79 SMK N 4 Yogyakarta dipimpin oleh kepala sekolah dengan empat orang
wakilnya, masing-masing wakasek mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya masing-masing yaitu satu sama lainnya berkaitan. Jumlah
tenaga pengajar di SMK N 4 Yogyakarta kurang lebih 150 guru dan karyawan dan jumlah siswa sekitar 1000 anak. Setiap tahun SMK Negeri 4 Yogyakarta
menerima peserta didik baru 544 anak yang terbagi menjadi 17 kelas dengan 6 paket keahlian. SMK N 4 Yogyakarta merupakan sekolah menengah
kejuruan dengan hasil belajar keahlian busana, jasa boga, patiseri, kecantikan kulit, kecantikan rambut, serta akomodasi perhotelan dan
pariwisata.Siswa lulusan dari SMK N 4 Yogyakarta menguasain berbagai keahlian sesuai dengan bidang yang diambil. Selain dapat berwiraswasta,
lulusan dari SMK N 4 Yogyakarta juga langsung dapat bekerja dibeberapa perusahaan, karena SMK N 4 Yogyakarta sudah bekerjasama dengan
beberapa perusahaan seperti garment, restaurant, hotel, salon dan kecantikan dll. Dimana setiap tahun, perusahaan yang bekerjasama dengan
SMK N 4 Yogyakarta tersebut merekrut tenaga kerja yaitu siswa lulusan SMK N 4 Yogyakarta.
2. Keterlaksanaan Pembelajaran Pengetahuan Bahan Makanan di SMK N 4 Yogyakarta
Pembelajaran kacang-kacangan dan hasil olahannya merupakan sub kompetensi dasar dari standar kompetensi mata pelajaran pengetahuan
bahan makanan. Mata pelajaran pengetahuan bahan makanan merupakan pelajaran produktif yang berisi teori. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran
teori yang dilakukan di SMK N 4 Yogyakarta khususnya mata pelajaran
80 pengetahuan bahan makanan pada boga dalam satu kali tatap muka adalah 3
x 45 menit. Lamanya jam pelajaran tidaklah menjamin hasil belajar siswa di SMK N 4 Yogyakarta akan lebih baik. Sebaliknya, jika tidak dapat
menggunakan waktu yang telah disediakan maka akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang baik atau kurang dari KKM yang ditentukan.
Seperti pada siswa kelas X Boga 4 di SMK N 4 Yogyakarta masih banyak siswa yang memiliki hasil belajar jauh dari batas KKM yang telah ditentukan
yaitu ≥7,5. Siswa kelas X Boga 4 di SMK N 4 Yogyakarta yang mencapai nilai KKM
hanya berjumlah 6 siswa atau 27.Hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan guru, siswa merasa bosan dalam
pembelajaran, siswa cenderung tidak tertarik dengan pembelajaran yang sedang berlangsung dan jam pelajaran yang sudah siang membuat siswa
kurang fokus dalam merespon pelajaran teori.Hal ini dikarenakan belum adanya variasi penggunaan metode pembelajaran, guru masih menggunakan
metode konvensional, sehingga kurang menarik perhatian siswa dan kurangnya media pendukung dalam pembelajaran.Beberapa permasalahan di
atas menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Salah satu cara meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, peneliti ingin memperbaiki metode pembelajaran yang
digunakan.Metode pembelajaran yang sesuai dan menarik untuk menjawab permasalahan di atas yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran
cooperative learning tipe NHT Numbered Head Together.
81
3. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan