3. Instruktur musik
Instruktur musik di Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta bertugas untuk memberikan bahan ajar dan menjadi pengiring
dalam proses terapi musik.
F. Sumber Data Penelitian
Menurut Lofland dalam Moelong, 1994: 112 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Menurut Moelong 1994: 112 sumber data penelitian kualitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. Adapaun rinciannya sebagai berikut. 1.
Data Primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara
secara langsung dan terbuka kepada narasumber. Selain dari wawancara, sumber data juga berasal dari pengamatan yang akan dilakukan. Data
primer ini didapatkan dari hasil wawancara dengan informan yaitu: 1 Pendiri Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta; 2 Guru dan
terapis Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta; 3 Instruktur musik Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta. Tahap
wawancara ini untuk mengetahui cara-cara penggunaan musik sebagai media terapi, tujuan penggunaan musik sebagai media terapi, serta jenis
musik yang digunakan dalam penggunaan musik sebagai media terapi di Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Yogyakarta.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder ialah data yang diperoleh dari dokumen ataupun arsip yang ada di Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita
Yogyakarta yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif, maka data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau tulisan serta
gambar. Oleh karena itu peneliti menggunakan teknik dan metode pengumpulan data sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Menurut Sugiyono 2011 : 310,
mengenai observasi, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam
hal ini peneliti menggunakan jenis observasi pasrtisipasi patif. Pada observasi partisipasi pasif, peneliti datang ke tempat kegiatan untuk
melihat, dan mengamati proses penggunaan musik sebagai media terapi serta mencatat semua hal yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek
yang akan diteliti dan faktor-faktor kesukaran yang terdapat dalam proses penggunaan musik sebagai media terapi di Sekolah Khusus Autisme Bina
Anggita Yogyakarta. Observasi dilakukan selama beberapa hari pada bulan Januari 2015.