44
Gambar 2.Siklus model Kemmis dan Mc Taggart
Suharsimi Arikunto, 2007 :
106
Suharsimi  Arikunto  2002:  84  menyatakan  bahwa  Kemmis  dan  Mc  Taggart memandang  komponen  sebagai  langkah  dalam  siklus,  sehingga  ia  menyatukan
komponen tindakan
acting
dan pengamatan
observing
sebagai satu kesatuan. Dalam model ini antara komponen tindakan
acting
dengan pengamatan
observing
dijadikan menjadi  satu  kesatuan  karena  kedua  komponen  tersebut  merupakan  dua  kegiatan  yang
tidak  dapat  dipisahkan  dan  harus  dilakukan  dalam  satu  kesatuan  waktu.Begitu berlangsungnya  suatu  tindakan  dilakukan,  kegiatan  observasi  juga  harus  dilakukan
sesegera  mungkin.Hasil  dari  pengamatan  kemudian  dijadikan  dasar  sebagai  langkah berikutnya, yaitu refleksi.
E. Prosedur Penelitian
Sebelum  melakasanakan  penelitian,  peneliti  harus  membuat  rancangan  penelitian terlebih dahulu.Rancangan penelitian yang peneliti lakukan dalam penelitian ini diawali
dengan  siklus  1,  yang  dilakukan  sebanyak  2  pertemuan.  Apabila  hasil  dari  siklus  1 belum  mencapai  KKM,  maka  akan  dilanjutkan  dengan  siklus  kedua  dan  seterusnya
sebanyak  2  pertemuan.  Penelitian  ini  akan  diakhiri  dengan  ketentuan  apabila  hasil
45
belajar  matematika  siswa  sudah  mengalami  peningkatan  atau  sudah  mencapai  KKM. Rincian pelaksanaan dari setiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Ide  awal:  meningkatkan  hasil  belajar  matematika  siswa  kelas  V  SD  Negeri Gantang 2.
Temuan  awal:  saat  ini  pembelajaran  matematika  di  SDN  Gantang  2    dilakukan dengan  menggunakan  metode  ceramah  secara  penuh  dari  guru,  belum  ada
pembelajaran  secara  berkelompok,  mengajar  berpusat  pada  guru,  siswa  terlihat pasif, dan hasil belajar siswa yang kurang baik.
Diagnosa  hipotesis:  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe NHTdapat  meningkatkan  hasil  belajar  matematika  siswa  kelas  V  SD  Negeri
Gantang 2. Beberapa perencanaan yang dilakukan peneliti antara lain: 1
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP tentang sifat-sifat bangun segitiga, persegi, persegi panjang dan trapesium.
Format    tugas  :  pembagaian  kelompok  kecil  yang  terdiri  dari  4  orang.  Guru menjelaskan  maksud  pembelajaran  dengan  menggunakan  model  kooperatif
tipe NHT dan tugas kelompok yang akan dikerjakan. Guru menjelaskan tugas- tugas yang akan dilakukan siswa.
Kegiatan  kelompok:  masing-masing  kelompok  bekerja  sama  mencoba mendiskusikan LKS yang diberikan oleh guru dengan tujuan agar siswa dapat
menemukan  jawaban  sendiri  dari  soal  tersebut  yang  dikerjakan  siswa  secara kelompok dengan sedikit bimbingan dari guru.
2 menyusun  dan  mempersiapkan  lembar  observasi  mengenai  proses  belajar
siswa,
46
3 mempersiapkan  sarana  dan  media  pembelajaran  yang  akan  digunakan  dalam
setiap  pembelajaran  seperti  sapu  tangan,  amplop,  penggaris  segitiga,  gambar atap rumah, nomor-nomor dan lembar kerja siswa LKS,
4 mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir
pelajaran dan tes yang akan diberikan pada akhir siklus. b.
Tahap Tindakan Tindakan  ini  dilakukan  dengan  berpedoman  pada  perencanaan  yang  telah  dibuat
dan  dalam  pelaksaannya  bersifat  fleksibel  dan  terbuka  terhadap  perubahan  yang memungkinkan harus diubah. Guru melaksanakantindakan pembelajaran menurut
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Pada pertemuan 1
1 Kegiatan Awal
a Guru menyiapkan alat dan bahan.
b Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai
bentuk sapu tangan, bentuk amplop, bentuk penggaris segitiga, bentuk atap rumah, sisi dan titik sudut.
c Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
d Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT kepada
siswa.  Hal  ini  dilakukan  untuk  membantu  siswa  agar  dalam  proses pembelajaran siswa tidak mengalami kesulitan.
2 Kegiatan Inti
a
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota 4 orang.
b Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor 1-4.
c Nomor  digunakan  di  kepala  mereka  masing
–masing.  Setiap  kelompok memiliki  nama  kelompok  dan  setiap  siswa  memiliki  nomor.  Siswa  duduk
sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
47
d Guru mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk LKS kepada masing
– masing kelompok tentang materi sifat-sifat bangun segitiga, persegi, persegi
panjang dan trapesium. e
Setiap  kelompok  mendiskusikanberpikir  bersama  dan  menyatukan
pendapat  mereka  yang  paling  tepat.  Siswa  diberi  permasalahan  dalam Lembar  Kerja  Siswa  sebagai  bahan  diskusi  dalam  kelompok  terdapat
dalam  lampiran  RPP.  Dalam  kegiatan  itu  siswa  bekerjasama  dalam kelompok  sesuai  dengan  permasalahan  yang  berupa  soal  dalam  lembar
kerja  siswa  yang  menjadi  tanggung  jawabnya.  Setiap  anggota  kelompok memiliki  tanggung  jawab  untuk  memahami  permasalahan  yang  menjadi
tugasnya masing-masing sehingga tidak ada anggota dalam kelompok yang tidak bekerja dalam diskusi tersebut.
f Pastikan  setiap  anggota  kelompok  mengerjakan  dan  mengetahui
jawabannya. g
Setelah  selesai  berdiskusi,  guru  memanggil  siswa  dengan  nomor  tertentu, kemudian  siswa  yang  nomornya  dipanggil  mengacungkan  tangannya  dan
mencoba  untuk  menjawab  pertanyaan  atau  mempresentasikan  hasil
diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas. h
Kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok tersebut. Pendapat dari kelompok lain dapat berupa
alternatif jawaban yang berbeda atau hanya melengkapi saja. i
Setelah  itu,  guru  dapat  memanggil  nomor  yang  berbeda  dari  kelompok lainnya,  dan  seterusnya  sampai  dianggap  semua  siswa  telah  menguasai
materi tersebut. j
Guru  memberikan  motivasi  kepada  kelompok  yang  belum  mendapatkan
hasil yang memuaskan, dan memberikan reward bagi kelompok yang telah
berhasil menjawab dengan tepat.
48
k Siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajarinya.
3 Kegiatan Akhir
a Untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi, guru memberikan soal
latihan sebagai pemantapan terhadap hasil dari pengerjaan LKS. b
Guru mengingatkan kembali kepada siswa untuk membaca kembali materi yang telah dipelajari serta materi yang berikutnya.
Pada pertemuan kedua 1
Kegiatan Awal a
Guru menyiapkan alat dan bahan. b
Guru  mengadakan  apersepsi  dengan  bertanya  jawab  mengenai  bentuk wajik, bentuk jam dinding, bentuk ketupat dan bentuk laying-layang.
c Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
2 Kegiatan Inti
a Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota 4 orang.
b Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor 1- 4.
c Nomor digunakan di kepala mereka masing
–masing. d
Guru mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk LKS kepada masing –
masing kelompok. e
Setiap  kelompok  mendiskusikanberpikir  bersama  dan  menyatukan
pendapat mereka yang paling tepat. f
Pastikan  setiap  anggota  kelompok  mengerjakan  dan  mengetahui jawabannya.
g Setelah  selesai  berdiskusi,  guru  memanggil  siswa  dengan  nomor  tertentu,
kemudian  siswa  yang  nomornya  dipanggil  mengacungkan  tangannya  dan
mencoba  untuk  menjawab  pertanyaan  atau  mempresentasikan  hasil
diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas.
49
h Kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap
hasil diskusi kelompok tersebut. i
Setelah  itu,  guru  dapat  memanggil  nomor  yang  berbeda  dari  kelompok lainnya,  dan  seterusnya  sampai  dianggap  semua  siswa  telah  menguasai
materi. j
Guru  memberikan  motivasi  kepada  kelompok  yang  belum  mendapatkan
hasil yang memuaskan, dan memberikan reward bagi kelompok yang telah
berhasil menjawab dengan tepat. k
Siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 3
Kegiatan Akhir a
Untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi, guru memberikan soal evaluasi siklus 1.
b Guru mengingatkan kembali kepada siswa untuk membaca kembali materi
yang telah dipelajari serta materi yang berikutnya. c.
Tahap Observasi Observasi  dilakukan  selama  proses  pembelajaran  di  kelas  berlangsung  dengan
mengunakan  lembar  observasi  yang  telah  dibuat.  Observasi  dilakukan  untuk mengetahui  secara  langsung  bagaimana  proses  pembelajaran  siswa  pada  saat
pembelajaran berlangsung. Observasi atau pengamatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara
cermat  mengenai  aktivitas  siswa  pada  saat  dilakukan  tindakan  dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif tipe
NHT, kemudian
mendokumentasikan hasil-hasil latihan dan penugasan siswa, mendokumentasikan hasil-hasil  tes  dan  proses  pembelajaran  yang  berlangsung  sehingga  dapat
digunakan sebagai dasar untuk kegiatan refleksi. d.
Tahap Refleksi
50
Pada tahap ini peneliti menganalisis dari proses pelaksanaan pembelajaran dan mencari  pemasalahan  yang  muncul  saat  pembelajaran  dan  apa  yang  perlu
diperbaiki  untuk  tindakan  selanjutnya.  Berdasarkan  hasil  refleksi  ini,  peneliti dapat  melakukan  perbaikan  terhadap  rencana  awal  yang  telah  dibuat  jika  masih
ada  kekurangan  yang  belum  memberikan  dampak  perbaikan  dan  peningkatan. Jika  ternyata  hasil  dari  siklus  pertama  belum  memuaskan,  maka  perlu  diadakan
modifikasi,  dan    menyusun  skenario  yang  baru  pada  siklus  berikutnya  dengan mempertimbangan  kekurangan-kekurangan  yang  ada  pada  siklus  pertama.  Hasil
observasi  dan  refleksi  berupa  kekurangan  dan  kelebihan  pembelajaran  dengan model  kooperatif  tipe  NHT  pada  proses  belajar  mengajar  siklus  1  akan  menjadi
bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan pada siklus 2 dan seterusnya. 2.
Siklus 2 Siklus 2 dilakukan jika nilai hasil belajar semua siswa pada siklus 1 belum memenuhi
minimal 60. Siklus 2 akan dilakukan dua kali pertemuan. Apabila pada siklus 2 nilai hasil  belajar  matematika  semua  siswa  belum  mencapai  nilai  minimal  60,  maka
dilanjutkan ke siklus berikutnya.Siklus  dihentikan jika pembelajaran yang dilakukan sudah  sesuai  dengan  rencana  dan  telah  mampu  meningkatkan  hasil  belajar
matematika, dimana 80 siswa telah mendapatkan nilai minimal 60.
F. Teknik Pengumpulan Data