Hasil pengukuran nitrat di perairan estuaria Sungai Tallo pada musim hujan menunjukkan kadar NO
3
-N yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar NO
3
-N pada musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan tingginya kadar amonia di
perairan, baik yang bersumber dari aktivitas manusia antropogenik, maupun amonia yang dihasilkan dari aktivitas metabolisme dan respirasi tumbuhan dan
biota perairan. Menurut Effendi 2003 amonia menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh
bakteri nitrobacter. Kedua jenis bakteri tersebut merupakan bakteri kemotrofik, yaitu bakteri yang mendapatkan energi dari proses kimiawi. Kadar nitrat yang
tinggi dapat menyebabkan kualitas air menurun, penurunan oksigen terlarut, penurunan populasi ikan, serta menimbulkan bau busuk, dan rasa tidak enak Bao
et al. 2008. Disisi lain kandungan nitrat dalam kadar yang berbeda dibutuhkan oleh setiap jenis alga untuk pertumbuhannya. Agar fitoplankton dapat tumbuh
optimal diperlukan kandungan nitrat antara 0,9-3,5 mgl, tetapi apabila kadar nitrat 0,1 atau 45 mgl, maka nitrat dapat merupakan faktor pembatas Suminto
1984.
J. Surfaktan Deterjen
Surfaktan surface active agent adalah suatu senyawa kimia yang dapat mengaktifkan permukaan suatu zat lain yang awalnya tidak dapat berinteraksi.
Surfaktan atau dikenal pula sebagai deterjen merupakan suatu bahan yang berbentuk cair liquid ataupun serbuk powder yang tersusun atas berbagai
macam bahan. Klien 1962 mendefinisikan deterjen sebagai suatu bahan pembersih yang berasal dari bahan kimia sintesis. Surfaktan merupakan suatu
bahan yang dapat menyebabkan turunnya tegangan permukaan cairan Connel dan Miller 1995. Sumber utama surfaktan di perairan adalah limbah domestik berupa
buangan deterjen sabun. Hasil pengukuran surfaktan di perairan estuaria Sungai Tallo dalam 2 musim seperti pada grafik berikut:
Gambar 14 Konsentrasi Surfaktan di perairan estuaria Sungai Tallo
BM:1 mgl MBAS
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa surfaktan di perairan estuaria Sungai Tallo lebih tinggi pada musim hujan bila dibandingkan dengan konsentrasi
surfaktan pada musim kemarau. Limpasan air hujan yang melintasi permukiman akan mengangkut sisa-sisa deterjen masuk kedalam perairan. Kondisi
permukiman yang dekat dengan perairan estuaria Sungai Tallo menyebabkan mudahnya sisa-sisa deterjen hasil aktivitas manusia masuk ke dalam perairan.
Konsentrasi surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya pencemaran perairan. Pencemaran menyebabkan mahluk hidup melakukan berbagai reaksi,
mulai dari pengaruh yang sangat kecil seperti perubahan tingkah laku hingga pengaruh sub-lethal seperti menurunnya pertumbuhan dan terjadinya kematian
Connel dan Miller 1995. Lebih jauh disebutkan bahwa konsentrasi polutan kimia yang rendah berpengaruh terhadap ketahanan organisme. Pengaruh sub-
lethal dari surfaktan deterjen dapat terjadi dalam beberapa bentuk, diantaranya penghambatan pertumbuhan ikan.
K. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak termasuk senyawa organik yang relatif stabil dan sulit diuraikan oleh bakteri. Minyak yang menutupi permukaan air akan menghalangi
penetrasi sinar matahari kedalam air, selain itu, lapisan minyak juga dapat menurunkan konsentrasi oksigen terlarut dalam air karena fiksasi oksigen bebas
menjadi terhambat, akibatnya terjadi ketidakseimbangan rantai makanan di dalam air Nugroho 2006. Karena berat jenisnya minyak lebih kecil dari air maka
minyak tersebut berbentuk lapisan tipis di permukaan air dan menutup permukaan yang mengakibatkan terbatasnya oksigen masuk dalam air. Pada sebagian lain
minyak ini membentuk lumpur dan mengendap yang sulit diuraikan Ginting 2007. Lemak dapat dirombak oleh senyawa asam yang menghasilkan asam lemak
dan gliserin. Pada keadaan basa, gliserin akan dibebaskan dari asam lemak dan akan terbentuk garam basa Manik 2003. Hasil pengukuran minyak dan lemak di
perairan estuaria Sungai Tallo dalam 2 musim seperti pada grafik berikut:
Gambar 15 Konsentrasi minyak-lemak mgl di perairan estuaria Sungai Tallo
BM:1 mgl