92
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penerapan metode pembelajaran problem solving dengan penggunaan
media pembelajaran berupa trainer mikrokontroler dapat meningkatkan
kompetensi siswa aspek afektif. Berdasarkan penilaian afektif, persentase rata- rata semua aspek pertemuan pertama siklus I adalah 51,14 meningkat pada
pertemuan kedua menjadi 63,46 dan pada pertemuan ketiga 72,50. Persentase semua aspek pertemuan pertama siklus II adalah 75,04 meningkat
pada pertemuan kedua menjadi 85,46 dan pada pertemuan ketiga 90,71. Persentase aspek afektif siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah
ditentukan yaitu dengan persentase minimal 80,00. Penerapan metode pembelajaran
problem solving dengan penggunaan media pembelajaran berupa
trainer mikrokontroler dapat meningkatkan kompetensi siswa aspek kognitif. Berdasarkan penilaian, kompetensi dasar
memahami prinsip pengoperasian sistem kendali elektronik 10.1 dan merencanakan rangkaian kendali elektronik sederhana 10.2 mengalami
peningkatan. Nilai rata-rata pretest siklus I adalah 6,23 dengan persentase
ketuntasan 9,35 meningkat pada posttest siklurs I menjadi 7,83 dengan
persentase ketuntasan 64,52. Kompetensi dasar membuat rangkaian kendali elektronik sederhana 10.3 dan mengoperasikan sistem kendali elektronik 10.4
mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pretest siklus II adalah 7,16 dengan
persentase ketuntasan sebesar 45,16 meningkat pada posttest siklus II
93 menjadi 8,13 dengan persentase ketuntasan 87,10. Persentase aspek kognitif
siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan yaitu dengan persentase minimal 80,00 siswa mendapatkan nilai KKM 7,6.
Penerapan metode pembelajaran problem solving dengan penggunaan
media pembelajaran berupa trainer mikrokontroler dapat meningkatkan
kompetensi siswa aspek psikomotorik. Berdasarkan hasil penilaian, nilai rata-rata keterampilan siswa pada siklus I KD 10.1 adalah 8,01 meningkat pada KD 10.2
dengan rata-rata 8,55. Nilai rata-rata keterampilan siswa pada siklus II KD 10.3 adalah 9,00 meningkat pada KD 10.4 dengan nilai 9,21. Persentase aspek
psikomotorik siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan yaitu dengan persentase minimal 80,00 siswa mendapatkan nilai KKM 7,6.
B. Implikasi