32 1.
Wanita berbadan sehat. 2.
Usia antara 20-30 tahun. 3.
Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi. 4.
Bersedia menjadi sukarelawan untuk uji iritasi.
3.14.5 Uji mikrobiologi sediaan
Uji mikrobiologi untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak kulit buah pisang raja yang dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan
pencadang kertas dengan cara mengukur diameter hambatan pertumbuhan bakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne dan bakteri Staphylococcus epidermidis.
3.14.5.1 Bakteri Propionibacterium acne
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45 - 50
o
C, selanjutnya cawan digoyang di atas permukaan meja agar media dan suspensi
bakteri tercampur rata. Pada media yang telah padat diletakkan beberapa pencadang kertas yang telah direndam + 15 menit dalam 0,1 g gel ekstrak kulit
buah pisang raja yang telah ditambahkan setetes DMSO, kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 35 ± 2
o
C selama 18 - 24 jam dan diukur diameter daerah hambatan zona jernih di sekitar pencadang menggunakan jangka sorong.
3.14.5.2 Bakteri Staphylococcus epidermidis
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media nutrient agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45 - 50
o
C, selanjutnya cawan digoyang di atas permukaan meja agar media dan suspensi
bakteri tercampur rata. Pada media yang telah padat diletakkan beberapa pencadang kertas yang telah direndam + 15 menit dalam 0,1 g gel ekstrak kulit
33 buah pisang raja yang telah ditambahkan setetes DMSO, kemudian diinkubasi
dalam inkubator pada suhu 35 ± 2
o
C selama 18 - 24 jam dan diukur diameter daerah hambatan zona jernih di sekitar pencadang menggunakan jangka sorong.
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Tumbuhan yang digunakan telah diidentifikasi Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LIPI Bogor, adalah tumbuhan pisang raja Musa X paradisiaca AAB, suku Musaceae. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada lampiran 1, halaman 47.
4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia Kulit Buah Pisang Raja
Hasil karakterisasi simplisia terhadap kulit buah pisang raja Musa X paradisiaca AAB berupa kulit berwarna hijau dan bergetah dengan ketebalan
kulit lebih kurang 0,2 sampai 0,3 cm, panjang 9,5 sampai 11 cm, berbau khas dan berasa kelat.
Hasil karakterisasi simplisia kulit buah pisang raja diperoleh kadar air 6,32, kadar sari yang larut dalam air 34,20, kadar sari yang larut dalam etanol
36,32, kadar abu total 4,39 dan kadar abu tidak larut asam 0,84. Hasil karakterisasi simplisia ekstrak kulit buah pisang raja dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil karakterisasi simplisia kulit buah pisang raja
No. Parameter
Hasil 1.
Kadar air 6,32
2. Kadar sari larut air
34,20 3.
Kadar sari larut etanol 36,32
4. Kadar abu total
4,39 5.
Kadar abu tidak larut dalam asam 0,84
Penetapan kadar air dilakukan berhubungan dengan mutu simplisia agar tidak mudah ditumbuhi mikroorganisme. Penetapan kadar sari larut air dan larut