masih terbatas pada sekitar pada lingkungan kelurahan Situgede dan sekitar daerah di Kota Bogor. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua
kelompok yaitu Pak Encep, selama ini kegiatan pemasaran hanya dilakukan pada saat hari raya Idul adha.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan adalah menjual kambing langsung ditempat usaha. Konsumen yang ingin membeli kambing dapat
langsung datang ke tempat usaha, dikarenakan tempat usaha yang strategis dan mudah dijangkau.
b. Peluang Pasar
Berdasarkan hasil wawancara dengan kelompok didapati bahwa selama dua tahun usaha ini berjalan jumlah permintaan terhadap kambing
pada Kelompok Tani Harapan Mekar pada tahun pertama mencapai kurang lebih 30 ekor. Pada tahun tersebut jumlah ternak yang ada adalah
20 ekor. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa peluang
pasar pada usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar cukup tinggi dan masih terbuka lebar. Akan tetapi, tingginya peluang pasar
selama ini belum dapat didukung dengan pengadaan ternak pada saat proses penjualan. Oleh karena, itu perluasan kandang ini dapat dijadikan
salah satu solusi untuk menghadapi masalah tersebut.
c. Bauran Pemasaran Produk
Jumlah kambing yang ada pada kelompok sekarang adalah 40 ekor dan pada tahun berikutnya akan diperbanyak menjadi 90 ekor. Dalam
masalah bobot, kambing yang dimiliki oleh Kelompok Tani ini sudah tergolong baik dan layak untuk dijual. Akan tetapi dalam perawatannya,
kambing-kambing yang ada kurang diberikan perawatan secara intensif. Perawatan-perawatan tersebut seperti memandikan kambing
secara teratur, yaitu dalam satu bulan minimal dua kali. Perawatan yang lain, antara lain menjaga kebersihan kandang ternak itu sendiri dan
memberikan vitamin ataupun obat-obatan kepada ternak. Perawatan terhadap kambing ini mempengaruhi penampilan dari kambing saat dijual.
Dari pengamatan selama di lapangan, didapati bahwa perawatan- perawatan tersebut kurang diperhatikan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi
kandang yang jarang dibersihkan dan juga kambing hanya dimandikan sebulan sekali. Jadi, walaupun secara bobot kondisi kambing sudah dapat
dikatakan baik, akan lebih lagi jika kebersihan dari kambing dan kandang diperhatikan.
Harga
Harga jual kambing pada Kelompok Tani Harapan Mekar terakhir tahun 2006 berkisar Rp 550.000,- hingga Rp 700.000,- tergantung
dari kondisi dan bobot kambing. Harga pasar yang berlaku di Bogor berdasarkan Bursa Hewan Kurban PUSLITBANGNAK Tahun 20061426
H dalam adalah berkisar Rp 600.000,- ribu hingga Rp 1.300.000,-. Berdasarkan Informasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
harga jual kambing pada Kelompok Tani Harapan Mekar masih tergolong rendah. Harga jual ini sangat dipengaruhi oleh bobot kambing dan
penampilan kambing saat dijual. Bobot kambing dan penampilan kambing ini sangat dipengaruhi oleh perawatan terhadap kambing itu sendiri.
Distribusi
Saluran pemasaran yang terjadi dalam kegiatan pemasaran usaha ternak kambing ini adalah proses penjualan langsung kepada konsumen
akhir. Dalam saluran ini, penjualan dilakukan tanpa melalui tengkulak ataupun saluran pemasaran yang lain. Hal ini dikarenakan pada saat Idul
Adha banyak sekali konsumen yang ingin membeli kambing Gambar 4.
Gambar 4. Saluran Pemasaran Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani
Harapan Mekar. Keunggulan dari proses penjualan langsung ini adalah kelompok
dapat menekan biaya-biaya penjualan seperti untuk transportasi dan
pengangkutan. Hal ini dikarenakan dalam proses penjualan, konsumen
Kelompok Tani Konsumen
langsung datang kepada kelompok tani untuk membeli sekaligus mengangkut kambing yang ada. Selain itu dengan tidak adanya perantara,
maka harga jual kambing relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan penjualan melalui tengkulak ataupun perantara.
Namun proses pemasaran dengan menggunakan saluran penjualan langsung ke konsumen ini juga memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan itu, antara lain kelompok kurang mengetahui tentang bagaimana informasi-informasi pasar seperti informasi mengenai harga
penjualan. Dengan saluran pemasaran seperti, ini harga jual yang relatif sama dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, dengan saluran pemasaran
seperti ini kelompok kurang dapat memperluas pasar kambing yang ada.
Promosi
Dalam hal promosi selama ini hanya dilakukan dari mulut ke mulut, sehingga dalam kegiatan promosi ini kelompok tidak mengeluarkan
biaya sama sekali.
4.3.2. Aspek Teknis
Aspek ini berhubungan dengan input dan output atau tahap-tahap produksi yang digunakan dalam usaha ternak kambing pada kelompok,
fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi.
a. Tahap Produksi
Tahap-tahap proses produksi usaha ternak kambing yang dilakukan oleh Kelompok Tani Harapan Mekar adalah pembuatan kandang ternak,
pembelian bakalan, penggemukan dan pemanenan atau penjualan Gambar 5.
Gambar 5. Tahap-Tahap Proses Produksi
i Tahap Pembuatan Kandang Ternak
Luas kandang pada tahun pertama dan kedua adalah seluas 52,5 m
2
dengan ukuran panjang 17,5 m, lebar 3 m dan tinggi kandang dari permukaan tanah 0,8 m. Kandang ini dibangun di atas lahan seluas
200 m
2
. Kapasitas dari kandang ini sendiri mampu menampung 40 ekor kambing, dengan rincian 1,5 m x 0,8 m untuk setiap ekor kambingnya
dan di tengah-tengah kandang sendiri terdapat jalan dengan lebar 0,5 m yang digunakan untuk jalan bagi ternak sendiri dan bagi para peternak.
Selain itu di sekeliling kandang terdapat tempat pakan dengan ukuran dasar selebar 25 cm, tinggi 50 cm, lebar bagian atas 50
cm dan panjang yang disesuaikan dengan panjang dan lebar kandang. Untuk lebih jelas mengenai kandang yang ada sebelum dilakukan
perluasan, yaitu pada tahun pertama dan kedua tersebut dapat dilihat pada Gambar 6 dan 7.
Gambar 6. Layout Kandang Ternak Sebelum Diperluas.
40 m 5 m
17,5 m
Tahap Pembuatan Kandang Ternak
Tahap Pemanenan Tahap Penggemukan
Tahap Pembelian Bakalan
1m ,5 m
1m 0,8 m
3 m
Pada tahun ketiga jumlah ternak akan melebihi kapasitas dari kandang yang ada. Oleh karena itu, pada tahun ketiga kandang yang ada
akan diperluas, sehingga kapasitasnya menjadi 90 ekor kambing. Ukuran kandang yang sebelumnya seluas 52,5 m
2
akan diperluas menjadi seluas 108 m
2
dengan ukuran panjang 36 m, lebar 3 m dan tinggi 1,5 m. Luas dari perluasan kandang itu sendiri adalah 80 m
2
. Ukuran kandang tiap ekornya tetap sama, yaitu 1,5 m x 0,8 m. Ukuran dari tempat pakan juga
sama dengan panjang yang menyesuaikan dengan panjang kandang. Layout dari perluasan kandang itu sendiri dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 7. Layout Kandang Ternak Setelah Diperluas. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan kandang ternak
ini antara lain paku, bambu, kayu, atap kirai, semen, batu dan pasir. Uraian untuk bahan-bahan pembuatan kandang adalah:
a. Paku : 5 kg
b. Bambu : 80 buah
c. Kayu : 40 buah kayu ukuran 6”x12” dan
15 buah kayu ukuran 5”x10” d. Atap kirai
: 400 buah e. Semen
: 2 sak f. Batu
: 0,5
m
3
g. Pasir :
0,5 m
3
36 m
3 m
40 m 5 m
0,8 m 1 m
0, 5m
1m
ii Tahap Pengadaan Bakalan
Untuk melakukan usaha penggemukan kambing ini diperlukan bakalan kambing itu sendiri. Hasil FGD dan benchmarking
menunjukkan bahwa pemilihan bakalan merupakan salah satu faktor keberhasilan usaha penggemukan, bibit yang baik untuk usaha
penggemukan adalah berumur 4-6 bulan. Hal itu berdasarkan pada waktu penggemukan itu sendiri yang dilakukan selama satu tahun. Dengan
begitu ketika kambing dipanen umurnya tidak terlalu muda ataupun terlalu tua.
Bakalan kambing ini langsung dibeli dari pasar kambing yang ada di daerah Ciampea, Bogor. Bakalan yang dipilih adalah kambing-
kambing dengan usia 4-6 bulan, memiliki penampakan yang bersih dan yang pasti tidak memiliki penyakit ataupun cacat secara fisik. Proses
pembelian dilakukan dengan langsung datang ke pasar kambing yang ada dan mengangkutnya dengan kendaraan pribadi milik ketua
kelompok. Jumlah bakalan yang dibutuhkan untuk perluasan kandang ini adalah 90 ekor kambing.
iii Tahap Penggemukan
Tahap penggemukan ini meliputi proses-proses seperti memberikan pakan dan obat-obatan, memandikan kambing,
membersihkan dan merawat kandang. Proses dari penggemukan ini dilakukan selama 8 bulan.
Pakan yang diberikan selama ini adalah hanya hijau-hijauan. Akan tetapi dalam aspek finansial perluasan kandang ini, peneliti ingin
melihat bagaimana kelayakan usaha ternak kambing ini jika pakan yang diberikan menggunakan tambahan berupa konsentrat. Untuk perhitungan
tersebut, dalam aspek teknis akan dihitung berapa besar dari koefisien teknis dari penggemukan dan bagaimana perbedaan koefisien terhadap
kedua perlakuan pakan tersebut. Berdasarkan hasil studi lapang, pemberian pakan yang baik
dilakukan sekitar puklul 07.00, pukul 13.00, dan pukul 17.00 dengan porsi terbanyak. Jumlah hijau-hijauan yang diberikan adalah 10 dari
bobot kambing setiap harinya. Hijau-hijauan ini sendiri didapat dari lingkungan sekitar dimana mayoritas lahan yang ada di Situgede adalah
persawahan dan memiliki tanah yang subur, sehingga akan sangat mudah untuk mendapatkan hijau-hijauan.
Untuk konsentrat, jumlah yang diberikan adalah 3 dari bobot kambing rata-rata. Selain itu kambing juga perlu diberikan obat-obatan
yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Obat yang biasa diberikan adalah obat cacing dan vitamin B. Proses pemberian pakan dan obat-
obatan ini merupakan proses yang sangat mempengaruhi keberhasilan dari penggemukan kambing.
Selain diberikan pakan dan obat-obatan, kambing juga perlu dibersihkan atau dimandikan minimal dua kali dalam sebulan. Dengan
terjaganya kebersihan kambing, maka kambing akan lebih cenderung terbebas dari berbagai macam penyakit. Pembersihan dan perawatan
kandang pun juga diperlukan untuk menghindarkan kambing dari berbagai macam penyakit.
iv Tahap PemanenanPenjualan Ternak
Setelah melalui tahap penggemukan maka kambing sudah memiliki usia yang layak 1 tahun dan siap dijual kepada konsumen
pada saat Idul Adha. Proses penjualan dilakukan langsung kepada konsumen yang datang ke lokasi usaha yaitu di desa Situgede. Harga
jual pun bervariasi tergantung dari besar, bobot dan penampakan dari kambing itu sendiri.
b. Fasilitas Produksi