persawahan, perkebunan, tambak dan ternak akan mengangkut sisa-sisa penggunaan pestisida yang banyak digunakan mansyarakat untuk membunuh dan
mengatasi hama tumbuhan atau ternak. Pestisida yang terdapat dalam air dan sedimen dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap kesehatan berbagai
burung dan mamalia laut Loganathan et al. 1993 serta menghambat pertumbuhan dan reproduksi ikan dan organisme yang hidup dalam suatu perairan
Yelena et al. 2004.
M. Kadmiun Cd
Kadmiun Cd merupakan logam yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit renik dan bersifat tidak larut dalam air Effendi 2003. Kadmium Cd
adalah salah satu logam yang dikelompokkan dalam jenis logam berat non- esensial. Logam ini jumlahnya relatif kecil, tetapi dapat meningkat jumlahnya
dalam lingkungan karena proses pembuangan sampah industri maupun penggunaan minyak sebagai bahan bakar Pacyna 1987. Hasil pengukuran Cd di
perairan estuaria Sungai Tallo dalam 2 musim seperti pada grafik berikut:
Gambar 17 Konsentrasi Cd mgl di perairan estuaria Sungai Tallo Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi Cd di perairan estuaria
Sungai Tallo relatif kecil dan masih di bawah baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yakni 0,01 mgl. Perbedaan musim juga tidak menunjukkan
signifikansi perubahan konsentrasi Cd di perairan estuaria Sungai Tallo. Kadmiun di perairan akan mengendap karena senyawa sulfitnya sukar larut. Menurut Clark
1996 bahwa sumber Cd yang masuk ke perairan berasal dari; 1 uap, debu dan limbah dari pertambangan timah dan seng, 2 air bilasan dari elektroplating, 3
besi, tembaga dan industri logam non ferrous yang menghasilkan abu dan uap serta air limbah dan endapan yang mengandung kadmium, 4 seng yang
digunakan untuk melapisi logam mengandung kira-kira 0,2 Cd sebagai bahan ikutan impurity, dan 5 pupuk phosfat dan endapan sampah. Sedangkan menurut
Darmono 2001 bahwa Kadmium Cd banyak digunakan untuk pelapisan logam, yang mutunya lebih baik daripada pelapis seng, walaupun harganya lebih mahal.
BM:0,01 mgl
Proses tersebut biasanya dilakukan dangan cara elektrolisis, pencelupan atau penyemprotan. Dari proses tersebut kemungkinan akan terbuang kadmium ke
dalam alam lingkungan dan terbawa melalui air, serta udara, sehingga menyebar luas ke daerah pertanian dan permukiman, sehingga berpengaruh terhadap
kehidupan tanaman, hewan maupun manusia melalui rantai makanan.
N. Tembaga Cu
Tembaga Cu merupakan logam essensial yang jika berada dalam kosentrasi rendah dapat merangsang pertumbuhan organisme sedangkan dalam
konsetrasi yang tinggi dapat menjadi penghambat Connel dan Miller 1995. Tembaga atau Copper Cu merupakan logam berat yang dijumpai pada perairan
alami dan merupakan unsur yang esensial bagi tumbuhan dan hewan Effendi 2003. Tembaga Cu di perairan alami terdapat dalam bentuk partikulat, koloid
dan terlarut. Fase terlarut merupakan Cu
2+
bebas dan ikatan kompleks, baik dengan ligan inorganik, terutama CuOH
+
, Cu
2
OH
2 2+
maupun organik. Biota perairan sangat peka terhadap kelebihan Cu. Konsentrasi Cu terlarut yang
mencapai 0,01 ppm dapat menyebabkan kematian bagi fitoplankton dan jenis- jenis crustacea. Hasil pengukuran Cu di perairan estuaria Sungai Tallo dalam 2
musim seperti pada grafik berikut:
Gambar 18 Konsentrasi Cu mgl di perairan estuaria Sungai Tallo Hasil pengukuran Cu di perairan estuaria Sungai Tallo menunjukkan adanya
perbedaan berdasarkan musim, dimana pada musim hujan konsentrasi Cu bervariasi berdasarkan lokasi sampling. Pada lokasi sampling3 yang merupakan
outlet dari buang limbah industri dan rumah sakit serta lokasi sampling9 yang merupakan lokasi Pelabuhan Paotere, memiliki konsentrasi Cu=0,004 mgl, yakni
relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan konsentrasi Cu pada lokasi sampling yang lain. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan, buangan limbah industri dan
rumah sakit serta buangan limbah aktivitas galangan kapal di pelabuhan, menyebabkan konsentrasi Cu meningkat di kedua lokasi tersebut. Meskipun
demikian, konsentrasi Cu yang terukur tersebut, kesemuanya masih di bawah
BM:0,008 mgl