PENGARUH KOMPOSISI SERBUK SERAT AMPAS TEBU TERMODIFIKASI TERHADAP SIFAT PENYERAPAN AIR

111

4.21 PENGARUH KOMPOSISI SERBUK SERAT AMPAS TEBU TERMODIFIKASI TERHADAP SIFAT PENYERAPAN AIR

WATER ABSORPTION KOMPOSIT HIBRID PLASTIK BEKAS KEMASAN GELAS PBKG JENIS POLIPROPILENA Gambar 4.19 menunjukkan pengaruh komposisi pengisi serbuk serat ampas tebu termodifikasi terhadap sifat penyerapan air water absorption komposit hibrid plastik bekas kemasan gelas PBKG jenis polipropilena berpengisi serbuk serat ampas tebu termodifikasi SSAT dan serbuk serat kaca SSK dengan penambahan bahan penyerasi maleat anhidrida - g - polipropilena MAPP. Keterangan : - abcd = perbandingan komposisi PBKGSSATSSKMAPP Gambar 4.19 Pengaruh Komposisi Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi Terhadap Sifat Penyerapan Air Water Absorption Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas PBKG Jenis Polipropilena Dari hasil uji sifat penyerapan air komposit hibrid PBKG berpengisi SSAT dan SSK dengan penyerasi MAPP diperoleh bahwa penyerapan air bahan komposit semakin meningkat dengan naiknya komposisi pengisi alami, yaitu 0,54 rasio 7810102 ; 2,97 rasio 6820102 ; 7,49 rasio 5830102 ; dan 13,58 rasio 4840102. Pada komposit hibrid PBKG berpengisi SSAT dan SSK tanpa penyerasi MAPP diperoleh peningkatan penyerapan air yang lebih 2 4 6 8 10 12 14 16 18 24 48 72 96 120 144 168 192 216 240 264 288 312 336 P en ye rap an Air Waktu jam 100000 881002 880102 8010100 7810102 7020100 6820102 6030100 5830102 5040100 4840102 Universitas Sumatera Utara 112 signifikan dengan bertambahnya komposisi pengisi alami, yaitu 1,75 rasio 8010100 ; 4,36 rasio 7020100 ; 10,32 rasio 6030100 ; dan 17,23 rasio 5040100. Komposit dengan komposisi pengisi alami terbanyak memiliki nilai penyerapan air tertinggi baik pada maupun tanpa penggunaan MAPP. PBKG dan komposit PBKG berpengisi serat kaca tidak menyerap air. Penyerapan air pada komposit hibrid terbesar terjadi pada 240 jam pertama. Hal ini disebabkan karena pada masa awal perendaman, kemampuan pengisi untuk menyerap air masih sangat tinggi dan menyebabkan lebih banyak air dapat masuk ke dalam komposit, sehingga terjadi peningkatan nilai penyerapan air yang signifikan pada masa tersebut. Setelah itu, penyerapan air pada bahan komposit tidak terlalu signifikan lagi. Hal ini disebabkan karena kemampuan komposit dalam menyerap air telah menurun hingga pada akhirnya mencapai titik jenuh penyerapan air berhenti menyerap air. PBKG dan serat kaca merupakan jenis material yang bersifat hidrofobik dan impermeabel terhadap air [61, 71]. Sifat dari kedua bahan ini mendukung pernyataan bahwa pengisi alami serbuk serat ampas tebu yang berkontribusi dalam penyerapan air komposit. Penambahan jumlah pengisi alami akan semakin meningkatkan penyerapan air komposit. Peningkatan penyerapan air pada komposit tanpa penggunaan MAPP lebih signifikan daripada penggunaan MAPP pada komposisi pengisi yang sama. Hal ini disebabkan karena peranan MAPP yang menciptakan interaksi interfasa antara matriks dan pengisi sehingga mengurangi akumulasi air di dalam daerah interfasa [71]. Hasil yang sama juga diperoleh oleh Sanjay dan Smita 2009 [71] bahwa penambahan jumlah pengisi dapat meningkatkan sifat penyerapan air komposit. Ia juga melaporkan bahwa komposit yang tidak menggunakan MAPP memiliki nilai penyerapan air yang lebih tinggi daripada komposit yang menggunakan MAPP pada jumlah pengisi yang sama. Universitas Sumatera Utara 113 4.22 PENGARUH KOMPOSISI SERBUK SERAT AMPAS TEBU TERMODIFIKASI TERHADAP FRAKSI VOLUME SERAT DAN DENSITAS KOMPOSIT HIBRID PLASTIK BEKAS KEMASAN GELAS PBKG JENIS POLIPROPILENA Kandungan bahan pengisi berupa serbuk serat kaca dan serbuk serat ampas tebu termodifikasi berpengaruh terhadap fraksi volume serat dalam komposit. Gambar 4.20 menunjukkan pengaruh nilai kandungan bahan pengisi terhadap fraksi volume serat pada komposit yang dihasilkan. Keterangan : - abcd = perbandingan komposisi PBKGSSATSSKMAPP Gambar 4.20 Pengaruh Komposisi Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi Terhadap Fraksi Volume Serat dan Densitas Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas PBKG Jenis Polipropilena Nilai ini menunjukkan bahwa semakin besar kandungan bahan pengisi pada komposit maka fraksi volume serat pada komposit juga akan semakin meningkat. Nilai fraksi volume serat yang meningkat juga menunjukkan pengaruh penyerapan air pada komposit hibrid PBKG jenis polipropilena yaitu penyerapan air yang semakin besar untuk nilai fraksi volume serat yang semakin membesar. Nilai fraksi volume serat komposit yang menggunakan MAPP lebih rendah dari komposit yang tidak menggunakan MAPP pada konten pengisi yang sama. 0,125 0,126 0,224 0,203 0,318 0,303 0,421 0,413 0,522 0,502 0,930 0,807 0,952 0,765 0,826 0,649 0,682 0,502 0,557 0,417 0,446 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 F rak si V olu m e S er at Perbandingan Matriks, Pengisi dan Penyerasi FVS Densitas Universitas Sumatera Utara 114 Semakin rendah fraksi volume serat, menunjukkan fraksi volume resin yang semakin besar, yang ditunjukkan oleh persamaan berikut : R F V 1 V   4.1 Fraksi volume resin yang semakin besar menunjukkan densitas komposit yang semakin besar pula, yang dapat ditunjukkan oleh persamaan berikut : R C C R R ρ ρ M M V  4.2 Densitas komposit yang besar menunjukkan volume komposit yang semakin kecil, yang dapat ditunjukkan oleh persamaan berikut : C C C V M ρ  4.3 Semakin banyak komposisi pengisi dalam komposit, maka akan menghasilkan densitas yang semakin rendah dan sebaliknya. Pada komposit dengan komposisi pengisi yang sama, komposit yang menggunakan MAPP memiliki densitas yang lebih tinggi dari komposit yang tidak menggunakan MAPP. Volume komposit yang kecil pada komposit yang menggunakan MAPP menunjukkan bahwa komposit memiliki komposisi yang padat. Sebaliknya, pada jumlah pengisi yang sama, diperoleh volume komposit yang besar yang disebabkan oleh adanya void lubang kosong pada komposit yang tidak menggunakan MAPP. Penggunaan MAPP dapat meningkatkan ikatan interfasa dan meminimalisir terbentuknya void yang dapat menurunkan sifat mekanik komposit. Hasil ini mendukung hasil uji bentur komposit yang menunjukkan bahwa komposit yang menggunakan MAPP memiliki kekuatan bentur yang lebih tinggi daripada komposit yang tidak menggunakan MAPP. Kekuatan bentur yang lebih tinggi ini mengindikasikan terbentuknya ikatan interfasa yang baik pada komposit yang menggunakan MAPP. Selain itu, hasil uji Scanning Electron Microscopy SEM yang ditunjukkan pada Gambar 4.15 dan Gambar 4.18 bahwa pada rasio pengisi yang sama, fenomena terlepasnya pengisi dari matriks fiber pull - out lebih banyak terjadi pada komposit yang tidak menggunakan MAPP Gambar Universitas Sumatera Utara 115 4.18. Sedangkan, pada komposit yang menggunakan MAPP, pengisi masih melekat utuh pada matriks dan membentuk suatu kesatuan yang utuh Gambar 4.15. Universitas Sumatera Utara 116 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pembuatan Komposit Biodegradabel dari α-Selulosa Ampas Tebu Bz 132 (Saccharum officinarum) dan Polipropilena dengan Menggunakan Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida dan Divinil Benzena Sebagai Agen Pengikat Silang

5 67 113

Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena Tereftalat (PET) Sebagai Matrik Komposit Dengan Bahan Penguat Kaca Serat

2 34 51

Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena (PE) Sebagai Matriks Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kaca

5 55 54

Pembuatan Komposit Polipropilena Dengan Penguat Serat Polipropilena Terorientasi Dan Bahan Pengikat Anhidrida Maleat

0 36 90

Daur Ulang Limbah Plastik Bekas Kemasan Gelas (PBKG) dan Limbah Lignoselulosa dari Serat Tandan Kosong Sawit (STKS) sebagai Bahan Baku Komposit Termodifikasi

0 0 131

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 19

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN - Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 5

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 24