3. durinya pendek, besar, dan kasar,
4. kulit buah tebal,
5. warna daging buah kuning lebih kuning dari Sibolga, dagingnya tebal,
6. tekstur daging buah pulen,
7. cita rasa manis pahit dan manis legit,
8. aroma kuat
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai ciri – ciri buah durian lokal yang ada di pasaran Kota Medan dapat dilihat di lampiran 3.
5.2.2. Urutan Atribut Buah Durian Durio zibethinus Murr. yang Paling
Penting menurut Preferensi Konsumen
Berdasarkan hasil analisis conjoint diketahui bahwa urutan atribut buah durian yang paling penting menurut konsumen dimulai dari atribut cita rasa 23,204 ,
warna daging buah 18,208 , tekstur daging buah 16,208 , bentuk buah 13,583 , warna kulit buah 12,530 , bobot buah 10,635 , serta aroma
5,739 .
Tabel 5.2.2. Nilai Kepentingan importance values Atribut Buah Durian
Importance Values
bobot 10.635
bentuk 13.583
wrnklt 12.530
wrndgg 18.208
tekstur 16.101
cita 23.204
aroma 5.739
Averaged Importance Score
Sumber : Analisis Data Primer, 2014
Universitas Sumatera Utara
Terlihat bahwa atribut cita rasa memiliki nilai kepentingan tertinggi kemudian dibawahnya berturut – turut atribut warna daging buah, tekstur daging buah,
bentuk buah, warna kulit buah, bobot buah dan yang terakhir aroma. Hal ini menandakan bahwa konsumen menganggap atribut cita rasa buah durian
sebagai faktor yang terpenting dalam mengambil keputusan untuk membeli buah durian sedangkan atribut yang tidak begitu penting dalam mempengaruhi
keputusan pembelian ialah aroma. Berikut adalah grafik nilai kepentingan atribut buah durian hasil analisis conjoint :
Gambar 5.2.2. Grafik Nilai Kepentingan Atribut Buah Durian
Sumber : Analisis Data Primer, 2014
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Tingkat Keakuratan Prediksi Model Hasil Analisis Conjoint
Untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi model hasil analisis conjoint dapat dilihat melalui nilai korelasi Pearson’s R dan Kendall’s Tau.
Tabel 5.2.3. Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint
Correlations
a
Value Sig.
Pearsons R .932
.000 Kendalls tau
.786 .000
Kendalls tau for Holdouts .800
.025 a. Correlations between observed and estimated
preferences
Sumber : Analisis Data Primer, 2014
Uji Keakuratan predictive accuracy:
H : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi
aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses
conjoint .
H
1
: adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.
Sign. 0,05 maka H ditolak
Sign. 0,05 maka H diterima
Santoso, 2012 Pada tabel 5.2.3. terlihat angka korelasi yang dihasilkan tinggi di atas 0,5 baik
pada nilai korelasi Pearson’s 0.935 maupun Kendall’s Tau 0,776 dan kedua korelasi tersebut adalah signifikan karena angka signifikansi keduanya di bawah
0,05.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan nilai signifikansi Pearson’s dan Kendall’s Tau yang sama – sama bernilai 0.000 dimana 0,000 0,05 maka Ho ditolak sehingga interpretasinya
adalah adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.
Begitu juga nilai korelasi Kendall’s Tau for Holdouts dimana Holdouts merupakan stimuli penguji hasil yang didapat dari proses conjoint yang bernilai
0,025 dan nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sign. 0,05 maka dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika
digunakan pada populasi konsumen buah durian. Ini berarti bahwa buah durian yang menjadi preferensi konsumen sampel dapat menggambarkan preferensi
konsumen secara keseluruhan populasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan