Timbal Pb Model Pengelolaan Lingkungan Estuaria Sungai Tallo Kawasan Perkotaan Makassar

Gambar 21 Kandungan Coliform Total mgl di perairan estuaria Sungai Tallo Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kandungan coliform total di perairan estuaria Sungai Tallo dipengaruhi oleh musim, yakni kandungan coliform total pada musim hujan lebih tinggi bila bandingkan dengan kandungan coliform total pada musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan limpasan air hujan yang melintasi kawasan permukiman, dan peternakan, akan mengangkut limbah-limbah yang dihasilkan termasuk feses ternak. Disisi lain hasil pengukuran menunjukkan bahwa kandungan coliform total di perairan estuaria Sungai Tallo tergolong rendah dan masih dibawah baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yakni 1000 MPN100 ml. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan perairan estuaria Sungai Tallo tergolong perairan yang sangat dipengaruhi oleh pasang naik dan suplai air tawar yang cukup tinggi. Pasang naik dan suplai air tawar yang tinggi akan mengangkut limbah organik dan anorganik secara cepat keluar dari estuaria. Menurut Sutrisno 2004 bahwa bakteri golongan Coli coliform bacteria bukan merupakan bakteri patogen, tetapi bakteri ini adalah indikator dari pencemaran air oleh bakteri patogen. Lebih jauh disebutkan bahwa air tidak boleh mengandung coliform. Air yang mengandung golongan coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia tinja. Analisis Indeks Pencemaran Analisis indeks pencemaran pollutan index dilakukan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif perairan estuaria Sungai Tallo terhadap parameter kualitas air yang diizinkan, dalam hal ini mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut. Dalam analisis ini digunakan 13 variabel parameter fisika-kimia kualitas air dengan perbandingan 2 musim pengukuran pada sembilan titik sampling, untuk melihat tingkat pencemaran yang terjadi di perairan estuaria Sungai Tallo. Hasil analisis indeks pencemaran sebagai berikut: BM:1000 MPN100 ml Gambar 22 Indeks pencemaran perairan estuaria Sungai Tallo Hasil analisis menunjukkan bahwa perairan estuaria Sungai Tallo saat ini tergolong tercemar sedang dengan indeks pencemaran berkisar 7,94-9,60. Nilai tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Rastina 2012 yakni IP berkisar 7,02-9,01. Pengaruh perbedaan musim tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, dimana kondisi perairan tetap tergolong tercemar sedang. Nilai IPj rata-rata pada musim hujan adalah 8,64 dan nilai rata-rata IPj pada musim kemarau adalah 8,37. Bila ditelaah lebih jauh, maka parameter TSS, BOD, DO, Fosfat PO 4 -P, Nitrat NO 3 -N, dan surfaktan menjadi parameter yang memberikan sumbangan tertinggi terhadap pencemaran yang terjadi di perairan estuaria Sungai Tallo. Tingginya sumbangan pencemar dari parameter-parameter tersebut dikarenakan lokasi estuaria Sungai Tallo yang berada pada kawasan perkotaan Makassar, dimana limbah permukiman, industri dan lainnya masuk ke badan air melalui kanal-kanal anak sungai buatan. Menurut Mustafa et al. 2008 bahwa faktor yang menyebabkan tingginya indeks pencemar logam berat suatu perairan pada umumnya disebabkan oleh limbah domestik domestic urban wastes, limbah cair perkotaan urban stormwater, limbah cair pemukiman sewage, kegiatan pertambangan, limbah industri industrial wastes, limbah pertanian agricultural wastes, limbah perikanan budidaya dan air limbah pelayaran shipping waste water. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa sumber utama tingginya indeks pencemar yang terjadi di perairan estuaria Sungai Tallo, disebabkan oleh limbah domestik yang berasal dari permukiman, alih fungsi lahan, limbah perkotaan serta limbah industri. Hal tersebut dikarenakan letak kawasan perairan estuaria Sungai Tallo yang berada di pusat Kota Makassar. Hal ini diperkuat dengan RTRW Kota Makassar 2010-2030, bahwa kawasan sekitar Sungai Tallo diperuntukkan untuk Kawasan Lindung Lakkang, Kawasan Pendidikan Terpadu, Kawasan Perindustrian Terpadu, Kawasan Pergudangan Terpadu, Kawasan Pelabuhan Terpadu, Kawasan Maritim Terpadu dan Kawasan Perkotaan.