81 Pengujian waktu ikat semen menggunakan metode SNI 03-6827-2002
Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland Dengan Menggunakan Alat Vicat Untuk Pekerjaan Sipil. Benda uji diletakkan pada alat vicat, ujung jarum
vicat disentuhkan pada tengah-tengah permukaan benda uji dan posisi jarum vicat dikencangkan, pembacaan skala diatur pada posisi nol atau catat angka
permulaan, dan segera lepaskan jarum vicat. Besarnya penetrasi jarum vicat ke dalam benda uji dicatat setelah 30 detik, kemudian ulangi percobaan setiap 15
menit untuk ke titik lain berbeda pada permukaan benda uji. Jarak titik-titik pengujian adalah 6.5 mm dan letaknya minimum 9.5 mm dan tepi cetakan benda
uji. Setiap kali dilakukan percobaan penetrasi, jarum vicat harus dibersihkan. Selama percobaan penetrasi dilakukan, jarum vicat selalu dalam kondisi lurus dan
bebas dari getaran. Waktu ikat awal ditentukan dari grafik penetrasi waktu, yaitu waktu
dimana penetrasi jarum vicat mencapai nilai 25 mm. Sedangkan waktu ikat akhir yang diperoleh saat penetrasi jarum sebesar 0 mm.
4
3.4 Perencanaan Campuran Beton Mix Design
30
Perencanaan campuran beton dimaksudkan untuk mengetahui komposisi atau proporsi bahan-bahan penyusun beton. Proporsi bahan-bahan penyusun beton
ini ditentukan melalui sebuah perancangan beton mix design. Hal ini dilakukan agar proporsi campuran dapat memenuhi syarat teknis secara ekonomis. Dalam
menentukan proporsi campuran dalam penelitian ini berdasarkan pada SK SNI 03- 2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.
Universitas Sumatera Utara
82 Berdasarkan kriteria dasar perancangan beton dengan menggunakan
metode SNI 03-2834-2000 maka pemilihan proporsi campuran beton harus dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Rencana campuran beton yang ditentukan berdasarkan hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen,
2. Untuk beton dengan nilai f’c lebih dari 20 MPa proporsi campuran
coba serta pelaksanaan produksinya harus didasarkan pada perbandingan berat bahan,
3. U ntuk beton dengan nilai f’c hingga 20 MPa pelaksanaan produksinya
boleh menggunakan perbandingan volume. Perbandingan volume bahan ini harus didasarkan pada perencanaan proporsi campuran
dalam berat yang dikonversikan ke dalam volume melalui berat isi rata-rata antara gembur dan padat dari masing-masing bahan.
Perhitungan perancangan beton mix design secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil perhitungan mix design tersebut diperoleh perbandingan
campuran beton antara semen : pasir : batu pecah : air = 1.00 : 1.38 : 1.97 : 0.44
3.5 Penyediaan Bahan Penyusun Beton
Setelah dilakukan pemeriksaan karakteristik terhadap bahan pembuatan beton seperti pasir, batu pecah, semen dan bahan tambahan yang akan digunakan
untuk mendapatkan mutu material yang baik sesuai dengan persyaratan yang ada, maka penyediaan bahan penyusun beton adalah disaring, dicuci dan dijemur
hingga kering permukaan. Kemudiaan bahan tersebut disimpan dalam kotak dan
Universitas Sumatera Utara
83 ditempatkan di ruangan tertutup, hal ini untuk menghindari pengaruh cuaca luar
yang dapat merusak bahan ataupun mengakibatkan perbedaan kualitas bahan. Sehari sebelum dilakukan pengecoran benda uji bahan yang telah
dipersiapkan tersebut ditimbang berapa beratnya sesuai dengan variasi campuran yang ada dan diletakkan dalam wadah yang terpisah untuk mempermudah
pelaksanaan pengecoran yang dilakukan.
3.6 Pembuatan Benda Uji