50
F. Teknik Analisis Data
Analisi data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan menggunakan tiga tahapan. Wina 2009: 106-107 mengemukakan analisis data bisa dilakukan
melalui tiga tahap. Tahap pertama, reduksi data, yaitu kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah yang dihadapi. Pada tahapan ini seorang guru atau
peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kemudian barulah dikelompokkan berdasarkan fokus masalah atau
hipotesis. Misalnya data yang dihasilkan dari melakukan observasi, data hasil tes hasil belajar dan data dari catatan harian, dan kemudian ditambahkan dengan
data pendukung dari hasil wawancara. Tahapan ini mungkin saja seorang guru
atau peneliti bisa membuat data yang dianggap tidak relevan.
Tahap kedua, mendeskripsikan data sehingga data yang telah diorganisir menjadi bermakna. Mendeskripsikan data bisa dilakukan dalam bentuk naratif,
membuat grafik atau bahkan menyusunnya dalam bentuk tabel. Pada tahapan ketiga adalah membuat sebuah kesimpulan berdasarkan deskripsi data yang
sudah didapatkan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif. Wina 2009:104, mengemukakan dalam penelitian tindakan kelas, sesuai
dengan ciri dan karakteristik dan juga bentuk hipotesis PTK, analisis data diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan guru atau
peneliti dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Dengan demikian maka analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif.
Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru atau peneliti,
51 sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan
hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti. Michael 2006: 5 mengemukakan bahwa analisis
menggunakan metode kualitatif mengijinkan evaluator memperlajari isu-isu, kasus-kasus dan kejadian-kejadian terpilih secara mendalam dan terperinci; fakta
bahwa pengumpulan data tidak dibatasi oleh kategori yang sudah ditentukan
sebelumnya atas analisis menyokong kedalaman dan kerincian data kualitatif.
Berdasarkan adanya ketiga tahapan analisis yang sudah dijelaskan diatas maka peneliti bisa mendiskripsikan data yang sudah didapatkan menggunakan
lembar observasi, instrumen tes dan LKS yang sudah dibuat. Penggunaan metode pembelajaran
Problem Solving dan menggunakan media pembelajaran berupa
trainer mikrokontroler merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru atau peneliti untuk meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran
Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar PRPD.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ada beberapa tahapan urutan kegiatan sebagai berikut.
1. Kegiatan Pra Tindakan
Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan selesai, bertempat di SMK Ma’arif 1 Wates Kulon Progo. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu
melakukan pengamatan, dokumentasi dan wawancara. Peneliti sebelum terjun kelapangan terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui kondisi dan
situasi bagaimana keadaan yang sebenarnya di tempat penelitian pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti nantinya akan berusaha untuk bisa meningkatkan
kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik yaitu model pembelajaran
problem solving. 2. Tahapan Persiapan Menggunakan Metode
Problem Solving
Peneliti sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan metode problem solving
harus terlebih dahulu melakukan persiapan antara lain. a. Menentukan Materi Dalam Pembelajaran
Materi yang nantinya akan menjadi bahan untuk di bahas dalam proses pembelajaran harus sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran dengan tujuan agar
semua kompetensi dasar bisa tercapai dan sesuai dengan yang ada pada kurikulum. Materi
yang akan dibahas selama proses penelitian adalah sebagai berikut.