Penentuan Informan Teknik Pengumpulan Data

dilakukan terus-menerus hingga datanya jenuh. Kemudian dengan menggunakan teknik analisis data selama dilapangan model Miles and Huberman, peneliti menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan reduksi data. Data yang di peroleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi menberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. 2. Melakukan penyajian data. Dalam melakukan penyajian data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matriks, network jaringan kerja dan chart. 3. Penarikan kesimpulan dan verikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah yang kridibel. 4. Menghubungkan kesimpulan dengan pokok permasalahan yang di teliti dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalahan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan didalam penelitian ini sehingga mendapatkan hasil yang yang di inginkan oleh peneliti Sugiono, 2005:99.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset dalam mengumpulkan data Kriyantono, 2010:95.

3.5.1 Penentuan Informan

Dalam menentukan informan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu: 1. Data Primer Universitas Sumatera Utara Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama dan tangan pertama di lapangan Kriyantono, 2010:41. Adapun teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data primer, yaitu: a. Wawancara mendalam Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara. Sedangkan informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakata dari suatu objek penelitian. Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian. Materi wawancara yang baik terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup. Metode wawancara mendalam in- depth intervie adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan pewawancara, peran informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Perbedaan dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian Bungin, 2006:108. b. Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamtan secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Observasi partisipasi adalah metode observasi di mana peneliti juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan subjek yang diteliti, Universitas Sumatera Utara apakah kehadirannya diketahui atau tidak diketahui Kriyantono, 2010: 110. 2. Data sekunder Pada umumnya data sekunder berbentuk catatan atau laporan dokumentasi oleh lembaga tertentu Ruslan, 2003:138. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mencari, melihat, dan membuka dokumen, situs- situs, atau buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.

3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

0 46 162

Pengaruh reward terhadap tingkat kinerja Agen Asuransi : (studi di PT Asuransi Allianz Life Indonesia Cabang Bekasi)

8 72 124

OMUNIKASI PERSUASI AGEN ASURANSI PT EQUITY LIFE INDONESIA TERHADAP CALON NASABAH (Penelitian Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasi Agen Asuransi MDRT PT Equity Life Indonesia Kantor Cabang Yogyakarta).

0 1 13

Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Agen Asuransi (Studi Pada Agen Asuransi Bumiputera Cabang Binjai)

0 0 11

Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Agen Asuransi (Studi Pada Agen Asuransi Bumiputera Cabang Binjai)

0 0 2

Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Agen Asuransi (Studi Pada Agen Asuransi Bumiputera Cabang Binjai)

0 0 6

Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Agen Asuransi (Studi Pada Agen Asuransi Bumiputera Cabang Binjai)

0 0 2

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

0 0 50

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang K

0 0 7