Hasil Penelitian PENERAPAN DISIPLIN MELALUI BUDAYA SEKOLAH PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA.

54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri Pujokusuman 1, Yogyakarta. SD Negeri Pujokusuman 1 terletak di jalan Kolonel Sugiyono no.9 Keparakan Mergangsan Yogyakarta. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada siswa kelas VA, guru kelas VA, dan kepala sekolah untuk memperoleh informasi terkait dengan penerapan disiplin melalui budaya sekolah pada siswa kelas VA SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta.

1. Peraturan

Ada tiga macam peraturan, yaitu peraturan sekolah, peraturan kelas dan peraturan di luar kelas. a. Peraturan sekolah Peneliti melakukan wawancara dan observasi untuk memperoleh data tentang peraturan-peraturan yang ada di SD Negeri Pujokusuman 1. Saat melakukan observasi pada tanggal 03 sampai tanggal 08 Agustus 2015 peneliti mendapatkan informasi bahwa siswa kelas VA dalam melaksanakan peraturan sekolah ada yang melaksanakan dengan baik ada yang masih kurang seperti dalam memakai seragam, masih ada siswa yang kurang rapi dan kurang lengkap. Guru kelas VA melaksanakan peraturan sekolah seperti berpakaian rapi dan bersih. Guru sebelum jam tujuh sudah ada di sekolahan, saat penelitian guru hanya pernah terlambat sekali. Begitu pula saat melakukan observasi 55 Kepala Sekolah pada tanggal 10 sampai 13 Agustus 2015, dalam mengawasi siswa saat melaksanakan peraturan sekolah kepala sekolah hanya mengawasi melalui cctv dan menyerahkan langsung kepada guru kelas ketika ada siswa yang melanggar sebelum ditangani oleh kepala sekolah dan agar siswa dapat mengetahui peraturan-peraturan yang ada di sekolah maka peraturan-peraturan sekolah tersebut dipasang pada setiap kelas dan pada setiap tembok sekolah juga banyak slogan-slogan tentang kedisiplinan, seperti disiplin adalah kunci kesuksesan dan Ajining diri dumunung ing lathi, namun dalam mensosialisasikan peraturan atau dalam memberikan arahan arahan kepala sekolah tidak menyampaikannya setiap hari, kepala sekolah hanya menyampaikan kepada siswa ketika sedang upacara hari senin. Peneliti juga memperoleh informasi tentang peraturan sekolah melalui wawancara kepada siswa kelas VA, guru kelas VA dan kepala sekolah. Siswa kelas VA berangkat sekolah pada pukul setengah tujuh sebelum baris berbaris dimulai. Siswa kelas VA dalam memahami cara memakai seragam yang benar yaitu bajunya dimasukkan dan memakai sabuk. Pelanggaran yang banyak dilakukan oleh siswa kelas VA yaitu membuang sampah sembarangan dan terkadang juga terlambat masuk sekolah, ketika ada siswa yang terlambat maka yang dilakukan oleh sekolah yaitu menyuruh siswa untuk langsung masuk kelas atau jika masih dalam waktu baris berbaris maka siswa langsung 56 disuruh untuk ikut berbaris. Dari ke dua puluh sembilan siswa kelas VA, salah satu siswa yaitu Sl berkata, Berangkat sekolah jam setengah tujuh, pernah melanggar peraturan sekolah yaitu membuang sampah sembarangan, kadang di laci nanti di buang lagi. Cara memakai seragam yang benar bajunya dimasukin pakai sabuk, kalau upacara pakai dasi. Guru kelas VA jam tujuh sudah ada di sekolah dan setiap harinya semua guru khususnya guru kelas VA selalu memakai seragam sesuai dengan jadwalnya, seperti hari senin memakai baju warna coklat, hari selasa baju batik, rabu baju dari pemkot, kamis baju batik lagi, dan jum’at sama sabtu baju polos. Seperti yang bapak Efd katakan saat wawancara, Jam tujuh saya sudah ada di sekolah, setiap harinya ada seragam, seperti hari senin memakai baju warna coklat, hari selasa baju batik, rabu baju dari pemkot, kamis baju batik lagi, dan jum’at sama sabtu baju polos tapi biasanya pada diartikan memakai baju bebas yang penting polos atau batik, dan semua guru memakai seragam. Ada banyak peraturan di SD Negeri Pujokusuman 1 dan peraturan-peraturan tersebut dipasang di dinding sekolah dan juga dipasang pada setiap kelas agar siswa dan guru dapat membacanya, dalam mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut yang dilakukan yaitu menyampaikannya kepada orang tua siswa saat rapat, ketika upacara, dan dimuat dalam web sekolah. Ketika membuat peraturan konsep awal dari kepala sekolah kemudian dikonfirmasikan kepada dewan guru jika mungkin ada tambahan dari guru bisa langsung diinformasikan karena tidak semua usulan diterima oleh guru. 57 Peraturan yang ada di SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta seperti 15 menit sebelum bel masuk berbunyi siswa harus sudah ada di sekolah dan mengikuti baris berbaris sebelum masuk kelas. Kepala sekolah mengatakan bahwa, Peraturan tentang tata tertib di sekolah banyak banget, ada peraturan untuk kepala sekolah, guru dan siswa. Kalau tidak percaya anda bisa melihatnya sendiri. Saya puna datanya di laptop. Setiap kelas dipasang peraturan-peraturan sekolah. Dalam mensosialisasikan peraturan tersebut pertama kepada orang tua siswa disampaikan, yang kedua pada saat upacara saya sampaikan kepada siswa tentang peraturan yang signifikan seperti pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa, kemudian saya muat dalam web dan ada yang mengelolanya. Konsep awal peraturan tersebut dari kepala sekolah kemudian dikonfirmasikan kepada dewan guru mungkin ada tambahan dari guru maka diinformasikan karena tidak semua usulan diterima oleh guru seperti penggunaan HP, ada yang membolehkan untuk pembelajaran menggunakan internet, maka dalam penggunaan HP diserahkan pada guru masing-masing kalau dibutuhkan maka diperbolehkan menggunakan HP, kalau tidak ya tidak boleh dan harus dipantau, maka jadilah peraturan itu. Dapat disimpulkan bahwa, ada banyak peraturan di SD Negeri Pujokusuman 1. Peraturan-peraturan sekolah tersebut dipasang di dinding sekolah dan juga dipasang pada setiap kelas agar siswa dan guru dapat membacanya. Kepala sekolah maupun guru ikut andil dalam pembuatan peraturan sekolah. Kepala sekolah mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut dengan cara menyampaikannya kepada orang tua siswa saat rapat, ketika upacara, dan dimuat dalam web sekolah. Peraturan yang ada di SD Negeri Pujokusuman 1 diantaranya siswa harus sudah ada di sekolah 15 menit 58 sebelum bel masuk berbunyi dan mengikuti kegiatan baris berbaris sebelum masuk kelas. Ada peraturan yang dilaksanakan dengan baik oleh siswa maupun guru seperti sebelum jam tujuh harus sudah ada di sekolah, dan berpakaian rapi dan bersih. Guru kelas VA jam tujuh sudah ada di sekolah dan memakai seragam sesuai jadwal dengan rapi dan bersih. Siswa kelas VA ada yang melaksanakan peraturan sekolah dengan baik ada yang masih kurang seperti dalam memakai seragam, masih ada siswa yang kurang rapi dan kurang lengkap, dalam mengawasi siswa saat melaksanakan peraturan sekolah kepala sekolah hanya mengawasi melalui cctv dan menyerahkan langsung kepada guru kelas ketika ada siswa yang melanggar sebelum ditangani oleh kepala sekolah. b. Peraturan kelas Peraturan kelas tidak dibuat secara tertulis, hanya berdasarkan kesepakatan secara lisan antara guru dan siswa kelas VA. Saat melaksanakan observasi, ada peraturan kelas yang dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA seperti mengerjakan piket dan izin ketika akan meninggalkan kelas saat pembelajaran, namun ada juga peraturan kelas yang kurang bisa dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA, seperti mengumpulkan tugas atau PR dan membawa buku pelajaran. Ketika ada siswa yang melanggar maka guru mampu mengatasinya, seperti terlambat masuk kelas, kurang rapi dalam 59 memakai seragam, dan ketika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas atau PR, namun guru kurang mengawasi siswa ketika siswa sedang melaksanakan piket, guru tidak setiap hari ada di dalam kelas ketika siswa sedang piket. Saat wawancara peneliti memperoleh data yaitu, ketika siswa tidak masuk sekolah siswa memakai surat izin. Izin yang dipakai bisa berbentuk surat atau telepon. Rata-rata siswa kelas VA pernah melanggar peraturan kelas. Pelanggaran yang dilakukan oleh siswa kelas VA yaitu membuang sampah sembarangan, mengejek teman dan tidak mengerjakan PR. Hanya ada beberapa anak yang belum pernah melanggar peraturan kelas. Ketika ada siswa yang terlambat masuk kelas maka yang dilakukan oleh guru kelas yaitu siswa ditanya kenapa terlambat dan meminta siswa untuk duduk atau jika ada siswa yang datang dengan seragam kurang rapi maka guru meminta siswa tersebut untuk merapikannya telebih dahulu sebelum duduk di kursinya, ada juga siswa yang diminta untuk menyapu dan berdo’a sendiri ketika ada siswa yang terlambat, dan ketika ada siswa kelas VA yang melanggar peraturan yang dilakukan oleh guru yaitu menegur siswa tersebut dan diberi hukuman. Peraturan kelas dilaksanakan dengan cara guru kelas VA membuat beberapa peraturan untuk siswa kelas VA. Ada peraturan kelas yang dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA seperti 60 mengerjakan piket dan izin ketika akan meninggalkan kelas saat pembelajaran, namun ada juga peraturan kelas yang kurang bisa dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA, seperti mengumpulkan tugas atau PR, membuang sampah sembarangan, dan mengejek teman. Ketika siswa melanggar peraturan maka guru akan memberikan hukuman kepada siswa seperti push up 10 kali jika mengejek teman, dan menegur siswa yang kurang rapi. Akan tetapi, guru kurang mengawasi siswa ketika siswa sedang melaksanakan piket, guru tidak setiap hari ada di dalam kelas ketika siswa sedang piket. Seperti yang dikatakan oleh siswa kelas VA yang bernama Nd, Kalau tidak masuk pakai surat izin, kalau tidak pakai HP pake surat. Pernah melanggar peraturan kelas, yaitu pernah mengejek teman. Pernah telat, dulu telatnya pas masih apel pagi jadi langsung ikut apel. Ketika siswa melanggar maka guru akan menghukumnya. Saat melakukan wawancara dengan guru kelas VA, guru kelas VA mengatakan, Siswa sudah tertata, karena siswanya gampang diatur. Ketika ada siswa yang terlambat saya tegur dan saya tanya kenapa terlambat. Saya juga tanya dengan siswa yang lain apakah dia sering berangkat terlambat atau tidak, dan saya juga bertanya kepada orang tuanya tentang keterlambatan siswa. jika ada siswa yang tidak memperhatikan biasanya saya membuat pemusatan perhatian, seperti memberikan tepuk satu, tepuk dua, tepuk satu setengah, dan tepuk setengah supaya anak-anak bisa fokus kembali, dan jika ada siswa kelas VA yang kurang rapi maka saya menyuruh siswa tersebut untuk merapikannya. Saat siswa tidak mengerjakan tugasPR saya tegur dan saya tanya kenapa tidak mengerjakan. Biasanya alasannya karena sakit tidak masuk sekolah sehingga tidak tahu jika ada tugasPR. siswa tersebut harus push up 10 kali. 61 Dapat disimpulkan bahwa, guru kelas VA membuat beberapa peraturan untuk siswa kelas VA, namun peraturan kelas tidak dibuat secara tertulis, hanya berdasarkan kesepakatan secara lisan antara guru dan siswa kelas VA. Ada peraturan kelas yang dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA seperti mengerjakan piket dan izin ketika akan meninggalkan kelas saat pembelajaran, namun ada juga peraturan kelas yang kurang bisa dilaksanakan dengan baik oleh siswa kelas VA, seperti mengumpulkan tugas atau PR, membuang sampah sembarangan, dan mengejek teman. Ketika siswa melanggar peraturan maka guru akan memberikan hukuman kepada siswa seperti push up 10 kali jika mengejek teman, dan menegur siswa yang kurang rapi. Akan tetapi, guru kurang mengawasi siswa ketika siswa sedang melaksanakan piket, guru tidak setiap hari ada di dalam kelas ketika siswa sedang piket. c. Peraturan bermain Sedangkan dalam melaksanakan peraturan di luar kelas siswa dapat melaksanakan cukup baik, seperti saat bermain siswa bermain bersama-sama tidak pilih-pilih teman saat bermain. Banyak permainan yang biasa dimainkan oleh siswa kelas VA. Siswa terlihat senang ketika memenangkan permainan dan ketika kalah terkadang ada yang ngambek tetapi tidak sampai menangis dan siswa yang kalah tetap konsekuensi dalam bermain. Akan tetapi, guru jarang mengawasi siswa ketika siswa sedang bermain, guru tidak setiap waktu ada di 62 kelas, namun jika ada siswa yang bertengkar guru akan melerainya dan menasihati siswa yang bertengkar untuk saling meminta maaf. Kepala sekolah juga masih di tempat atau ruang kerjanya ketika siswa sedang di luar kelas. Banyak permainan yang biasa dimainkan oleh siswa kelas VA, diantaranya yaitu bermain kasti, sepak bola, petak umpet, kejar- kejaran, mainan keset, bahkan terkadang ada juga siswa yang main HP. Saat bermain siswa kelas VA merasa senang dan ketika kalah dalam permainan mereka tidak menangis, walaupun terkadang agak jengkel, sedih, ngambek dan marah siswa tetap bermain dengan teman-temannya. Seperti yang dikatakan oleh siswa kelas VA salah satunya yaitu Ad, ia berkata, Permainan yang biasa dimainkan yaitu main bola, demek keno, dan main keset. Seneng kalau menang dan jika kalah enggak apa-apa. Selanjutnya saat wawancara dengan bapak Efd selaku guru kelas VA, guru kelas VA mengatakan bahwa, Saat siswa berkelahi maka saya menegur dan menasihati mereka, dan menyuruh mereka untuk saling meminta maaf. Jadi dapat disimpulkan bahwa, saat siswa kelas VA berada di luar kelas kepala sekolah tetap diruang kerjanya dan disamping itu, guru kelas VA juga jarang mengawasi siswa ketika siswa sedang bermain, guru tidak setiap waktu ada di kelas, namun jika ada siswa yang bertengkar guru akan melerainya dan menasihati siswa yang bertengkar untuk saling meminta maaf. 63

2. Kebiasaan

Ada beberapa kebiasaan yang dilaksanakan di SD Negeri Pujokusuman 1 yaitu, a. Kebiasaan sebelum masuk kelas Saat melakukan observasi, sebelum masuk kelas siswa ikut baris berbaris di lapangan dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan Indonesia seperti halo-halo bandung dan dari sabang sampai merauke. Ketika kegiatan baris berbaris guru mengoordinasi siswa dan mengatur siswa supaya dapat mengikuti baris berbaris dengan tertib, namun ketika siswa dan guru sedang baris berbaris di halaman, sesampainya di sekolah kepala sekolah langsung masuk ruang kerjanya setelah mengisi buku daftar hadir dan tidak mengawasi siswa sebelum masuk kelas. Kepala sekolah hanya mengawasi siswa saat baris berbaris pada hari senin yaitu ketika upacara bendera hari senin. Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa kelas VA, guru kelas VA, dan kepala sekolah. Salah satu siswa kelas VA yang bernama Alg mengatakan, Saat melakukan baris berbaris kadang ramai, kadang berbaris dengan tertib. Saat melakukan wawancara dengan guru kelas VA bapak Efd, bapak Efd mengatakan, Siswa kelas VA sudah tertib dan gampang diatur ketika waktunya baris berbaris mereka sudah bisa menempatkan diri, dan ketika ada yang kurang tertib maka guru akan menegurnya dan menyuruh mereka untuk mengikuti dengan khitmat. 64 Selanjutnya, ketika wawancara dengan bapak Agk selaku kepala sekolah di SD Negeri Pujokusuman 1, bapak Agk mengatakan bahwa, Cara kepala sekolah dalam mengawasi siswa sebelum masuk sekolah yaitu setiap hari 15 menit sebelum masuk bel sudah berbunyi, kemudian saya membagi siswa menjadi tiga kelompok untuk melakukan apel pagi, dan dalam apel guru menyampaikan tidak lebih dari 10 atau 20 kalimat tentang kejadian-kejadian kemarin kepada siswa dan saya pantau lewat cctv. Saat baris berbaris itu domainnya guru kalau saya bagian yang keliling kelas dan saya pantau lewat cctv. Di SD Negeri Pujokusuman 1 juga membiasakan siswa untuk melaksanakan 3S Senyum, Sapa, Salam dengan orang lain. Dapat disimpulkan bahwa saat melaksanakan kebiasaan sebelum masuk kelas kepala sekolah membagi siswa menjadi tiga kelompok barisan, kemudian diserahkan kepada guru untuk mengoordinasi siswa karena itu bagiannya guru. Siswa ikut baris berbaris di lapangan dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan Indonesia. guru mengoordinasi siswa untuk ikut baris berbaris dan mengatur siswa supaya dapat mengikuti baris berbaris dengan tertib. Ketika ada siswa yang kurang tertib saat baris berbaris maka guru akan menegurnya dan menyuruh mereka untuk mengikuti dengan khitmat. b. Kebiasaan di dalam kelas Ketika melakukan observasi peneliti mendapatkan informasi bahwa saat di dalam kelas ada siswa yang berdo’a dengan tenang dan khusuk ada yang berdo’a sambil menoleh-noleh ke samping dan ke belakang. Saat pembelajaran berlangsung siswa memperhatikan namun kadang siswa juga mengobrol dengan siswa lain dan kembali memperhatikan guru kembali. Guru memperhatikan siswa saat 65 kegiatan pembelajaran berlangsung dan dapat mengatasi siswa yang tidak memperhatikan. Guru juga dapat mengatur siswa untuk tertib saat pulang sekolah, namun guru hanya memperhatikan siswa dalam berdo’a setelah selesai pelajaran, ketika siswa sedang berdo’a sebelum pelajaran guru kurang memperhatikan karena tidak setiap hari guru sudah ada di kelas ketika siswa berdo’a sebelum pelajaran, ketika guru belum datang guru hanya bertanya kepada siswa kelas VA sudah berdo’a dengan tertib atau belum. Saat guru dan siswa kelas VA belajar di dalam kelas jika ada waktu luang kepala sekolah mengawasi siswa melalui cctv. Saat melakukan wawancara kepada siswa kelas VA, salah satunya Dw mengatakan, Saya sering ngerjain PR, pernah tidak ngerjain PR karena lupa. Ketika sedang belajar di dalam kelas kadang ramai, kadang merhatiin. Saat berdo’a kadang berdo’a dengan tenang, kadang gojek. Ketika wawancara dengan guru kelas VA bapak Efd, mengatakan, Saat ada siswa yang tidak memperhatikan saya memberikan teguran dan membuat siswa untuk fokus kembali dengan cara menghitung satu sampai lima jika masih ada yang berbicara maka saya suruh maju dan menyanyi di depan kelas. Saat siswa berdo’a sebelum belajar jika sudah di kelas saya mengawasi jika saya belum datang saya tanya kepada siswa sudah berdo’a atau belum dan saya tanya siapa yang memimpin do’a. Setiap harinya ada siswa yang memimpin berdo’a dan jadwalnya disesuaikan dengan urutan absen siswa, tapi saya ikut berdo’a dan mengawasi siswa saat berdo’a sesudah belajar, jika ada siswa yang kurang khusuk maka saya suruh dia untuk mengulangi berdo’a. Setelah berdo’a sebelum pulang saya membiasakan siswa untuk menunggu guru menjawab salam baru siswa menaikkan kursi ke meja dan satu 66 persatu berbaris untuk bersalaman setelah itu baru boleh pulang Kepala sekolah SD Negeri Pujokusuman 1 juga menjelaskan bahwa, Saat pembelajaran saya pantau lewat cctv, jika ada kelas yang tidak ada gurunya saya isi, tapi tidak mungkin saya mantau tiap hari karena saya juga ada pekerjaan lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa saat di dalam kelas guru hanya memperhatikan siswa berdo’a setelah selesai pelajaran, ketika siswa sedang berdo’a sebelum pelajaran guru kurang memperhatikan karena tidak setiap hari guru sudah ada di kelas ketika siswa berdo’a sebelum pelajaran, ketika guru belum datang guru hanya bertanya kepada siswa kelas VA sudah berdo’a dengan tertib atau belum. Begitu pula ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa kelas memperhatikan namun kadang siswa juga mengobrol dengan siswa lain. Saat siswa tidak memperhatikan guru kelas VA memberikan teguran dan membuat siswa untuk fokus kembali. Kepala sekolah hanya mengawasi melalui cctv karena itu sudah bagiannya guru kelas. c. Kebiasaan di luar kelas Peneliti mendapatkan informasi ketika melakukan wawancara, yaitu ketika di luar kelas siswa berperilaku dengan baik ketika berpapasan dengan guru siswa kelas VA bersalaman, namun saat bermain siswa menggunakan keset untuk bermain dan siswa kelas VA kurang bisa memanfaatkan waktu istirahat dengan baik karena masih ada siswa yang membawa makanan atau minuman ke dalam kelas saat 67 waktu istirahat telah selesai, dan guru kelas VA juga berperilaku baik dan ramah. Kepala sekolah menyerahkan langsung kepada guru kelas dalam mengawasi siswa saat bermain, menangani siswa yang melanggar peraturan, dan melaksanakan pengecekan kerapihan dan kebersihan siswa. Ketika wawancara Fz yang merupakan salah satu siswa kelas VA mengatakan, Ketika ada teman yang berantem maka saya melerainya dan laporkan ke guru. Saat istirahat kadang jalan-jalan, kadang main petak umpet. Selanjutnya, ketika mewawancarai bapak Efd guru kelas VA mengatakan, Saat siswa istirahat saya tidak pernah mengawasi mereka karena saya juga ada kesibukan lain di luar kelas, seperti hari rabu saya mengurusi sains club. Upaya yang saya lakukan dalam menerapkan kedisiplinan pada siswa dengan memberikan aturan-aturan yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh siswa. Ketika melakukan wawancara kepada kepala sekolah, eliau mengatakan, Dalam melakukan pengecekan kerapihan maka melalui guru kelas dulu, jika siswa melanggar berkali-kali baru ditangani oleh kepala sekolah, karena sudah ada bagian-bagiannya. Saat mengawasi siswa bermain itu sudah bagiannya guru untuk mengawasi siswa, karena untuk menciptakan hubungan yang baik dan harmonis antara guru dengan siswa, dalam menangani siswa yang melanggar ada tahapannya, karena setiap tindakan perlu pembiasaan, diperingatkan dengan kasih sayang dulu, sekiranya tidak bisa dengan kasih sayang ada sesuatu, itu bagian saya yang menangani dan tergantung kasusnya jika perlu dibentak ya dibentak jika tidak perlu ya tidak, karena setiap anak beda-beda dan latar belakang beda-beda. Hambatannya cuma capek, karena tidak cukup cuma sekali, 68 anak-anak melakukan kesalahan itu manusiawi dan alami, maka harus telaten, sabar dan tidak mudah marah. Dapat disimpulkan bahwa sekolah menyerahkan langsung kepada guru kelas untuk mengawasi siswa namun ketika siswa istirahat guru tidak mengawasi siswa ketika bermain karena guru ada kesibukan di luar kelas. Guru hanya memberikan aturan-aturan yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh siswa, dan ketika di luar kelas guru berperilaku baik dan ramah.

3. Hukuman

Setiap siswa pernah melakukan pelanggaran, peraturan-peraturan yang dilanggar oleh siswa yaitu peraturan sekolah dan peraturan kelas. a. Melanggar peraturan sekolah Saat melakukan observasi peneliti mendapatkan hasil bahwa ketika ada siswa yang melanggar peraturan sekolah seperti terlambat dan kurang rapi dan lengkap dalam memakai seragam maka siswa ditegur oleh guru, karena kepala sekolah menyerahkan langsung kepada guru untuk menangani siswa yang melanggar. Peneliti tidak hanya melakukan observasi, namun peneliti juga melakukan wawancara. Ketika melakukan wawancara dengan siswa kelas VA yang berjumlahkan 29 siswa, salah satunya yaitu siswa yang bernama Rzl mengatakan, Ketika melanggar peraturan sekolah maka kepala sekolah akan memarahinya. 69 Selanjutnya, saat mewawancarai bapak Agk selaku kepala sekolah SD Negeri Pujokusuman 1 mengatakan, Ketika ada siswa yang melanggar maka diperingatkan dulu dengan kasih sayang, jika sudah tidak bisa dengan kasih sayang maka jika perlu dibentak ya dibentak jika tidak perlu ya tidak. Hukuman yang diberikan kepada siswa tergantung kasusnya apa dulu, tapi dalam menanganinya harus ditangani dengan kasih sayang dulu tidak langsung dimarahi atau dibentak, karena setiap perbuatan atau tindakan pasti ada konsekuensinya dan ada pembukuannya, dicatatan buku BP ada semua, saya juga punya catatan-catatannya. Dapat disimpulkan bahwa ketika melanggar peraturan sekolah seperti terlambat masuk sekolah dan kurang rapi dalam memakai seragam maka siswa diperingatkan dulu dengan kasih sayang oleh guru kelas, jika sudah tidak bisa dengan kasih sayang maka kepala sekolah yang akan menangani, jika perlu dibentak maka dibentak jika tidak perlu maka tidak, dalam menghukum siswa disesuaikan dengan kasus yang dihadapi oleh siswa. Setiap pelanggaran siswa akan dicatat dalam buku BP. b. Melanggar peraturan kelas Saat melakukan observasi pada tanggal 03 sampai 08 Agustus 2015 peneliti melihat ketika siswa kelas VA melanggar peraturan kelas seperti tidak memperhatikan saat pembelajaran siswa ditegur dan diminta untuk fokus kembali dan ketika siswa tidak mengerjakan PR atau tugas siswa ditegur dan diminta untuk mengerjakannya. Guru kelas VA akan menegur atau memberi nasihat ketika ada siswa kelas VA yang melanggar peraturan kelas, seperti ketika siswa tidak 70 mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, kurang rapi dalam memakai seragam, dan tidak memperhatikan saat pelajaran. Ketika tidak ada guru di kelas, seperti saat istirahat jika ada siswa yang melanggar aturan seperti mengejek teman maka siswa kelas VA yang melihatnya mengingatkan siswa yang mengejek tersebut untuk menjalani hukuman sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama. Supaya data lebih lengkap, peneliti juga melakukan wawancara untuk mendukung data hasil observasi. Salah satu siswa kelas VA yang bernama Bgs mengatakan, Hukuman yang diberikan guru yaitu push up sama nyanyi. Saya pernah dihukum push up pas ngejek temen sama pas ramai. Pas dihukum ya enggak apa-apa. Saat melakukan wawancara dengan guru kelas VA yaitu bapak Efd mengatakan, Saat ada siswa yang tidak mengerjakan tugas ya saya tanya anak-anak kenapa kok tidak mengerjakan tugas, terus saya juga memberinya nasihat supaya besok-besoklagi harus mengerjakan. Ketika ada siswa yang terlambat saya tegur dan saya tanya kenapa bisa terlambat masuk kelas, saya juga bertanya kepada orang tua siswa tentang keterlambatan siswa. Ketika ada siswa yang kurang rapi ditegur dan biasanya saya melakukan pengecekan dan tanya apakah mereka bawa topi kalau hari senin, bawa dasi, dan kaos kaki atau tidak, dan apabila ada siswa yang tidak memperhatikansaya menghitung satu sampai lima jika masih ada yang berbicara maka saya suruh maju dan menyanyi di depan kelas, disamping itu juga membuat pemusatan perhatian, seperti memberikan tepuk satu, tepuk dua, tepuk satu setengah, dan tepuk setengah supaya anak-anak bisa fokus kembali. Hukuman yang saya berikan biasanya push up dan menyanyi di depan kelas. 71 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas VA akan menegur atau memberi nasihat ketika ada siswa kelas VA yang melanggar peraturan kelas, seperti ketika siswa tidak mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, kurang rapi dalam memakai seragam, dan tidak memperhatikan saat pelajaran. Cara guru dalam memberikan nasihatteguranhukuman kepada siswa yang kurang memperhatikan pelajaran adalah guru menghitung satu sampai lima jika masih ada yang berbicara maka siswa disuruh maju dan menyanyi di depan kelas. Guru juga membuat pemusatan perhatian, seperti memberikan tepuk satu, tepuk dua, supaya anak- anak bisa fokus kembali, jika masih ramai maka siswa yang ramai akan disuruh untuk menyanyi di depan kelas, selain itu siswa juga dihukum push up jika mengejek teman, dan tergantung kesalahan apa yang dibuat oleh siswa. Siswa kelas VA menjalakan hukuman dengan ikhlas, namun terkadang ada yang sedih dan menangis ketika dihukum dan ada juga yang senang-senang saja tidak merasa terbebani ketika menjalankan hukuman.

4. Penghargaan

Ketika siswa melanggar peraturan maka siswa akan mendapat hukuman, dan ketika siswa menaati peraturan maka siswa akan mendapat penghargaan atau pujian. 72 a. Menaati peraturan sekolah Saat melakukan observasi, tidak ada pujianpenghargaan dari kepala sekolah kepada siswa kelas VA ketika siswa menaati peraturan sekolah, seperti ketika ada siswa yang berangkat tepat waktu dan berpakaian rapi dan lengkap, Karena ketika ada siswa yang menaati peraturan sekolah seperti berangkat tepat waktu, rapi dan lengkap dalam memakai seragam maka kepala sekolah menyerahkan langsung kepada guru dalam memberikan penghargaan atau pujian. Ketika melakukan wawancara kepada siswa kelas VA, salah satunya Qnt mengatakan, Ketika menaati peraturan diberi penghargaan, dulu pernah dikasih sertifikat. Saat melakukan wawancara dengan bapak Agk mengatakan, Cara sekolah dalam memberikan penghargaanpujian dengan memberikan penghargaan seperti sertifikat atau pujian ketika upacara atau ketika acara lainnya seperti acara akhir tahun. Penghargaan bisa diberikan pada setiap upacara dan ketika berkumpul dengan siswa, bisa pada saat acara akhir tahun. Banya hal yang diberikan penghargaan, entah itu kejuaraan atau lomba ketertiban dan kerapihan siswa itu ada penghargaannya, bahkan gurunya juga saya kasih seperti kerajinan guru, bisa mengawasi UN dengan baik, dan bisa membimbing untuk kejuaraan lomba. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketika siswa menaati peraturan sekolah maka siswa akan diberikan penghargaan berupa sertifikat atau pujian dan diberikan pada saat upacara atau ketika acara akhir tahun, namun banyak dari siswa kelas VA yang kurang tahu tentang penghargaan tersebut. Karena ketika ada 73 siswa yang menaati peraturan sekolah seperti berangkat tepat waktu, rapi dan lengkap dalam memakai seragam maka kepala sekolah menyerahkan langsung kepada guru dalam memberikan penghargaan atau pujian. Penghargaan yang kepala sekolah berikan berupa sertifikat atau pujian yang diberikan pada waktu upacara atau acara akhir tahun. b. Menaati peraturan kelas Pada waktu melakukan observasi pada tanggal 03 sampai 08 Agustus 2015, peneliti mendapat informasi bahwa siswa jarang mendapat pujianpenghargaan dari guru saat menaati peraturan kelas seperti memperhatikan guru saat pembelajaran dan mengerjakan PR. Guru tidak memberikan pujianpenghargaan kepada siswa ketika ada siswa yang menaati peraturan seperti masuk kelas tepat waktu, memakai seragam dengan rapi dan bersih, dan memperhatikan pelajaran, hanya ketika saat siswa mengerjakan tugas sesekali guru memberikan acungan jempol dan berkata “sip”. Saat melakukan wawancara dengan siswa kelas VA, salah satunya yang bernama Fz mengatakan, Pernah diberi penghargaan, karena mengerjakan tugas, pas dapat penghargaan rasanya seneng. Saat melakukan wawancara dengan bapak Efd, bapak Efd mengatakan, Saat siswa menaati peraturan saya memberikan tepuk tangan dan dan bilang bagus atau sip sambil mengacungkan jempol. Pujian yang saya berikan lebih berupa kalimat yang 74 memotivasi siswa agar siswa bisa tetap melakukan hal-hal yang baik dan memberikan semangat kepada siswa lain supaya bisa ikut berbuat baik. Dapat disimpulkan bahwa ketika ada siswa yang menaati peraturan kelas seperti masuk kelas tepat waktu, memakai seragam dengan rapi dan bersih, dan memperhatikan pelajaran guru kelas VA jarang memberikan pujianpenghargaan kepada siswa, hanya ketika saat siswa mengerjakan tugas sesekali guru memberikan nilai, acungan jempol, berkata “sip” dan pujian yang bisa memotivasi siswa untuk tetap berbuat baik, Siswa merasa senang ketika mendapat pujian dari guru.

5. Konsistensi

Konsistensi bisa diartikan sebagai ketetapan. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VA, guru kelas VA, dan kepala sekolah. Oleh karena itu, konsistensiketetapan yang diteliti adalah ketetapan siswa kelas VA, ketetapan guru kelas VA, dan ketetapan kepala sekolah. a. Ketetapan siswa kelas VA Ketika melakukan observasi yang biasa dilakukan siswa kelas VA yaitu Siswa sering ramai dan mengobrol dengan temannya ketika ditinggal guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan rata-rata siswa kelas VA membuang sampah pada tempatnya akan tetapi terkadang ada siswa yang menaruh bungkus makanan di dalam laci meja. 75 Hasil observasi tersebut didukung dengan wawancara kepada siswa kelas VA, salah satunya Ar mengatakan, Saat guru tidak ada di kelas kadang ramai dan kadang belajar, dan saat istirahat biasanya makan-makan, jajan-jajan, terus main bola. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa siswa yang diam ketika tidak ada guru di kelas, namun kebanyakan siswa kelas VA sering ramai dan mengobrol dengan temannya ketika guru meninggalkan kelas. Saat istirahaat yang sering di lakukan oleh siswa kelas VA adalah jajan, jalan-jalan, bermain, memakan bekalnya, dan mengobrol dengan temannya. Setelah siswa selesai memakan jajanan yang di beli ada beberapa siswa yang suka menaruh bungkusnya di laci meja. b. Ketetapan guru kelas VA Ketika melakukan observasi peneliti mengamati bahwa ada beberapa hal yang sering dilakukan oleh guru seperti memberikan motivasi kepada siswa, tegas dalam mengambil sikap terhadap siswa, sering memberi contoh yang baik kepada siswa, dan tetap dalam memberikan teguran pada siswa yang melanggar peraturan, namun guru kurang tetap dalam memberikan pujianpenghargaan ketika ada siswa yang menaati peraturan. Peneliti tidak hanya melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan bapak Efd mengatakan, Saya memberikan motivasi ketika pembelajaran namun tidak setiap pelajaran dapat dimasukkan motivasi, hanya yang 76 pelajaran yang menyangkut saja. Cara mengamati siswa yang tidak rapi biasanya pada saat pembelajaran saya mengamati siswa jika ada yang kurang rapi saya suruh untuk merapikan seragamnya. Dalam memberikan contoh disiplin, ini yang belum bisa saya lakukan dan tugas saya banyak tidak hanya mengajar, seperti setiap senin saya harus menyiapkan sound sistem untuk upacara dan hari rabu saya mengurusi sains club. Jadi dapat disimpulkan bahwa, guru kelas VA sering memberikan motivasi kepada siswanya. Motivasi yang diberikan berkaitan dengan pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa. Saat pembelajaran guru juga mengamati kerapihan siswa dalam memakai seragam. Guru kelas VA selalu tegas dalam mengambil sikap terhadap perilaku siswa dan guru juga sering memberikan teguran dan hukuman kepada siswa, namun kurang tetap atau jarang dalam memberikan pujianpenghargaankepada siswa, dan kurang konsisten dalam memberikan contoh kedisiplinan. c. Ketetapan kepala sekolah Peneliti melakukan observasi pada ketetapan Kepala sekolah, saat observasi kepala sekolah selalu memberikan contoh yang baik kepada para siswa seperti berpakaian rapi dan berangkat tepat waktu, namun tidak setiap saat kepala sekolah memberikan motivasi kepada siswa. begitu pula dalam memberikan ketegasan kepada siswa, hanya pada saat upacara hari senin kepala sekolah tegas dalam meberitahukan kepada para siswa bahwa SD Negeri Pujokusuman 1 bukan tempatnya orang yang malas-malasan, dalam memberikan 77 teguran ataupun pujian kepala sekolah tidak langsung memberikannya setiap hari, diserahkan kepada guru kelas terlebih dahulu. Untuk mendukung hasil observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan bapak Agk mengatakan, Saya memberikan motivasi pada saat yang macam-macam, bisa saat upacara tapi juga pada saat-saat yang lain ada saatnya sendiri, seperti ketika siswa akan melaksanakan ujian untuk kelas enam sejak awal saya beri motivasi kadang pula kelas empat tergantung kebutuhan. Caranya Saya kumpulkan di aula sekolah dan saya beri materi tentang motivasi dengan memadukan video dan power point, kalau power point untuk materinya dan video untuk menampilkan contoh-contohnya bisa tentang kreatifitas, kedisiplinan, yang lucu-lucu, dan macam-macam. Saat ada siswa yang melanggar pertama-tama diberi peringatan dulu, jika berulang terus baru diberi sesuatu, ya seperti hukuman, atau bentakan jika diperlukan. Dalam memberikan contoh disiplin pada siswa saya berangkat pagi, terus sholat dhuha, kemudian keluar untuk keliling sekolah, kadang beberapa kali tidak bisa berangkat pagi karena kurang sehat. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu memberikan contoh disiplin kepada para siswa seperti berangkat pagi sebelum jam tujuh sudah ada di sekolah, dan berpakaian rapi. Kepala sekolah juga selalu tegas dalam mengambil sikap terhadap perilaku siswa. Ada waktu tertentu dalam memberikan motivasi kepada siswa yaitu seperti pada waktu siswa kelas enam akan ujian, dan aula sekolah dijadikan tempat untuk memberikan motivasi. Motivasi yang diberikan kepada siswa merupakan perpaduan antara video dan power point. 78

B. Pembahasan