Populasi dan Sample Penelitian Teknik Analisis Data

37 Gambar 2. Formula Penilaian Ruler Drop Test

3. Instrumen untuk mengukur kelincahan

Tes Kelincahan dilakukan dengan side step test dari Johnson 1969: 103. Reliabilitas tes 0,89 dan validitas tes 0,70. Hasil yang dicatat adalah jumlah skor yang diperoleh testi selama 10 detik. Tata cara pelaksanaan : a. Nama Test : Side step test. b. Tujuan Test : Untuk mengukur kelincahan dimana gerakan ke arah samping diubah pada arah gerak yang berlawanan. c. Fasilitas : Pita penanda tali rafia dan stopwatch. d. Petunjuk Pelaksanaan: Dimulai pada posisi berdiri menghadap ke garis tengah : 1 Teste bergerak kesamping setelah aba-aba “YA” ke arah kanan hingga kakinya menyentuh atau melewati garis luar atau tepi. 2 Teste kemudian bergerak ke arah kiri hingga kaki kirinya menyentuh atau melewati garis luar di sisi kiri. 3 Teste mengulangi gerakan ini secepat mungkin selama 10 detik. 38 e. Penilaian Tanda atau garis selebar satu kaki ditempatkan di antara garis tengah dengan tiap-tiap garis luar untuk memfasilitasi perlebaran skor. Tiap-tiap gerakan dari garis tengah melewati sebuah tanda hitung satu. Lihat pada gambar: ada 6 buah garis atau tanda untuk mengukur kelincahan tersebut. Teste berdiri menghadap garis tengah, kemudian bergerak kegaris atau tanda di sebelah kanan akan mendapat poin 1, ke kanan lagi akan mendapat poin 2 dan poin 3 untuk tanda atau garis di tepi kemudian bergerak kekiri akan mendapat poin 4, ke kiri lagi mendapat poin 5, ke kiri melewati garis tengah akan mendapat poin 6, 7, dan 8, setelah selesai kemudian bergerak kekanan lagi begitu seterusnya sampai pemain mendengar tanda untuk berhenti setelah sepuluh detik. 360 cm 9 10 1 2 3 8 7 6 5 4 Gambar 3. Pola Side Step Test 39

4. Instrumen untuk mengukur ketepatan pukulan backhand drive

Instrumen yang digunakan untuk mengukur ketepatan pukulan backhand drive adalah instrumen kemampuan ketepatan forehand, backhand drive pada permainan tenis meja oleh Tomoliyus 2012. Instumen ini memiliki reliabilitas tinggi. Tes kemampuan ketepatan forehand drive relibilitasnya 0.96 bagi atlet yunior, danrelibilitas 0.95 bagi atlet pemula. Tes ketepatan kemampuan backhand drive reliabilitasnya 0.944 bagi atlet yunior, dan relibilitas 0. 934 bagi atlet pemula. a. Instrumen ketepatan pukulan backhand drive - Tujuan instrumen: untuk mengukur ketepatan backhand drive. - Peralatan : Bola tenis meja, bet, meja, stop wacth dan scoresheet. - Tanda Meja Table marking : Tanda untuk dua sasaran sebelah kanan testi yaitu pertama luas 30 cm x 30 cm, kedua luasnya 60 cm x 60 cm. - Pelaksanaan : Subyek disuruh melakukan pemanasan dan latihan practice. Bola pertama dimulai dari testi. Subyek melakukan rally backhand drive diagonal selama 30 detik. Setelah istirahat 10 detik. Subyek melakukan lagi rally 30 detik. - Penilaian: Penyekoran dilakukan 3 orang , satu orang pencatat, satu orang pemegang stopwatch, dan satu orang mengamati bola masuk kesasaran. Bola yang masuk sasaran daerah 30 cm 40 persegi beri nilai 5 dan bola yang masuk sasaran daerah 60 cm persegi beri nilai 3 dan bola yang masuk sasaran sisanya beri nilai 1. Bola pertama dari testi tidak dicatat atau tidak dihitung. Pencatat menjumlahkan skor setiap rally selama 30 detik. Jumlah skor yang tertinggi dari rally selama 30 detik yang dipakai. - Penilaian ketepatan backhand drive =

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka data yang diperoleh harus di olah terlebih dahulu menggunakan rumus-rumus statistika sebelum akhirnya di analisis. Berikut adalah teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini. 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi datanya menyimpang atau tidak dari distribusi normal. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Uji normalitas ini dianalisis dengan bantuan program SPSS. 41 Gambar 4. Perhitungan Uji Normalitas Dengan Bantuan Program SPSS Keterangan: X 2 : Chi-kuadrat O i : Frekuensi pengamatan E i : Frekuensi yang diharapkan k : Banyaknya interval Sumber: Sutrisno Hadi, 1991: 4

b. Uji Linearitas

Uji linearitas regresi bertujuan untuk menguji kekeliruan eksperimen atau alat eksperimen dan menguji model linier yang telah diambil. Untuk itu dalam uji linieritas regresi ini akan menghasilkan uji independen dan uji tuna cocok regresi linier. Hal ini bertujuan untuk menguji apakah korelasi antara variabel predictor dengan criterium berbentuk linier atau tidak. Regresi dikatakan linier apabila harga F hitung observasi lebih kecil dari F tabel . Pada penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16. Gambar 5. Perhitungan Uji Linearitas Dengan Bantuan Program SPSS 16. 42 Keterangan: : Nilai garis regresi. N : Cacah kasus jumlah responden. m : Cacah predictor jumlah predictor variabel. R : Koefisien korelasi antara criterium dengan predictor. : Rerata kuadrat garis regresi. : Rerata kuadrat garis residu. Sumber: Sutrisno Hadi, 1991: 4

c. Uji Homogenitas

Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu uji homogenitas agar yakin bahwa kelompok-kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji F dari data masing-masing variabel dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.

d. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan rumus person product moment. r xy = 2 2 2 2 . . . Y Y N X X N Y X XY N Gambar 6. Rumus Person Product Moment 43 Keterangan: X = Variabel Prediktor Y = Variabel Kriterium N = Jumlah pasangan skor Σxy= Jumlah skor kali x dan y Σx = Jumlah skor x Σy = Jumlah skor y Σx 2 = Jumlah kuadrat skor x Σy 2 = Jumlah kuadrat skor y Σx 2 = Kuadrat jumlah skor x Σy 2 = Kuadrat jumlah skor y Sumber: Sutrisno Hadi, 1991: 5 Untuk menguji apakah harga R tersebut signifikan atau tidak dilakukan analisis varian garis regresi Sutrisno Hadi, 1991: 26 dengan rumus sebagai berikut: F = 2 2 1 1 R m m N R Gambar 7. Rumus Analisis Varian Garis Regresi 44 Keterangan : F= Harga F N= Cacah kasus M= Cacah prediktor R= Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor Sumber: Sutrisno Hadi, 1991: 5 Harga F tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan derajat kebebasan N-m-1 pada taraf signifikansi 5. Apabila harga F hitung lebih besar atau sama dengan harga F tabel , maka ada hubungan yang signifikan antara variabel terikat dengan masing- masing variabel bebasnya. Setelah diketahui nilai koefisien korelasinya, kemudian dicari determinasinya R = r 2 x 100 Sutrisno Hadi, 1991: 5. Setelah diketahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat, langkah berikutnya adalah mencari besarnya masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menghitungnya perlu dicari besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing variabel yang akan menggunakan cara dan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi 1991, sebagai berikut. a. Rumus Sumbangan Relatif SR 45 b. Rumus Sumbangan Efektif SE 1 Prediktor X 1 2 Prediktor X 2 Keterangan: SE 1 = Sumbangan efektif prediktor 1 SE 2 = Sumbangan efektif prediktor 2 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Data dalam penelitian ini terdiri atas daya tahan aerobik, kecepatan reaksi, kelincahan, dan ketepatan backhand drive. Data hasil penelitian disajikan pada tabel sebagai berikut. No Subjek Daya Tahan Aerobik Kecepatan Reaksi Kelincahan Ketepatan Backhand Drive 1 8.45 0.97 23.0 63.3 2 7.33 1.11 26.0 54.0 3 8.06 1.31 25.0 50.6 4 8.34 1.28 22.0 66.0 5 9.13 1.3 20.0 41.3 6 8.3 1.32 22.0 44.6 7 8.4 1.42 18.0 40.6 8 9.43 0.87 22.0 61.3 9 8.44 1.37 23.0 38.0 10 8.38 1.35 22.0 39.3 11 8.03 1.05 24.0 60.6 12 8.47 1.18 23.0 42.7 13 8.5 1.34 19.0 20.6 14 9.46 1.8 20.0 14.0 15 8.18 1.28 20.0 30.7 16 8.08 1.22 21.0 38.6 47 17 8.1 1.3 22.0 28.7 18 8.34 1.22 24.0 40.6 19 9.45 1.69 22.0 17.3 20 9.54 2.05 17.0 22.6 21 9.5 1.95 19.0 19.7 22 8.09 0.9 24.0 64.0 23 8.12 0.98 23.0 62.7 24 8.11 1.06 25.0 59.6 25 9.03 1.78 20.0 22.3 Tabel 3. Data Hasil Penelitian Hasil analisis deskriptif statistik masing-masing variabel disajikan pada tabel berikut. Statistik Daya Tahan Aerobik Kecepatan Reaksi Kelincahan Ketepatan Backhand Drive N 25 25 25 25 Mean 8.5304 1.3240 21.8400 41.7480 Median 8.3800 1.3000 22.0000 40.6000 Mode 8.34 1.22 a 22.00 40.60 Std. Deviation .58576 .31407 2.28546 16.64788 Minimum 7.33 .87 17.00 14.00 Maximum 9.54 2.05 26.00 66.00 Sum 213.26 33.10 546.00 1043.70 Tabel 4. Deskriptif Statisik 48

2. Hasil Uji Prasyarat

Analisis data untuk menguji hipotesis memerlukan beberapa uji persyaratan yang harus dipenuhi agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Uji persyaratan analisis meliputi:

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel yang dianalisis sebenarnya mengikuti pola sebaran normal atau tidak. Uji normalitas variabel dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogrov-Smirnov. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu sebaran adalah p 0.05 sebaran dinyatakan normal, dan jika p 0.05 sebaran dikatakan tidak normal. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Variabel P Sig. Keterangan Daya tahan aerobik X 1 0,110 0.05 Normal Kecepatan Reaksi X 2 0,261 Normal Kelincahan X 3 0,481 Normal Ketepatan Backhand Drive Y 0,726 Normal Tabel 5. Hasil Uji Normalitas 49 Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi p adalah lebih besar dari 0,05. Jadi, data adalah berdistribusi normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 74.

b. Uji Linearitas

Pengujian linieritas hubungan dilakukan melalui uji F. Hubungan antara variabel X dengan Y dinyatakan linier apabila nilai F tabel F hitung dengan db = m; N-m-1 pada taraf signifikansi 5. Hasil uji linieritas dapat dilihat dalam tabel berikut. Hubungan Fungsional F Keterangan Hitung db Tabel X 1 .Y 0,602 22;1 248,3 Linier X 2 .Y 0,272 20;3 8,66 Linier X 3 .Y 0,462 8;15 2,64 Linier Tabel 6. Uji Linieritas Hubungan Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai F hitung seluruh variabel bebas dengan variabel terikat adalah lebih kecil dari F tabel . Jadi, hubungan seluruh variabel bebas dengan variabel terikatnya dinyatakan linear. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 76.