Salinitas Model Pengelolaan Lingkungan Estuaria Sungai Tallo Kawasan Perkotaan Makassar

terjadinya penurunan nilai DO. Hal tersebut dikarenakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mikroba untuk mengurai bahan organik akan semakin tinggi, sehingga konsentrasi oksigen terlarut di perairan akan semakin menurun. Menurut Darsono 1992 bahwa oksigen bebas dalam air dapat berkurang bila dalam air dalam terdapat limbah organik yang degradable.

G. Amonia Total NH

3 -N Senyawa amonia NH 3 merupakan senyawa terdiri atas unsur nitrogen dan hydrogen, yang memiliki bau yang tajam dan menyengat. Amonia di perairan bersumber dari pemecahan nitrogen organik protein dan urea dan nitrogen anorganik yang terdapat dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organik tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati oleh mikroba dan jamur Effendi 2003. Hasil pengukuran NH 3 -N di perairan estuaria Sungai Tallo dalam 2 musim seperti pada grafik berikut: Gambar 11 Kadar NH 3 -N mgl di perairan estuaria Sungai Tallo Hasil pengukuran amonia NH 3 -N pada musim kemarau menunjukkan kadar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengukuran pada musim hujan. Pengaruh suhu dan pH air yang meningkat berdampak terhadap terjadinya peningkatan metabolisme dan respirasi yang terjadi. Hasil eskresi dari aktivitas metabolisme dan respirasi tersebut menyebabkan meningkatnya amonia di perairan. Persentase amoniak di perairan meningkat seiring dengan meningkatnya pH dan suhu perairan. pH netral atau pH7 menyebabkan sebagian besar amonia akan mengalami ionisasi, sebaliknya pH7, amonia tidak mengalami ionisasi dan bersifat toksik terhadap organisme akuatik. Toksisitas amonia terhadap organisme akuatik akan meningkat jika terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, pH dan suhu Effendi 2003. Menurut Welch 1980 bahwa keberadaan senyawa-senyawa nitrogen diperairan sangat dipengaruhi oleh kandungan oksigen dalam air, pada saat kandungan oksigen rendah nitrogen berubah menjadi amoniak NH 3 dan saat kandungan oksigen tinggi nitrogen berubah menjadi nitrat NO 3 - . Senyawa amonia, nitrit, nitrat dan bentuk senyawa lainnya berasal dari limbah pertanian, BM:0,3 mgl pemukiman dan industri. Secara alami senyawa amonia di perairan berasal dari hasil metabolisme hewan dan hasil proses dekomposisi bahan organik oleh bakteri. Jika kadar amonia di perairan terdapat dalam jumlah yang terlalu tinggi 1,1 mgl pada suhu 25 o C dan pH 7,5 dapat diduga adanya pencemaran Alaerst dan Sartika 1987.

H. Fosfat PO

4 -P Fosfat PO 4 -P dalam air berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan dalam bentuk ATP, ADP dan nukleotid koenzim. Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus-menerus walaupun dalam keadaan gelap. Ortofosfat H 3 PO 4 adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak terdapat dalam siklus fosfat. Menurut Peavy dan Howard 1986 bahwa fosfat berasal dari deterjen dalam limbah cair dan pestisida serta insektisida dari lahan pertanian. Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk kedalam sungai melalui drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melaui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri pencucian, industri logam dan sebagainya. Fosfat organik terdapat dalam air buangan penduduk tinja dan sisa makanan.Hasil pengukuran PO 4 -P di perairan estuaria Sungai Tallo dalam 2 musim seperti pada grafik berikut: Gambar 12 Kadar PO 4 -P mgl di perairan estuaria Sungai Tallo Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar PO 4 -P di perairan estuaria Sungai Tallo pada musim hujan jauh meningkat bila dibandingkan pengukuran pada musim kemarau. Hal tersebut terjadi karena limpasan air hujan yang melintasi pemukiman dan daratan masuk ke dalam perairan. Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti; erosi tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut. Fosfat diabsorpsi oleh fitoplankton dan BM:0,015 mgl