F. BOD
BOD biochemical oxygen demand atau lazim dikenal BOD
5
merupakan gambaran kadar bahan organik yakni jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
mikroba aerob untuk mengoksidasi bahan organik menjadi karbon dioksida dan air Davis dan Cornwell 1991. Sedangkan menurut Boyd 1990 BOD
5
menunjukkan jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh proses respirasi mikroba aerob yang terdapat dalam botol BOD yang diinkubasi pada suhu sekitar 20
o
C selama 5 hari dalam keadaan tanpa cahaya. Lebih jauh ditegaskan oleh Boyd
1990, bahwa bahan organik yang terdekomposisi dalam BOD adalah bahan organik yang siap terdekomposisi readily decomposable organic matter. Mays
1996 mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon terhadap
masuknya bahan organik yang dapat diurai. Bahan organik tersebut dapat berupa lemak, protein, stacrh, glukosa, aldehida, ester dan sebagainya. Hasil pengukuran
BOD
5
di perairan estuaria Sungai Tallo dalam 2 musim seperti pada grafik berikut:
Gambar 10 Kadar BOD
5
mgl di perairan estuaria Sungai Tallo Hasil pengukuran BOD
5
menunjukkan bahwa kadar BOD
5
pada musim kemarau ralatif lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar BOD
5
pada musim hujan. Hal tersebut dikarenakan, jumlah bahan organik yang terdapat di perairan
relatif sedikit pada musim kemarau dibandingkan dengan kandungan bahan organik pada musim hujan. Limpasan air hujan yang melintasi permukiman dan
daratan akan mengangkut bahan-bahan organik masuk kedalam perairan. Tingginya kandungan bahan organik yang ada tersebut menyebabkan tingginya
nilai BOD
5
di perairan. Kandungan BOD yang tinggi dapat menjadi indikator pencemaran suatu perairan. Menurut Lee 1987 dalam Sastrawijaya 1991
bahwa nilai BOD
5
berkisar 5,1-14,9 mgl menunjukkan perairan tergolong tercemar sedang dan nilai 15,0 mgl dikategorikan tercemar berat. Dengan
demikian berdasarkan hasil pengukuran BOD
5
perairan estuaria Sungai Tallo tergolong tercemar sedang. Tingginya nilai BOD
5
tersebut akan menyebabkan
BM:20 mgl
terjadinya penurunan nilai DO. Hal tersebut dikarenakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mikroba untuk mengurai bahan organik akan semakin tinggi,
sehingga konsentrasi oksigen terlarut di perairan akan semakin menurun. Menurut Darsono 1992 bahwa oksigen bebas dalam air dapat berkurang bila dalam air
dalam terdapat limbah organik yang degradable.
G. Amonia Total NH
3
-N
Senyawa amonia NH
3
merupakan senyawa terdiri atas unsur nitrogen dan hydrogen, yang memiliki bau yang tajam dan menyengat. Amonia di perairan
bersumber dari pemecahan nitrogen organik protein dan urea dan nitrogen anorganik yang terdapat dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan
organik tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati oleh mikroba dan jamur Effendi 2003. Hasil pengukuran NH
3
-N di perairan estuaria Sungai Tallo dalam 2 musim seperti pada grafik berikut:
Gambar 11 Kadar NH
3
-N mgl di perairan estuaria Sungai Tallo Hasil pengukuran amonia NH
3
-N pada musim kemarau menunjukkan kadar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengukuran pada musim hujan.
Pengaruh suhu dan pH air yang meningkat berdampak terhadap terjadinya peningkatan metabolisme dan respirasi yang terjadi. Hasil eskresi dari aktivitas
metabolisme dan respirasi tersebut menyebabkan meningkatnya amonia di perairan. Persentase amoniak di perairan meningkat seiring dengan meningkatnya
pH dan suhu perairan. pH netral atau pH7 menyebabkan sebagian besar amonia akan mengalami ionisasi, sebaliknya pH7, amonia tidak mengalami ionisasi dan
bersifat toksik terhadap organisme akuatik. Toksisitas amonia terhadap organisme akuatik akan meningkat jika terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, pH dan
suhu Effendi 2003. Menurut Welch 1980 bahwa keberadaan senyawa-senyawa nitrogen diperairan sangat dipengaruhi oleh kandungan oksigen dalam air, pada
saat kandungan oksigen rendah nitrogen berubah menjadi amoniak NH
3
dan saat kandungan oksigen tinggi nitrogen berubah menjadi nitrat NO
3 -
. Senyawa amonia, nitrit, nitrat dan bentuk senyawa lainnya berasal dari limbah pertanian,
BM:0,3 mgl