12 masyarakat Desa hutan LMDH. Oleh karena itu pengkajian secara holistik
implementasi PHBM di BKPH Parung Panjang, dapat menjadi contoh kasus untuk mengkaji lebih mendalam persoalan hutan kemasyarakatan. Fokus
penelitian ini bertolak dari pengkajian yang bersifat mikro berupa aktivitas dan dinamika kelompok tani hutan KTH, dan LMDH di lokasi penelitian.
1.2 Permasalahan Penelitian
Sebagai salah satu bentuk kemitraan dalam pengelolaan hutan, PHBM dirancang untuk bisa menampung dinamika dan kebutuhan masyarakat sekitar
hutan dengan melibatkannya dalam pengelolaan hutan. Yang menjadi pertanyaan penting adalah apakah program PHBM selama ini benar-benar
dimaksudkan untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan, memberikan peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya atau hanya
sekedar untuk meredam rakyat agar tidak melakukan pencurian atau penjarahan. Apa sebenarnya latar belakang yang mendasari kebijakan PHBM dari Perhutani
dan bagaimana komitmen Perhutani dalam menerapkan kebijakan ini? Bagaimana persepsi masyarakat tentang PHBM, apakah masyarakat
sebagai mitra dapat meningkat kesejahteraannya dan diuntungkan dari sistem bagi hasil dalam program PHBM. Bagaimana kesetaraan kedudukan antara
masyarakat dan Perhutani dalam pelaksanaan PHBM? Untuk menjawab berbagai permasalahan tersebut diperlukan penelitian untuk mengkaji pranata
sosial PHBM dalam memberdayakan masyarakat dan bagaimana masyarakat dilibatkan pada pola kemitraan dalam program PHBM.
Adapun permasalahan penelitian yang dijadikan fokus riset ini dirumuskan menjadi empat pertanyaan sebagai berikut
1. Bagaimanakah persepsi masyarakat tentang program Pengelolaan Sumber daya Hutan Bersama Masyarakat PHBM ditinjau dari aspek
ekologi, ekonomi, dan sosial masyarakat desa hutan? 2. Bagaimana kelembagaan yang bekerja dalam program PHBM untuk
mendukung pembeedayaan masyarakat di Perhutani BKPH Parung Panjang?
3. Bagaimana kesetaraan kedudukan antara petani berhadapan dengan Perhutani BKPH Parung Panjang termasuk dalam sistem bagi hasil?
13 4. Rumusan kebijakan dan skenario seperti apakah yang mampu
mendukung terwujudnya pengelolaan hutan kemasyarakatan yang berkelanjutan?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini merupakan kajian dan analisis terhadap pengelolaan hutan kemitraan pola PHBM yang dilaksanakan di Perhutani KPH Bogor,
BKPH Parung Panjang dan dampaknya dalam memberdayakan masyarakat sekitar hutan. Secara spesifik penelitian ini bertujuan:
1. Mengkaji persepsi masyarakat terhadap program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat PHBM ditinjau dari aspek ekologi, ekonomi,
dan sosial masyarakat desa hutan. 2. Mengkaji kelembagaan dalam pelaksanaan PHBM di BKPH Parung Panjang
yang mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. 3. Mengkaji kesetaraan kedudukan antara kelompok tani dengan Perhutani
BKPH Parung Panjang termasuk dalam sistem bagi hasil. 4. Merumuskan kebijakan dan skenario pengelolaan hutan kemasyarakatan
sesuai dengan kondisi lokal menuju terwujudnya pengelolaan sumberdaya hutan yang berkelanjutan.
1.4 Manfaat Penelitian