54
H. Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data dalam penelitian tindakan kelas adalah untuk memperoleh bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan atau perubahan sebagaimana yang
diharapkan. Instrumen berupa tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa
setelah proses belajar mengajar berlangsung dan akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Dari hasil tes dihitung nilai rata-rata kelas. Instrumen berupa lembar
observasipengamatan digunakan untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Secara rinci, analisis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1.
Analisis data observasi Data hasil observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif sehingga diperoleh data hasil
observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together
NHT untuk mata pelajaran matematika. Untuk menganalisis data kualitatif menggunakan model Milles dan
Huberman 1992: 16 dengan model alur. Teknik ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan atau verifikasi.Reduksi data adalah kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari catatan pengamatan.Hasil
reduksi berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu.Penyajian data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif yang
disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori sehingga mudah dipahami makna yang terkandung di dalamnya.Analisis data tersebut berguna untuk rencana
perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. 2.
Analisis data tes hasil belajar
55
Hasil tes dideskripsikan dalam bentuk data kongkret, berdasarkan skor minimal, dan skor maksimal, sehingga diperoleh skor rata-rata.Selanjutnya diambil simpulan
berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh.Hasil belajar memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang harus dicapai siswa.Untuk nilai hasil belajar kognitif
pada mata pelajaran matematika di SDN Gantang 2 nilai KKM-nya adalah 60.Jika mengalami kenaikan maka diasumsikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Gantang 2 pada materi sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang.
Data yang akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang dinyatakan dengan skor dari hasil tes evaluasi dengan menggunakan statistik
deskriptif yaitu mencari nilai rata-rata
mean
dan persentase keberhasilan belajar. Rumus
mean
atau rerata nilai Suharsimi Arikunto, 2007: 284-285:
Keterangan : X
= rata-rata kelas
mean
X = Jumlah skor nilai siswa N
= Banyaknya siswa
Sedangkan rumus untuk menghitung persentase siswa yang lulus adalah sebagai berikut :
� = �
� × 100
Keterangan :
=
56
P = Angka persentase F = Frekuensi yang sedang dicari persentasinya dalam hal ini adalah jumlah
siswa yang mencapai nilai ≥ KKM N = Jumlah frekuensi atau banyaknya individu dalam subjek penelitian dalam hal
ini adalah jumlah siswa sebagai subjek penelitian yaitu siswa kelas V SDN Gantang 2
Menurut pedoman di atas akan didapatkan data perbandingan nilai rata-rata siklus 1 dan 2, serta persentase siswa yang nilainya diatas KKM. Apabila nilai rata-rata siklus 2
lebih besar daripada rata-rata nilai siklus 1, serta persentase jumlah siswa yang nilainya berada di atas KKM mengalami peningkatan pada siklus 2, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Gantang 2 meningkat.
I. Kriteria Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil jika siswa yang memiliki nilai KKM yakni 60 mencapai 80 dari seluruh siswa kelas V SDN Gantang 2.
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN