Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

2. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara interviewee. Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu Suharsimi, 2010 : 198, sedangkan menurut Moleong 1994: 135, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara secara mendalam dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya . Tahap wawancara ini dilakukan kepada beberapa narasumber yaitu 1 M. Yasin, S.Pd selaku pendiri Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta; 2 Ana Nur Anis, S.Pd sebagai guru sekaligus terapis di Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta; dan 3 Warsito, S.Sn dan Rochmad Zaelani selaku instruktur musik di Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta. Tujuan dilakukan wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi secara mendalam tentang penerapan musik sebagai media terapi di Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta, khususnya cara penerapan musik sebagai media terapi dan jenis musik yang digunakan dalam kegiatan terapi musik. 3. Dokumentasi Menurut Sugiyono 2012: 240 dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini, data dokumentasi yang didapatkan berupa, catatan lagu-lagu beserta notasi karawitan, dan contoh pola irama pada kegiatan terapi “Pagi Ceria Pagi Menyapa” serta, foto-foto dan video pelaksanaan kegiatan terapi musik di Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta. Dokumentasi foto dan video digunakan sebagai pelengkap dari wawancara dan observasi untuk memperkuat hasil penelitian sehingga dapat dipercaya.

H. Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif uji keabsahan data meliputi uji credibility validitas internal, transferability validitas eksternal, dependability reliabilitas, dan confirmability obyektivitas, namun yang paling penting dalam penelitian kualitatif adalah uji kredibilitas. Uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, dan member check Sugiyono, 2006: 368 yang secara rinci diuraikan sebagai berikut.