Nilai Slump Perbandingan Antara Pengaruh Variasi Substitusi Abu Cangkang Kerang Dan Abu Cangkang Kelapa Sawit 10-30% Terhadap Waktu Ikat Semen Dan Kuat Tekan Beton

98

4.2 Nilai Slump

Nilai slump adalah nilai yang diperoleh dari hasil uji slump dengan cara beton segar diisikan ke dalam kerucut Abrams suatu corong baja berupa kerucut terpancung, kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar meleleh ke bawah. Besar penurunan permukaan beton segar diukur, dan disebut nilai slump. Makin besar nilai slump, maka beton segar makin encer dan ini berarti semakin mudah untuk dikerjakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemudahan pengerjaan workability antara lain :  Jumlah air pencampur. semakin banyak air semakin mudah untuk dikerjakan  Kandungan semen. Jika FAS tetap, semakin banyak semen berarti semakin banyak kebutuhan air sehingga keplastisannya akan lebih tinggi  Gradasi campuran pasir-kerikil. Jika memenuhi syarat dan sesuai dengan standar, akan lebih mudah dikerjakan  Bentuk butiran agregat kasar. Agregat berbentuk bulat-bulat lebih mudah untuk dikerjakan  Butir maksimum  Cara pemadatan dan alat pemadat. Hasil percobaan slump dari campuran beton dengan substitusi abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa sawit terhadap semen, diperoleh nilai slump dan dapat dilihat pada Tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara 99 Tabel 4.6 Nilai Slump Campuran Beton Dengan Substitusi Abu Cangkang Kerang dan Abu Cangkang Kelapa Sawit Substitusi Terhadap Semen Nilai Slump Abu Cangkang Kerang cm Nilai Slump Abu Cangkang Kelapa Sawit cm 11 11 10 11 17 20 9 18 30 8 20 Sumber : Hasil Penelitian Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaaan nilai slump antara campuran beton dengan substitusi abu cangkang kerang maupun dengan substitusi abu cangkang kelapa sawit. Dengan meningkatnya pemakaian abu cangkang kerang sebagai substitusi semen menyebabkan turunnya nilai slump campuran beton, sedangkan pemakaian abu cangkang kelapa sawit sebagai substitusi semen menyebabkan naiknya nilai slump campuran beton. Dengan faktor air semen yang tetap, maka jumlah penggunaan air campuran antara kedua campuran beton sama, pemakaian abu cangkang kerang sebagai substitusi semen cenderung lebih bersifat menyerap air campuran daripada pemakaian abu cangkang kelapa sawit. Perbandingan pengaruh pemakaian abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa sawit sebagai susbtitusi semen terhadap nilai slump campuran beton dapat dilihat pada Grafik 4.5. Universitas Sumatera Utara 100 Sumber : Hasil penelitian Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Variasi Substitusi Abu Cangkang Kerang dan Abu Cangkang Kelapa Sawit Terhadap Nilai Slump Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Festus A. Olutoge, dkk 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini pengaruh variasi pemakaian abu cangkang kerang sebagai substitusi semen terhadap nilai slump. Tabel 4.7 Nilai Slump Campuran Beton Dengan Substitusi Abu Cangkang Kerang Substitusi Terhadap Semen Nilai Slump cm 27.5 5 26.5 10 24.5 15 21.0 20 16.0 Sumber : Festus A. Olutoge, dkk. 2012 Dari data pendukung di atas dan telah dibandingkan dengan data hasil percobaan slump pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemakaian abu cangkang kerang sebagai substitusi semen dengan meningkatnya variasi substitusi akan menurunkan nilai slump campuran beton. 11 11 9 8 11 17 18 20 5 10 15 20 25 10 20 30 Nilai S lu m p cm Substitusi Terhadap Semen Abu Cangkang Kerang Abu Cangkang Kelapa Sawit Universitas Sumatera Utara 101 4.3 Uji Kuat Tekan Beton 4.3.1 Kuat Tekan Beton