Seandainya pun kita tidak bereaksi secara aktif atau secara terbuka, ketiadaan reaksi ini sendiri pun merupakan reaksi, dan itu berkomunikasi.
8. Komunikasi bersifat tak reversibel
Kita dapat membalikkan arah proses beberapa sistem tertentu. Proses seperti itu dinamakan proses reversible. Tetapi ada sistem lain yang bersifat tak
reversible irreversibel. Prosesnya hanya bisa berjalan dalam satu arah, tidak bisa berbalik. Komunikasi termasuk dalam proses seperti ini, proses tak reversibel.
Sekali kita mengkomunikasikan sesuatu, kita tidak bisa menarik apa yang telah kita komunikasikan. Kita mungkin bisa mengurangi dampak dari pesan yang
sudah terlanjur kita sampaikan, tetapi pesan itu sendiri, sekali telah dikirimkan dan diterima, tidak bisa dibalikkan.
2.2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi
Menurut Effendy 2006 dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang
merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan; 2. Pesan
: Pernyataan yang didukung oleh lambang; 3. Komunikan
: Orang yang menerima pesan; 4. Media : Sasaran atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya; 5. Efek
: Dampak sebagai pengaruh pesan.
2.2.1.4 Tujuan Komunikasi
Ada empat tujuan atau motif komunikasi menurut Devito 2011 yaitu : 1.
Menemukan Penemuan diri personal discovery merupakan salah satu tujuan utama
dari komunikasi. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita tidak hanya belajar mengenai diri kita sendiri melainkan juga tentang orang lain. Persepsi-persepsi
yang kita punya sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah kita pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam komunikasi
interpersonal. Selain itu penemuan diri dapat dilakukan melalui proses perbandingan sosial, melalui pembandingan kemampuan, prestasi, sikap,
Universitas Sumatera Utara
pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, evaluasi diri sendiri dapat dilakukan dengan membandingkan diri kita dengan orang lain.
Komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar, dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain.
2. Untuk berhubungan
Salah satu alasan kita yang paling kuat untuk melakukan komunikasi adalah berhubungan dengan orang lain, membina dan memelihara hubungan
dengan orang lain. Kita ingin merasa dicintai dan disukai oleh orang lain, dan kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain.
3. Untuk meyakinkan
Media massa ada sebagian besar utnuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Tetapi, selain itu kita juga sering melakukan persuasi
interpersonal, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam komunikasi interpersonal sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain.
4. Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film
sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula, banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain. Adakalanya hiburan ini merupakan
tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang lain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.
2.2.1.5 Ruang Lingkup Komunikasi