LATAR BELAKANG Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

25 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Komposit hibrid merupakan generasi baru dari dunia komposit yang telah digunakan dalam berbagai macam produk seperti lantai, dekorasi, lemari kabinet, pintu, jendela dan sebagainya. Pada komposit hibrid, jenis pengisi berbeda ditambahkan ke dalam matriks polimer untuk meningkatkan sifat dari material tersebut [1]. Jenis perpaduan pengisi yang digunakan dapat berupa pengisi alami organik dan sintetik non - organik. Penambahan jenis pengisi lain ini bertujuan untuk meminimalisir kelemahan yang terdapat pada pengisi sebelumnya [2]. Pada penelitian ini, akan dikaji pengaruh penambahan pengisi serbuk serat ampas tebu termodifikasi dan serbuk serat kaca terhadap matriks polimer termoplastik polipropilena daur ulang yang berasal dari plastik bekas kemasan gelas PBKG. Berdasarkan data yang dihimpun oleh media elektronik Tribun Manado, diperoleh bahwa produksi sampah plastik Indonesia adalah 5,4 juta ton per tahun dan angka ini merupakan 14 dari total produksi sampah di Indonesia [3]. Penggunaan polipropilena daur ulang dari PBKG pada penelitian ini dapat meminimalisir limbah plastik yang kini telah menjadi masalah pada lingkungan mengingat plastik merupakan jenis material yang sulit terdegradasi oleh alam. Akan tetapi, hasil daur ulang dari PBKG akan menciptakan sifat mekanik material yang kurang baik [4]. Untuk itu, maka perlu ditambahkan pengisi untuk meningkatkan sifat mekanik material tersebut seperti tingkat kekuatan dan kekakuan yang rendah pada berbagai aplikasi teknis [5, 6]. Penelitian - penelitian sebelumnya telah menggunakan pengisi alami maupun sintetik dalam komposit polimer termoplastik daur ulang seperti abu terbang [7], serat kenaf [8], karbon hitam [9], serat sisal [10], dan serat kaca [11]. Pada penelitian ini digunakan serat alami organik berupa serbuk serat ampas tebu. Serbuk serat ampas tebu merupakan bahan alami yang berasal dari limbah yang diperoleh dari industri gula [12]. Sebanyak 54 juta ton tebu diproduksi setiap tahun di seluruh dunia dan industri gula rata - rata menghasilkan Universitas Sumatera Utara 26 270 kg ampas tebu per ton tebu [13]. Penggunaan ampas tebu sebagai bahan pembuatan komposit adalah karena biaya yang rendah, memiliki sumber bahan yang dapat diperbaharui setiap tahunnya dan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, ampas tebu memiliki kadar selulosa yang tinggi [14], bersifat kasar dan kaku [12] dimana ini merupakan bahan yang sesuai untuk digunakan dalam pembuatan bahan komposit polimer. Suatu bahan yang memiliki kadar selulosa yang tinggi mengindikasikan bahwa bahan tersebut memiliki ikatan - ikatan seperti ikatan hidrogen yang dapat membuat bahan menjadi kuat dan kaku [15]. Beberapa penelitian telah menggunakan serat ampas tebu sebagai pengisi pada bahan polimer seperti epoksi [12], poliester alifatik [16], dan polipropilena [14]. Penambahan serat ampas tebu pada polimer termoplastik polipropilena dapat meningkatkan kekuatan lentur dan kekuatan bentur, serta menurunkan kekuatan tarik dan pemanjangan saat putus [14]. Diantara serat sintetik lainnya, serat kaca merupakan jenis serat sintetik yang paling banyak digunakan dalam pembuatan komposit karena bersifat ekonomis, memiliki kekuatan tarik yang tinggi, ketahanan terhadap senyawa kimia yang tinggi dan sifat insulasi yang baik [17]. Meskipun demikian, serat kaca juga memiliki kelemahan seperti kekuatan tarik modulus yang rendah, densitas yang tinggi dan ketahanan lelah yang rendah [18]. Serat kaca banyak digunakan sebagai pengisi pada polimer termoplastik seperti polipropilena [18], polietilen tereftalat [19], polistirena [20], polivinil klorida [21]. Penambahan serat kaca pada polimer termoplastik polipropilena dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan komposit [18]. Kombinasi antara bahan berlignoselulosa yang bersifat polar dengan matriks termoplastik yang bersifat non - polar dapat menyebabkan suatu masalah yaitu adanya ketidakcocokan antara pengisi serat dan matriks. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan modifikasi serat secara kimia untuk mengurangi gugus hidroksil sehingga serat akan berkurang kepolarannya dan cocok dengan matriks termoplastik [22]. Pengurangan gugus hidroksil juga akan menurunkan daya serap air komposit [23]. Selain modifikasi serat secara kimia, upaya untuk meningkatkan keserasian antara matriks dengan pengisi dalam komposit adalah dengan menggunakan agen Universitas Sumatera Utara 27 penyerasi. Pada penelitian ini, penyerasi yang digunakan adalah Maleat Anhidrida - g - Polipropilena MAPP. MAPP banyak digunakan untuk meningkatkan keserasian compatibility antara polimer dengan pengisinya serta untuk meningkatkan sifat fisika komposit. MAPP meningkatkan keserasian antara termoplastik seperti polipropilena yang bersifat non - polar dengan pengisi yang bersifat polar seperti serbuk serat kaca maupun serbuk serat ampas tebu. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan MAPP pada komposit polipropilena serat kaca [24] dan polipropilena serat ampas tebu [25] menghasilkan peningkatan kekuatan tarik dan sifat mekanik lainnya. Sebelumnya juga telah dilakukan penelitian tentang komposit hibrid polipropilena berpengisi serat ampas tebu dan serat kaca oleh Alireza, dkk 2014 dimana kekuatan tarik komposit maksimum diperoleh pada komposisi polipropilena 28, serat ampas tebu 55, serat kaca 15 dan MAPP 2 [26]. Pada penelitian ini, polipropilena yang digunakan berasal dari PBKG dan pengisi serbuk serat ampas tebu diberikan perlakuan modifikasi secara kimia. Pada penelitian ini akan dianalisa pengaruh perbandingan komposisi serbuk serat ampas tebu termodifikasi terhadap serbuk serat kaca dan PBKG. Serbuk serat ampas tebu termodifikasi merupakan jenis pengisi yang divariasikan sehingga serbuk serat ampas tebu termodifikasi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meminimalisir limbah dan mengurangi biaya produksi.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dokumen yang terkait

Pembuatan Komposit Biodegradabel dari α-Selulosa Ampas Tebu Bz 132 (Saccharum officinarum) dan Polipropilena dengan Menggunakan Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida dan Divinil Benzena Sebagai Agen Pengikat Silang

5 67 113

Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena Tereftalat (PET) Sebagai Matrik Komposit Dengan Bahan Penguat Kaca Serat

2 34 51

Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena (PE) Sebagai Matriks Komposit Dengan Bahan Penguat Serat Kaca

5 55 54

Pembuatan Komposit Polipropilena Dengan Penguat Serat Polipropilena Terorientasi Dan Bahan Pengikat Anhidrida Maleat

0 36 90

Daur Ulang Limbah Plastik Bekas Kemasan Gelas (PBKG) dan Limbah Lignoselulosa dari Serat Tandan Kosong Sawit (STKS) sebagai Bahan Baku Komposit Termodifikasi

0 0 131

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 19

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN - Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 5

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 24