BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komoditi buah – buahan mempunyai keragaman dalam jenisnya serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman pangan. Selain itu, buah
– buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk yang bernilai tambah besar, dan pasar yang terus berkembang. Oleh karena itu,
tanaman buah – buahan tepat dikembangkan sebagai usaha agribisnis Tim Penulis PS, 2007.
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki beraneka ragam jenis buah – buahan. Terdapat ribuan jenis buah – buahan di Indonesia, 64 diantaranya menjadi andalan
daerah tropis. Buah – buahan yang termasuk ke dalam buah tropis diantaranya yaitu alpukat, jeruk, duku, durian, jambu, mangga, nanas, pepaya, pisang,
rambutan, salak, sawo, belimbing, kedondong, semangka, dan nangka. Salah satu buah tropis yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia
yaitu buah durian Durio zibethinus Murray. Durian merupakan tanaman pohon asli nusantara dengan pusat keragaman di
Pulau Kalimantan. Durian Durio zibethinus Murray adalah buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia dengan kisaran pasar yang luas dan beragam,
mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern, restoran, dan hotel. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas durian sangat potensial untuk diusahakan karena
memiliki nilai ekonomi dan daya saing yang tinggi dibandingkan dengan komoditas buah yang lain Sobir dan Napitupulu, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Durian Durio zibethinus Murr. merupakan tanaman buah tropika yang sangat populer dan dijuluki sebagai raja buah. Durian merupakan salah satu jenis buah –
buahan yang bergizi tinggi dan mempunyai peluang besar untuk dikembangkan. Di bawah ini tercantum kandungan gizi daripada buah durian Durio zibethinus
Murr. :
Tabel 1.1. Kandungan zat gizi durian per 100 gram daging buah Komponen zat gizi
Jumlah
Energi 147 kkal
Karbohidrat 27.09 gram
Protein 1,47 gram
Lemak 5,33 gram
Kolesterol 0 mg
Serat diet 3,8 gram
Folat 36 µg
Niasin 1,074 mg
Asam Pantotenat 0,230 mg
Piridoksin 0,316 mg
Riboflavin 0,200 mg
Thiamin 0,374 mg
Vitamin A 44 IU
Vitamin C 19,7 mg
Natrium 2 mg
Kalium 436 mg
Kalsium 6 mg
Tembaga 0,207 mg
Besi 0,43 mg
Mangan 30 mg
Fosfor 39 mg
Zinc 0,28 mg
α-karoten 6 µg
β-karoten 23 µg
Sumber : USDA Nutrient Database, 2011 Berdasarkan data dari Direktorat Perbenihan dan Sarana Pertanian, Direktorat
Jenderal Hortikultura hingga tahun 2009 sudah ditetapkan sebanyak 71 varietas unggul nasional, yang tersebar di Sumatera 14 varietas, Jawa 21 varietas,
Universitas Sumatera Utara
Kalimantan 21 varietas, Bali 1 varietas, Sulawesi 5 varietas, NTB 6 varietas, dan Maluku 3 varietas.
Produksi buah durian di Indonesia pada lima tahun terakhir beragam. Pada tahun 2008 berjumlah 682.323 ton, tahun 2009 meningkat sebesar 0,17, pada tahun
2010 terjadi penurunan produksi sebesar 0,38 , di tahun 2011 dan 2012 produksi buah durian meningkat masing – masing sebesar 0,79 dan 0,0047 . Berikut di
bawah ini disajikan data jumlah produksi buah durian di Indonesia tahun 2008 – 2012.
Tabel 1.2. Produksi Buah Durian di Indonesia Tahun 2008 – 2012 Tahun Produksi
Ton
2008 682 323
2009 797 798
2010 492 139
2011 883 969
2012 888 130
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008 – 2012 Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi penghasil buah durian
Durio zibethinus Murr. terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Timur yaitu sebanyak 102.766 ton di tahun 2012 lampiran 1. Tidak heran jika di Kota Medan
sendiri telah banyak bermunculan kios – kios yang berjualan buah durian serta kuliner dengan produk olahan durian semacam dodol durian, pancake durian, bolu
gulung rasa durian. Untuk buah durian yang dijual oleh beberapa pedagang di Medan, seperti Ucok Durian, Durian Pak Singlet, Durian Mak Dedi, mereka
menyebutkan bahwa buah duriannya secara umum berasal dari daerah Sibolga, Langkat, Dairi Sidikalang, Tanah Jawa, Tapanuli Selatan, dan Aceh.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3. Produksi Buah Durian di Sumatera Utara Tahun 2010 – 2012 Tahun
Produksi Ton
2010 66.487 2011 79.659
2012 102.766
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010 – 2012 Peningkatan produksi durian tersebut diikuti juga dengan makin menjamurnya
kuliner khas buah durian di Kota Medan. Meskipun jumlah konsumsi durian fluktuatif di antara tahun 2007 – 2011 namun buah durian tetap memiliki
penggemar yang fanatik. Para konsumen tertarik mengonsumsi buah ini karena aromanya yang kuat dan rasanya yang legit. Oleh karena itu tidak heran kalau
buah ini sekarang menjadi primadona di kelasnya.
Tabel 1.4. Konsumsi Hasil Susenas Komoditas Durian Indonesia, 2007 - 2011
Uraian Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
Konsumsi seminggu kgkapitaminggu
- Durian
0,037 0,031 0,013 0,024 0,008 Konsumsi setahun
kgkapitatahun
1
- Durian
1,929 1,616 0,678 1,251 0,417 Ketersediaan per kapita
kgkapitatahun
2
2,46 2,78 3,22 1,92 3,35
3
Sumber : Susenas – BPS, 2007 – 2011 Ket : 1 diolah oleh Pusdatin – Kementan
2 neraca bahan makanan, BKP Kementan 3 angka sementara
Agribisnis durian di Indonesia menghadapi permasalahan dengan jaminan kualitas. Masyarakat mengaku sulit mendapatkan durian lokal di pasar yang
terjamin kualitasnya. Namun demikian, bukan berarti Indonesia tidak memiliki durian berkualitas tetapi hal ini lebih disebabkan oleh mayoritas buah yang
Universitas Sumatera Utara
beredar di pasar berasal dari tanaman pekarangan yang tumbuh dari biji dan tidak diketahui varietasnya Rais dan Wahyudi, 1991.
Oleh sebab itu, diperlukan kejelian dari pihak petani untuk membudidayakan buah durian yang disukai oleh konsumen karena bila terjadi ketidaktepatan dalam
memilih varietas buah durian dapat mengakibatkan kerugian bagi petani. Maka diperlukan adanya upaya untuk mengetahui karakteristik buah durian seperti
apakah yang menjadi selera konsumen sehingga petani dapat mengembangkan varietas buah durian sesuai dengan yang diminati di pasaran.
Melihat banyak masyarakat Kota Medan yang menggemari buah durian ini maka penelitian tentang preferensi konsumen dilakukan untuk mengetahui tingkat
kecenderungan pemilihan preferensi konsumen terhadap buah durian berdasarkan atributnya seperti bobot buah, bentuk buah, warna kulit buah, warna
daging buah, tekstur daging buah, cita rasa, serta aroma. Dengan mengetahui kombinasi dari atribut buah durian yang dipilih oleh konsumen dapat membantu
produsen petani pelaku agribisnis untuk mengembangkan varietas buah durian yang sesuai dengan preferensi konsumen tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah