29 R
HPMC 3
Propilen glikol 15
Metil paraben 0,18
Air suling ad 100
Cara pembuatan: Air suling dipanaskan secukupnya kemudian diambil air suling panas tersebut sebanyak 20 kali berat HPMC. Kemudian HPMC
dikembangkan di dalamnya selama 15 menit, setelah kembang ditambahkan metil paraben yang telah dilarutkan dalam propilen glikol sedikit demi sedikit sambil
digerus sampai homogen, lalu dicukupkan dengan sisa air suling hingga 100 g Soerartri, 2004.
3.13.2 Komposisi formula
Sediaan dibuat ke dalam tiga konsentrasi dan satu blanko dimana masing masing sediaan memiliki bobot 50 gram.
Tabel 3.1 Komposisi formula sediaan gel ekstrak kulit buah pisang raja
No. Nama Bahan
Blanko g FI g FII g FIII g
1. Ekstrak kulit buah pisang raja
- 10
15 20
2. Basis gel
50 40
35 30
Keterangan: Blanko = Formula tanpa mengandung ekstrak kulit buah pisang raja
FI = Formula mengandung 20 ekstrak kulit buah pisang raja
FII = Formula mengandung 30 ekstrak kulit buah pisang raja
FIII = Formula mengandung 40 ekstrak kulit buah pisang raja
3.13.3 Cara pembuatan sediaan gel
a. Formula I
Cara pembuatan: ke dalam lumpang dimasukkan 10 g ekstrak kulit buah pisang raja ditambahkan 40 g basis gel sambil gerus sampai homogen.
30 b.
Formula II Cara pembuatan: ke dalam lumpang dimasukkan 15 g ekstrak kulit buah
pisang raja ditambahkan 35 g basis gel sambil gerus sampai homogen. c.
Formula III Cara pembuatan: ke dalam lumpang dimasukkan 20 g ekstrak kulit buah
pisang raja ditambahkan 30 g basis gel sambil gerus sampai homogen. 3.14 Evaluasi Formula
Evaluasi formula meliputi evaluasi fisik dan biologi. Evaluasi fisik meliputi pemeriksaan stabilitas fisik sediaan, pemeriksaan homogenitas, penentuan pH dan
uji iritasi pada kulit. Evaluasi biologi meliputi pengujian aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak kulit buah pisang raja terhadap Propionibacterium acne dan
Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi agar menggunakan pencadang kertas.
3.14.1 Pemeriksaan stabilitas fisik sediaan
Pemeriksaan stabilitas sediaan meliputi bentuk, warna dan bau yang diamati secara visual Ditjen POM, 1985.
Sediaan dinyatakan stabil apabila bentuk, warna dan bau tidak berubah secara visual selama penyimpanan dan juga secara visual tidak ditumbuhi jamur.
Pengamatan dilakukan pada suhu kamar pada setiap minggu dari minggu ke- 0 hingga minggu ke- 12.
3.14.2 Pemeriksaan homogenitas sediaan
Cara: sejumlah tertentu sediaan dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979. Pengamatan
31 dilakukan pada suhu kamar pada setiap minggu dari minggu ke- 0 hingga minggu
ke- 12.
3.14.3 Penentuan pH sediaan