76 1
Hasil Observasi Pertemuan Pertama Kegiatan pembelajaran pada diklus II pertemuan pertama jika dilihat secara
keseluruhan siswa sudah bisa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode
problem solving dengan baik. Semua sisa bisa menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan dan melakukan praktek dengan menggunakan media
trainer mikrokontroler dengan serius.
2 Hasil Observasi Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua siswa lebih serius dalam melakukan pembelajaran praktek karena di rasa sudah bisa lebih memahami materi yang diberikan sehingga memudahkan siswa
dalam melakukan praktek. 3
Hasil Observasi Pertemuan Ketiga Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan ketiga semua siswa sudah bisa mengikuti
proses pembelajaran sesuai dengan prosedur metode problem solving. Pada pertemuan
ketiga ini peneliti membagikan soal posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa
selama mengikuti proses pembelajaran selama enam pertemuan. Dalam mengerjakan soal pretest ini semua siswa sudah terlihat tenang dalam mengerjakan.
b. Hasil Penilaian Aspek Afektif Siklus II
Kompetensi siswa aspek afektif siklus II juga dinilai secara langsung dengan mengamati sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran. Fokus pengamatan sikap siswa juga
sama pada siklus II yaitu : kedisiplinan, tanggung jawab, interaksi siswa dengan guru, antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan kerja sama kelompok.
Berdasakan hasil pengamatan, diperoleh persentase sikap siswa sebagai berikut.
77 Tabel 6. Observasi Aspek Afektif Kelompok Siswa Siklus II
No Indikator Aktivitas
Persentase Pertemuan
Pertama Pertemuan
Kedua Pertemuan
Ketiga 1.
Kedisiplinan 74,46
85,54 91,07
2. Tanggung jawab
76,43 87,86
88,57 3.
Interaksi siswa dengan guru
79,64 86,96
91,96
4. Antusias peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran
71,96 83,93
90,18
5. Kerjasama kelompok
72,68 83,04
91,79
Persentase 75,04
85,46 90,71
Kompetensi siswa aspek afektif siklus II mengalami peningkatan yang amat baik. Pada pertemuan kedua siklus II aspek afektif telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan.
Pembelajaran dengan metode pembelajaran problem solving dengan penggunaan media
pembelajaran trainer mikrokontroller membuat siswa senang dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Peningkatan persentase aktifitas siswa tersebut juga dapat diamati pada Gambar 14 dibawah ini.
78 A = Kedisiplinan
B = Tanggung jawab C = Interaksi siswa dengan guru
D = Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran E = Kerjasama kelompok
= Pertemuan 1 = Pertemuan 2 = Pertemuan 3 Gambar 14. Diagram Batang Peningkatan Aspek Afektif Kelompok Siswa Siklus II.
Berdasarkan Gambar 11 diatas, dapat diamati bahwa penilaian aspek afektif disetiap pertemuan mengalami peningkatan. Aspek kedisiplinan siswa pada pertemuan pertama
adalah dengan persentase 74,46 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 85,54 dan pada pertemuan ketiga menjadi 91,07. Persentase tanggung jawab pertemuan pertama
adalah 76,43 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 87,86 dan pada pertemuan ketiga menjadi 88,57. Persentase interaksi siswa dengan guru pertemuan pertama
adalah 79,64 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 86,96 dan pada pertemuan ketiga menjadi 91,96. Persentase antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
pertemuan pertama adalah 71,96 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 83,93 dan pada pertemuan ketiga menjadi 90,18. Persentase kerjasama kelompok pertemuan
74,46 85,54
91.07 76,43
87.86 88.57 79.64
86.96 91.96
71.96 83.93
90,18 72.68
83.04 91,79
20 40
60 80
100
1
P er
sent a
se
A B C D E Keteranga
n :
79 pertama adalah 72,68 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 83,04 dan pada
pertemuan ketiga menjadi 91,79. Kegiatan pada siklus II berjalan amat baik dan hasil penilaian aspek afektif tuntas. Persentase semua aspek pada pertemuan pertama adalah
75,04 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 85,46 dan pada pertemuan ketiga 90,71.
c. Hasil Penilaian aspek Kognitif Siklus II