4 lebih lama maka bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan retarder
sedangkan jika bahan tersebut mempercepat waktu pengikat maka bahan dapat digunakan sebagai bahan accelerator.
Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu
beton yang dihasilkan. Beton harus dirancang proporsi campurannya agar menghasilkan suatu kuat tekan rata-rata yang diisyaratkan. Pada tahap
pelaksanaan konstruksi, beton yang telah yang telah dirancang campurannya harus diproduksi sedemikian rupa sehingga memperkecil frekuensi terjadinya
beton dengan kuat tekan yang lebih rendah dari kekuatan tekan beton seperti yang telah dipersyaratkan.
3
Dengan demikian, pemakaian abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa sawit sebagai bahan substitusi semen perlu diteliti berapa lama waktu yang
dibutuhkan campuran semen tersebut mengalami pengikat awal initial set dan berapa lama pengikat akhir final set dengan menggunakan alat vicat berdasarkan
SNI-03-6827-2002 dan berapa kekuatan tekan beton yang dihasilkan dengan menggunakan alat compression machine berdasarkan SNI 03-1974-1990.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh dan perbandingan antara substitusi abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa sawit dengan beberapa variasi
campuran terhadap waktu ikat pasta semen ? 2. Apakah substitusi abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa
Universitas Sumatera Utara
5 sawit pada campuran semen dapat memperlambat atau mempercepat
waktu ikat semen? 3. Apakah abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa sawit dapat
dijadikan sebagai bahan retarder atau accelerator pada campuran semen? 4. Bagaimana pengaruh dan perbandingan antara substitusi abu cangkang
kerang maupun abu cangkang kelapa sawit dengan beberapa variasi campuran terhadap kuat tekan beton?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan membandingkan antara pengaruh substitusi abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa sawit dengan beberapa
variasi campuran terhadap waktu ikat pasta semen. 2. Untuk mengetahui sifat dari abu cangkang kerang maupun abu cangkang
kelapa sawit pada campuran semen sebagai bahan retarder atau bahan accelerator.
3. Untuk mengetahui pengaruh dan perbandingan antara substitusi abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa sawit dengan beberapa
variasi campuran terhadap kuat tekan beton.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan, ada beberapa lingkup masalah yang dibatasi, yaitu karakteristik bahan sebagai benda uji dan metode pengujian yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
6
1.4.1 Pengujian Waktu Ikat Semen
1. Benda uji yang digunakan adalah berupa campuran pasta semen dengan atau tanpa substitusi abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa
sawit. Variasi substitusi untuk masing masing-masing abu cangkang kerang dan abu cangkang kelapa sawit 10, 20, dan 30 dari berat
semen. 2. Semen yang digunakan adalah semen Tipe I.
3. Faktor Air Semen FAS yang digunakan adalah sebesar 0.4. 4. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian waktu ikat semen portland
dengan menggunakan alat vicat berdasarkan metode SNI-03-6827-2002. Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu ikat awal dan waktu
ikat akhir dari campuran semen.
1.4.2 Pengujian Kuat Tekan Beton
1. Mutu beton yang direncanakan adalah f’c 20 MPa.
2. Benda uji menggunakan bahan campuran dengan atau tanpa substitusi abu cangkang kerang maupun abu cangkang kelapa sawit. Variasi substitusi
untuk masing masing-masing abu cangkang kerang dan abu cangkang kelapa sawit 10, 20, dan 30 dari berat semen.
3. Benda uji yang digunakan adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm,
Universitas Sumatera Utara
7
Gambar 1.1 Benda Uji Silinder
4. Perawatan beton dengan cara perendaman di air. 5. Pengujian kuat tekan beton menggunakan metode pengujian kuat tekan
beton berdasarkan SNI 03-1974-1990 dengan menggunakan alat compression machine dilakukan pada umur 28 hari untuk semua variasi.
Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan kuat tekan beton rata-rata dari benda uji silinder beton.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental di laboratorium dengan melakukan pengujian waktu ikat pasta semen dan pengujian kuat tekan
beton. Pengujian waktu ikat pasta semen menggunakan metode pengujian waktu ikat awal semen portland berdasarkan SNI-03-6827-2002 dengan menggunakan
alat vicat yang sesuai dengan Standard ASTM C-91-82. Pengujian kuat tekan beton menggunakan metode pengujian kuat tekan
beton berdasarkan SNI 03-1974-1990 dengan menggunakan alat compression machine.
Universitas Sumatera Utara
8
1.6 Pengujian