86
e. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator pada siklus
II, didapatkan hal-hal sebagai berikut.
1 Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II lebih baik dari pada siklus
pertama. Pada siklus II hampir seluruh siswa telah fokus dalam mengikuti pembelajaran.
2 Kegiatan pembelajaran siklus II secara kesuluruhan berjalan dengan baik.
3 Nilai aspek afektif, kognitif dan psikomotorik siswa mengalami peningkatan yang
sangat baik dan mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang ditentukan.
C. Pembahasan
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa mata pelajaran Pembuatan Rangkaian Pengendali Dasar
PRPD yang ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek afektif sikap, kognitif pengetahuan dan psikomotorik keterampilan. Mata pelajaran PRPD adalah mata pelajaran produktif yang
diajarkan di kelas XI program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Ma’arif 1 Wates. Standar kompetensi mata pelajaran pembuatan rangkaian pengendali dasar semester genap
adalah mengoperasikan sistem kendali elektronik dengan kompetensi dasar yaitu 10.1 memahami prinsip pengoperasian sistem kendali elektronik, 10.2 merencanakan rangkaian
kendali elektronik sederhana, 10.3 membuat rangkaian kendali elektronik sederhana dan 10.4 mengoperasikan sistem kendali elektronik. Kompetensi siswa aspek afektif dinilai
dengan cara mengamati sikap siswa secara langsung dalam pembelajaran. Penilaian aspek afektif tersebut antara lain kedisiplinan, tanggung jawab, interaksi siswa dengan guru,
87 antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan kerjasama kelompok. Penelitian
ini dikatakan tuntas apabila 80,00 siswa telah melakukan aktifitas dengan baik.
Persentase kedisiplinan siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan pertama adalah dengan persentase 51,61 meningkat pada pertemuan kedua menjadi
63,04 dan pada pertemuan ketiga dengan persentase 70,36. Kedisiplinan siswa pada siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Kedisiplinan siswa siklus II
pertemuan pertama adalah dengan persentase 74,46, meningkat pada pertemuan kedua sebesar 85,54 dan pada pertemuan ketiga menjadi 91,07. Kedisiplinan siswa pada
siklus II telah tuntasmencapai kriteria target yang ditentukan.
Persentase tanggung jawab mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan pertama adalah dengan persentase 50,18 meningkat pada pertemuan kedua menjadi
61,61 dan pada pertemuan ketiga dengan persentase 72,86. Tanggung jawab siswa pada siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Tanggung jawab siswa
siklus II pertemuan pertama adalah dengan persentase 76,43, meningkat pada pertemuan kedua sebesar 87,86 dan pada pertemuan ketiga menjadi 88,57. Tanggung
jawab siswa pada siklus II telah tuntasmencapai kriteria target yang ditentukan.
Persentase interaksi siswa dengan guru mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan pertama adalah dengan persentase 52,68 meningkat pada pertemuan kedua
menjadi 66,61 dan pada pertemuan ketiga dengan persentase 73,57. Interaksi siswa dengan guru pada siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Interaksi
siswa dengan guru siklus II pertemuan pertama adalah dengan persentase 79,64, meningkat pada pertemuan kedua sebesar 86,96 dan pada pertemuan ketiga menjadi
88 91,96. Interaksi siswa dengan guru pada siklus II telah tuntasmencapai kriteria target
yang ditentukan.
Persentase antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan pertama adalah dengan persentase 50,00
meningkat pada pertemuan kedua menjadi 63,93 dan pada pertemuan ketiga dengan persentase 75,71. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I
belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran siklus II pertemuan pertama adalah dengan persentase 71,96,
meningkat pada pertemuan kedua sebesar 83,93 dan pada pertemuan ketiga menjadi 90,18. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II telah
tuntasmencapai kriteria target yang ditentukan.
Persentase kerjasama kelompok mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan pertama adalah dengan persentase 51,25 meningkat pada pertemuan kedua menjadi
62,14 dan pada pertemuan ketiga dengan persentase 70,00. Kerjasama kelompok pada siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Kerjasama kelompok siklus II
pertemuan pertama adalah dengan persentase 72,68, meningkat pada pertemuan kedua sebesar 83,04 dan pada pertemuan ketiga menjadi 91,79. Kerjasama kelompok pada
siklus II telah tuntasmencapai kriteria target yang ditentukan.
Persentase semua aspek peniaian afektif siklus I pertemuan pertama adalah 51,14 meningkat pada pertemuan kedua dengan persentase 63,46 dan pada pertemuan ketiga
72,50. Persentase semua aspek penilaian afektif siklus II pertemuan pertama adalah 75,04 meningkat pada pertemuan kedua dengan persentase 85,46 dan pada
pertemuan ketiga 90,71. Berdasarkan data yang diperoleh diatas, semua aspek penilaian
89 afektif telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan yaitu sebesar
80,00. Penerapan metode pembelajaran problem solving dengan penggunaan media
pembelajaran trainer mikrokontroller dapat meningkatkan kompetensi aspek afektif siswa.
Peningkatan rata-rata semua aspek afektif siklus I dan II dapat dilihat pada Gambar 24
dibawah ini.
= Pertemuan 1 = Pertemuan 2 = Pertemuan 3 Gambar 24. Diagram Peningkatan Kompetensi Aspek Afektif Kelompok Siswa siklus I-II
Kompetensi siswa aspek kognitif siswa dinilai dengan soal pretest yang dikerjakan
siswa setiap awal siklus dan posttest pada akhir siklus. Nilai aspek kognitif siklus I
mengalami peningkatan yaitu dengan nilai rata-rata pretest 6,23 persentase ketuntasan
19,35 meningkat pada posttest dengan nilai rata-rata 7,83 persentase ketuntasan
64,52. Kompetensi siswa aspek kognitif siklus I belum tuntas dengan persentase ketuntasan yang ditentukan sebesar 80. Nilai
pretest siklus II adalah dengan nilai rata- rata 7,16 persentase ketuntasan 45,16 meningkat pada
posttest siklus II dengan nilai 8,13 persentase ketuntasan 87,10. Kompetensi siswa aspek kognitif
siklus II telah tuntas yaitu 80 siswa telah memperoleh nilai dengan minimal 7,60. Peningkatan nilai rata-rata
aspek kognitif siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 25 dibawah ini.
51,14 63,46
72,50 75,04
85,46 90,71
20 40
60 80
100
1
P er
sent a
se
Siklus I Siklus II
Keterangan :
90 =Pretest = Posttest
Gambar 25. Diagram Batang Nilai Rata-rata Aspek Kognitif Siswa Siklus I dan Siklus II. Persentase ketuntasan siswa
pretest dan postest dengan nilai minimal 7,6 dapat dilihat pada Gambar 26 dibawah ini.
= Pretest = Posttest
Gambar 26. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II.
Kompetensi siswa aspek psikomotorik dinilai dengan mengamati kerja siswa dalam kegiatan praktek. LKS 1 adalah dengan materi yang diambil dari kompetensi dasar 10.1
yaitu memahami prinsip pengoperasian sistem kendali elektronik. LKS 2 dan LKS 3 adalah dengan materi kompetensi dasar 10.2 merencanakan rangkaian kendali elektronik
sederhana. LKS 4 dan LKS 5 adalah dengan materi dari kompetensi dasar 10.3 membuat rangkaian kendali elektronik sederhana dan LKS 6 dengan materi dari kompetensi dasar
6,23 7,83
7,16 8,13
2 4
6 8
10
1
Nila i
9,35 64.52
45,16 87,10
20 40
60 80
100
1
P er
sent a
se
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
Keterangan :
Keterangan :
91 10.4 mengoperasikan sistem kendali elektronik. Peningkatan nilai rata-rata setiap
kompetensi dasar dapat dilihat pada Gambar 27 dibawah ini.
KD 10.1 : Memahami prinsip pengoperasian sistem kendali elektronik. KD 10.2 : Merencanakan rangkaian kendali elektronik sederhana.
KD 10.3 : Membuat rangkaian kendali elektronik sederhana. KD 10.4 : Mengoperasikan sistem kendali elektronik.
Gambar 27. Diagram Batang Peningkatan Nilai Rata-Rata Setiap Kompetensi Dasar Kelompok.
Nilai rata-rata aspek psikomotorik siswa siklus I mengalami peningkatan yaitu pada KD 10.1 memahami prinsip pengoperasian sistem kendali elektronik dengan nilai rata-rata
8,01 persentase ketuntasan 83,87 meningkat pada KD 10.2 merencanakan rangkaian kendali elektronik sederhana dengan nilai rata-rata 8,55 persentase ketuntasan 100.
Rata-rata aspek psikomotorik siklus II juga mengalami peningkatan yaitu pada KD 10.3 membuat rangkaian kendali elektronik sederhana dengan nilai 9,00 persentase ketuntasan
100 meningkat pada KD 10.4 mengoperasikan sistem kendali elektronik dengan nilai rata-rata 9,21 persentase ketuntasan 100.
Berdasarkan hasil penilaian aspek afektif, kognitif, psikomotorik yang diperoleh, penerapan metode pembelajaran
problem solving dengan penggunaan media pembelajaran trainer mikrokontroller dapat meningkatkan kompetensi siswa mata pelajaran PRPD kelas XI
program keahlian Teknik Instalas i Tenaga Listrik SMK Ma’arif 1 Wates.
8,01 8,55
9,00 9,21
2 4
6 8
10
1
Nil a
i
KD 10.1 KD 10. 2 KD 10. 3 KD 10.4
Keterangan :
92
92
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penerapan metode pembelajaran problem solving dengan penggunaan
media pembelajaran berupa trainer mikrokontroler dapat meningkatkan
kompetensi siswa aspek afektif. Berdasarkan penilaian afektif, persentase rata- rata semua aspek pertemuan pertama siklus I adalah 51,14 meningkat pada
pertemuan kedua menjadi 63,46 dan pada pertemuan ketiga 72,50. Persentase semua aspek pertemuan pertama siklus II adalah 75,04 meningkat
pada pertemuan kedua menjadi 85,46 dan pada pertemuan ketiga 90,71. Persentase aspek afektif siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah
ditentukan yaitu dengan persentase minimal 80,00. Penerapan metode pembelajaran
problem solving dengan penggunaan media pembelajaran berupa
trainer mikrokontroler dapat meningkatkan kompetensi siswa aspek kognitif. Berdasarkan penilaian, kompetensi dasar
memahami prinsip pengoperasian sistem kendali elektronik 10.1 dan merencanakan rangkaian kendali elektronik sederhana 10.2 mengalami
peningkatan. Nilai rata-rata pretest siklus I adalah 6,23 dengan persentase
ketuntasan 9,35 meningkat pada posttest siklurs I menjadi 7,83 dengan
persentase ketuntasan 64,52. Kompetensi dasar membuat rangkaian kendali elektronik sederhana 10.3 dan mengoperasikan sistem kendali elektronik 10.4
mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pretest siklus II adalah 7,16 dengan
persentase ketuntasan sebesar 45,16 meningkat pada posttest siklus II