diimpor dai program gambar atau pengolah bitmap lain yang siap pakai. Gambar itu diatur
pada stage yang merupakan bidang layar panggung dari movie yang kemudian akan dianimasikan.
Flash movie yang dihasilkan dapat dimainkan dengan beberapa cara: a Pada internet Browser seperti Internet Explorer atau Netscape Navigator yang
dilengkapi dengan Flash Player b Menggunakan Flash ActiveX Control pada Microsoft office, Microsoft Internet
Explorer c Pada program Flash Player stand alone. Sebagai stand alone proyektor Flash
movie dapat dimainkan tanpa Flash Player
Setting Awal Sebuah Movie
Untuk mengetahui setting apa saja yang diberlakukan pada file movie. Dapat membuka kotak dialog Movie Properties.
Langkah-langkah melakukan setting properties
1. Pilih menu File New sehingga muncul seuah file movie baru 2. Klik Modify Document sehingga muncul kotak dialog Document Properties
30
Gambar 2.10 Kotak dialog movie properties Yudhiantoro, 2006
3. Pada kotak Framerate, masukkan nilai yang menggambarkan jumlah frame yang ditampilkan setiap detik.
4. Pada kotak Dimension masukkan salah satu opsi berikut a Untuk mendefinisikan ukuran stage dengan satuan piksel, masukkan nilai pada
kotak Width lebar dan Height tinggi sebagai default Flash memberikan 550 x 440 piksel
b Untuk mengeset ukuran stage agar sesuai dengan ukuran isinya, pilih opsi Match Content, untuk meminimalkan ukuran movie, letakkan semua elemen yang ada
kepojo kanan sebelum menggunakan Match Contents c Tombol Printer untuk mengeset ukuran stage agar sesuai dengan kapasitas
maksimum printer jika movie buatan nanti akan dicetak melalui printer sehingga dapat memilih ukuran kertas.
31 5. Untuk mengatur warna latar belakang movie, pilihlah warna dari panel yang akan
muncul jika mengklik kotak Background.
6. Untuk menentukan satuan ukuran yang akan ditampilkan jika memasang penggaris layer, klik pada kotak Ruler Unit. Terdapat pilihan inci, point, cm,
mm, piksel
7. Klik OK Mengimpor objek bitmap dan objek lain dari luar FLASH