78
B. Pembahasan
1. Peraturan
Kepala sekolah banyak membuat peraturan untuk warga SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta. Seperti yang dijelaskan oleh Hurlock
1978: 85 bahwa peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Oleh karena itu, sekolah membuat peraturan untuk mengarahkan
tingkah laku siswa supaya bisa bertingkah laku dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah. Peraturan yang ada di SD Negeri
Pujokusuman 1 diantaranya yaitu, siswa harus sudah ada di sekolah 15 menit sebelum bel masuk berbunyi dan berpakaian seragam yang bersih
dan rapi. Peraturan-peraturan sekolah tersebut dipasang di dinding sekolah dan juga dipasang pada setiap kelas agar siswa dan guru dapat
membacanya. Kepala sekolah maupun guru ikut andil dalam pembuatan peraturan
sekolah. Kepala sekolah mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut dengan cara menyampaikannya kepada orang tua siswa saat rapat, ketika
upacara, dan dimuat dalam web sekolah, dalam mengawasi siswa saat melaksanakan peraturan kepala sekolah mengawasi melalui cctv dan
menyerahkan langsung kepada guru kelas ketika ada siswa yang melanggar sebelum ditangani oleh kepala sekolah.
Guru kelas VA jam tujuh sudah ada di sekolah dan memakai seragam sesuai jadwal dengan rapi dan bersih. Guru kelas VA membuat
beberapa peraturan untuk siswa kelas VA. Seperti yang dijelaskan oleh
79
Maria J. Wantah 2005: 150 bahwa peraturan adalah ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan untuk menata tingkah laku seseorang dalam suatu
kelompok, organisasi, institusi, atau komunitas. Oleh karena itu, guru kelas VA juga membuat peraturan yang harus dilaksanakan oleh siswanya
agar tingkah laku siswa kelas VA bisa tertata atau berperilaku baik sesuai dengan peraturan yang ada. Akan tetapi, peraturan kelas tidak dibuat
secara tertulis, hanya berdasarkan kesepakatan secara lisan antara guru dan siswa kelas VA.
Ada peraturan yang dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA seperti mengerjakan piket dan izin ketika akan meninggalkan kelas saat
pembelajaran, namun ada juga peraturan kelas yang kurang bisa dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA, seperti kurang rapi dan
lengkap dalam memakai seragam, terkadang tidak mengumpulkan tugas atau PR, membuang sampah sembarangan, dan mengejek teman. Saat
bermain siswa bermain bersama-sama tidak pilih-pilih teman saat bermain. Banyak permainan yang biasa dimainkan oleh siswa kelas VA.
Siswa terlihat senang ketika memenangkan permainan dan ketika kalah terkadang ada yang ngambek tetapi tidak sampai menangis dan siswa
yang kalah tetap konsekuensi dalam bermain. Akan tetapi, guru jarang mengawasi siswa ketika siswa sedang bermain dan kepala sekolah juga
tetap berada di ruangannya, guru tidak setiap waktu ada di kelas, namun jika ada siswa yang bertengkar guru akan melerainya dan menasihati
siswa yang bertengkar untuk saling meminta maaf.
80
Jadi dapat disimpulkan bahwa, ada banyak peraturan yang harus ditaati oleh warga SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta. Peraturan-
peraturan sekolah tersebut dipasang di dinding sekolah dan juga dipasang pada setiap kelas agar siswa dan guru dapat membacanya. Kepala sekolah
mensosialisasikan peraturan-peraturan
tersebut dengan
cara menyampaikannya kepada orang tua siswa saat rapat, ketika upacara, dan
dimuat dalam web sekolah. Disamping peraturan sekolah, guru kelas VA juga membuat peraturan yang harus dilaksanakan oleh siswanya. Akan
tetapi, peraturan kelas tidak dibuat secara tertulis, hanya berdasarkan kesepakatan secara lisan antara guru dan siswa kelas VA.
Ada peraturan yang dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA, namun ada juga peraturan kelas yang kurang bisa dilaksanakan dengan
baik oleh siswa kelas VA. Ketika mengawasi siswa saat melaksanakan peraturan kepala sekolah hanya mengawasinya melalui cctv dan
menyerahkan langsung kepada guru kelas sebelum ditangani oleh kepala sekolah. Akan tetapi, guru kelas VA kurang maksimal dalam mengawasi
siswa kelas VA.
2. Kebiasaan
Terdapat beberapa kebiasaan di SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta, seperti kebiasaan apel pagi atau baris berbaris sebelum siswa
masuk kelas dan menyanyikan lagu-lagu nasional. Saat melaksanakan baris berbaris kepala sekolah menyerahkan langsung kepada guru untuk
mengoordinasi siswa untuk ikut baris berbaris dengan rapi, tertib, dan
81
khitmat. Seperti yang dijelaskan oleh Ali Imron 2004: 135 jika disiplin ditanamkan secara terus menerus, maka disiplin tersebut akan menjadi
kebiasaan bagi peserta didik atau siswa. oleh karena itu sekolah membiasakan siswanya untuk melaksanakan baris berbaris sebelum
masuk kelas dan menyanyikan lagu-lagu nasional untuk membiasakan siswa disiplin dan tidak melupakan lagu-lagu nasional dan bisa
mengetahui arti dari lagu-lagu nasional yang dinyanyikan. Sekolah juga membiasakan siswa untuk melaksanakan 3S
Senyum, Sapa, Salam ketika berpapasan dengan guru atau orang lain. Pembiasaan tersebut dimaksudkan agar siswa bisa berperilaku secara
disiplin, karena kedisiplinan tidak bisa dibangun secara instan, seperti yang dikatakan oleh Ngainun Naim 2012: 143 bahwa dibutuhkan proses
panjang agar disiplin menjadi kebiasaan yang melekat kuat dalam diri seorang anak.
Saat di dalam kelas siswa kelas VA lebih sering ramai ketika tidak ada guru di kelas. Ketika siswa kelas VA sedang berdo’a sebelum
pelajaran guru kurang memperhatikan karena tidak setiap hari guru sudah ada di kelas ketika siswa berdo’a sebelum pelajaran, ketika guru belum
datang guru hanya bertanya kepada siswa kelas VA sudah berdo’a dengan tertib atau belum. Akan tetapi, pada saat berdo’a setelah pelajaran guru
kelas VA memperhatikan siswanya ketika berdo’a jika ada yang kurang tertib atau khusuk saat berdo’a maka siswa yang kurang khusuk diminta
82
untuk berdo’a lagi, dan sebelum pulang siswa kelas Va dibiasakan untuk bersalaman satu persatu dengan guru sebelum meninggalkan kelas.
Begitu pula ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, terkadang siswa kelas VA tidak memperhatikan dan ramai kadang juga mengobrol
dengan siswa lain. Saat siswa tidak memperhatikan guru kelas VA memberikan teguran dan membuat siswa untuk fokus kembali. Saat
pembelajaran kepala sekolah hanya mengawasi melalui cctv karena itu sudah bagiannya guru kelas. Guru hanya memberikan aturan-aturan yang
harus dipahami dan dilaksanakan oleh siswa. Siswa kelas VA maupun guru kelas VA berperilaku baik ketika di
luar kelas namun siswa kelas VA kurang bisa menjaga barang-barang sekolah dengan baik karena menggunakan keset untuk bermain, dan
kurang bisa memanfaatkan waktu istirahat dengan baik. Sekolah menyerahkan langsung kepada guru kelas untuk mengawasi siswa, namun
ketika siswa istirahat guru kurang bisa mengawasi siswa dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa, kebiasaan-kebiasaan yang biasa
dilakukan di SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta, seperti baris berbaris sebelum masuk kelas dan menyanyikan lagu-lagu nasional. Saat baris
berbaris kepala sekolah menyerahkan langsung kepada guru untuk mengoordinasi dan mengatur siswa agar bisa berbaris dengan rapi, tertib,
dan khitmat. Sekolah juga membiasakan siswa-siswanya untuk melaksanakan 3S Senyum, Sapa, Salam ketika berpapasan dengan guru
atau orang lain. Ketika di dalam kelas siswa kelas VA lebih sering ramai
83
dan mengobrol dengan temannya saat guru tidak ada di kelas. Ketika siswa kelas VA kurang memperhatikan guru kelas VA memberikan
teguran dan membuat siswa untuk fokus kembali. Akan tetapi, saat istirahat guru kelas VA kurang bisa mengawasi siswa kelas VA dengan
baik. Pada saat sebelum pulang guru kelas VA membiasakan siswa kelas VA untuk bersalaman satu persatu dengan guru sebelum meninggalkan
kelas.
3. Hukuman
ketika melanggar peraturan seperti terlambat masuk sekolah dan kurang rapi dalam memakai seragam maka siswa diperingatkan dulu
dengan kasih sayang oleh guru kelas, jika sudah tidak bisa dengan kasih sayang maka kepala sekolah yang akan menangani, dalam menghukum
siswa disesuaikan dengan kasus yang dihadapi oleh siswa. Setiap pelanggaran siswa akan dicatat dalam buku BP. Guru kelas VA akan
menegur atau memberi nasihat ketika ada siswa kelas VA yang melanggar peraturan, seperti ketika siswa tidak mengerjakan tugas, terlambat masuk
kelas, kurang rapi dalam memakai seragam, dan tidak memperhatikan saat pelajaran.
Cara guru dalam memberikan nasihatteguranhukuman kepada siswa yang kurang memperhatikan pelajaran adalah guru menghitung satu
sampai lima atau membuat pemusatan perhatian, seperti memberikan tepuk satu, tepuk dua, supaya anak-anak bisa fokus kembali, jika masih
ramai maka siswa yang ramai akan disuruh untuk menyanyi di depan
84
kelas, selain itu siswa juga dihukum push up 10 kali jika mengejek teman. Siswa kelas VA menjalakan hukuman dengan ikhlas, namun terkadang
ada yang sedih dan menangis ketika dihukum. Hukuman akan membantu siswa supaya lebih disiplin. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Anonimous Maria J. Wantah, 2005: 157 menjelaskan bahwa tujuan dari hukuman adalah menghentikan anak untuk melakukan sesuatu yang tidak
sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku dengan menggunakan metode yang memberikan efek jera baik secara biologis maupun
psikologis. Saat guru tidak ada di kelas maka ketika ada siswa yang melanggar
peraturan seperti mengejek teman maka siswa lain akan mengingatkan siswa yang mengejek tersebut untuk menjalankan hukuman yaitu push up
10 kali sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hurlock 1980: 155 menjelaskan
bahwa akhir masa kanak-kanak sering disebut dengan usia berkelompok, karena dalam masa ini ditandai dengan adanya minat anak untuk diterima
sebagai anggota suatu kelompok, dan merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya. Siswa kelas V merupakan usia berkelompok,
ketika siswa yang melakukan kesalahan harus menjalankan konsekuensi atas kesalahannya, jika tidak maka siswa yang melakukan kesalahan akan
diejek oleh siswa-siswa yang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa, SD Negeri Pujokusuman 1
menerapkan hukuman kepada siswa yang melanggar peraturan. Jika ada
85
yang melanggarnya maka akan mendapat teguranhukuman. Ketika ada siswa yang melanggar peraturan maka kepala sekolah menyerahkan
kepada guru kelas terlebih dahulu untuk menanganinya. Guru kelas VA akan menegur atau memberi nasihat ketika ada siswa kelas VA yang
melanggar peraturan, seperti bernyanyi di depan kelas dan push up 10 kali, tergantung kesalahan apa yang dibuat oleh siswa.
4. Penghargaan
Penghargaan akan diberikan oleh sekolah kepada siswa ketika siswa telah melakukan tindakan yang baik. Seperti ketika siswa menaati
peraturan yang ada di sekolah maka siswa akan diberikan pujian atau penghargaan, namun banyak dari siswa kelas VA yang kurang tahu
tentang penghargaan tersebut. Karena ketika ada siswa yang menaati peraturan seperti berangkat tepat waktu, rapi dan lengkap dalam memakai
seragam, kepala sekolah menyerahkan langsung kepada guru dalam memberikan penghargaan atau pujian. Penghargaan yang kepala sekolah
berikan berupa sertifikat atau pujian yang bisa memotivasi siswa, biasanya penghargaan atau pujian diberikan pada waktu upacara atau saat
acara akhir tahun. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Maria J. Wantah 2005: 164 yang menjelaskan bahwa penghargaan dapat
mendorong orang lebih termotivasi untuk melakukan hal yang benar dan menghindari hukuman.
Akan tetapi, ketika ada siswa yang menaati peraturan seperti masuk kelas tepat waktu, memakai seragam dengan rapi dan bersih, dan
86
memperhatikan pelajaran guru kelas VA jarang memberikan pujian atau penghargaan, hanya sesekali seperti ketika siswa mengerjakan tugas guru
memberikan acungan jempol, berkata “sip” dan pujian yang bisa memotivasi siswa, Siswa kelas VA merasa senang ketika mendapat pujian
dari guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penghargaan atau pujian yang
diberikan oleh kepala sekolah bagi siswa yang menaati peraturan yaitu berupa sertifikat. Disamping itu, kepala sekolah menyerahkan langsung
kepada guru kelas dalam memberikan penghargaan atau pujian kepada siswa. Penghargaan atau pujian yang diberikan kepada siswa kelas VA
seperti kata “bagus” dan ”sip” ketika siswa kelas VA semuanya mengerjakan tugas yang diberikan guru.
5. Konsistensi
Ada beberapa siswa yang diam ketika tidak ada guru di kelas, namun kebanyakan siswa kelas VA sering ramai dan mengobrol dengan
temannya ketika guru meninggalkan kelas. Begitu pula waktu istirahat, yang sering di lakukan oleh siswa kelas VA adalah jajan, jalan-jalan,
bermain, memakan bekalnya, dan mengobrol dengan temannya. Setelah siswa selesai memakan jajanan yang di beli ada beberapa siswa yang suka
menaruh bungkusnya di laci meja. Guru kelas VA sering memberikan motivasi kepada siswanya.
Motivasi yang diberikan berkaitan dengan pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa. Selain memberikan motivasi, saat pembelajaran
87
guru kelas VA juga mengamati kerapihan siswa dalam memakai seragam. Guru kelas VA tegas dalam mengambil sikap terhadap perilaku siswa dan
guru juga sering memberikan teguran dan hukuman kepada siswa. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Hurlock 1980: 166 yang menjelaskan
bahwa perbuatan yang salah harus mendapat hukuman yang sama bila perbuatan itu setiap kali diulang, dan perbuatan yang benar juga harus
mendapat ganjaran yang sama. Namun guru kelas VA kurang tetap atau jarang dalam memberikan pujianpenghargaan kepada siswa kelas VA
ketika siswa disiplin seperti mengerjakan tugas, atau melaksanakan piket. Sikap disiplin yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam
memberikan contoh disiplin kepada para siswa diantaranya berangkat pagi sebelum jam tujuh sudah ada di sekolah, dan berpakaian rapi. Kepala
sekolah tegas dalam mengambil sikap terhadap perilaku siswa. Ada waktu tertentu dalam memberikan motivasi kepada siswa yaitu seperti pada
waktu siswa kelas enam akan ujian, dan biasanya kepala sekolah menggunakan aula sekolah sebagai tempat memberikan motivasi.
Motivasi yang diberikan kepada siswa merupakan perpaduan antara video dan power point.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, kebanyakan siswa kelas VA sering ramai dan mengobrol dengan temannya ketika guru meninggalkan kelas.
Saat istirahat yang sering di lakukan oleh siswa kelas VA adalah jajan, jalan-jalan, bermain, memakan bekalnya, dan mengobrol dengan
temannya, namun setelah siswa selesai memakan jajanan yang di beli ada
88
beberapa siswa kelas VA yang suka menaruh bungkusnya di laci meja. Kepala sekolah maupun guru kelas VA selalu tegas dalam mengambil
sikap terhadap perilaku siswa kelas VA. Ada waktu-waktu tertentu yang digunakan kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada siswa,
tetapi guru kelas VA sering memberikan motivasi dan teguran dan hukuman kepada siswa, namun guru kelas VA kurang tetap atau jarang
dalam memberikan pujianpenghargaan kepada siswa kelas VA.
C. Keterbatasan Penelitian