Permasalahan Tujuan penelitian Manfaat penelitian Ruang lingkup penelitian

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana latar belakang sejarah munculnya pemukiman Etnis Tionghoa di Kudus? 2. Bagaimana Perkembangan Etnis Tionghoa Peranakan di Kudus tahun 1965-1998? 3. Bagaimana politik Pemerintah Orde Baru terhadap Etnis Tionghoa di Kudus? 4. Mengapa Pemerintah Indonesia selalu mencurigai Etnis Tionghoa? 5. Bagaimana Tanggapan atau Reaksi Etnis Tionghoa terhadap politik Pemerintah tersebut?

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui latar belakang sejarah munculnya pemukiman Etnis Tionghoa di Kudus? 2. Untuk mengetahui perkembangan Etnis Tionghoa peranakan di Kudus tahun 1965-1998? 3. Untuk mengetahui politik Pemerintah Orde Baru terhadap Etnis Tionghoa di Kudus? 4. Untuk mengetahui mengapa pemerintah Indonesia selalu mencurigai Etnis Tionghoa? 5. Untuk Mengetahui Tanggapan atau Reaksi Etnis Tionghoa terhadap politik Pemerintah tersebut?

1.4 Manfaat penelitian

Penelitian tentang adanya sesuatu politik pemerintahan di Indonesia terhadap Etnis Tionghoa ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bisa memperoleh gambaran tentang bagaimana politik pemerintah Indonesia pasca G 30 SPKI. 2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan kajian sejarah lokal khususnya dan sejarah nasional pada umumnya. 3. Menambah pengetahuan bagi para mahasiswa di jurusan sejarah khususnya dan di Jurusan lain pada umumnya. 4. Bermanfaat untuk penelitian yang lebih luas dan lebih mendalam, sehingga memperkaya khasanah kesejarahan nasional.

1.5 Ruang lingkup penelitian

Agar dapat memahami permasalahan dalam penelitian ini, maka perlu adanaya pembatasan ruang lingkup sejarah lokal. Menurut I Gde Widja 1988:4 sejarah lokal adalah suatu bentuk tulisan dalam lingkup terbatas meliputi lokalitas tertentu. Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah daerah Kudus dengan maksud agar mempermudah dan mempersempit daerah penelitian dimana di kota Kudus ini masih banyak orang-orang Tionghoa yang masih bermukim disitu. Untuk ruang waktunya yaitu 1965-1998 dimana pada tahun 1965 terjadi peristiwa yang mengguncang sejarah Indonesia yaitu G 30. SPKI yang banyak melibatkan Etnis Tionghoa, sehingga membawa perubahan kebijakan pemerintah Orde Baru terhadap Etnis Tionghoa. Karena Etnis Tionghoa terbagi menjadi dua yaitu Totok dan peranakan, penulis hanya akan meneliti Etnis Tionghoa dari golongan peranakan.

1.6 Telaah Pustaka