Identifikasi Penerimaan
Arus Penerimaan yang diterima oleh kelompok berdasarkan analisis cash flow adalah berasal dari penjualan ternak kambing dan juga
penerimaan yang berasal dari nilai sisa. Jumlah yang diterima pada tahun atau periode pertama dari penjualan kambing ini jika dilakukan tanpa
menggunakan pakan konsentrat adalah Rp 51.264.000,-. Sedangkan besar penerimaan dari penjualan kambing ini jika dilakukan dengan
menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali dan dua kali penjualan adalah Rp 58.206.000,- dan Rp 102.443.000,-
d. Analisis Pendapatan Usaha
Analisis pendapatan usaha yang digunakan dalam rencana perluasan kandang ini adalah analisa pendapatan keuntungan satu tahun
dan analisa imbangan penerimaan dan biaya RC. Analisa pendapatan
ini digunakan untuk mengevaluasi kegiatan suatu usaha dalam kurun waktu satu tahun.
Analisa Pendapatan Keuntungan 1 Tahun
Analisis Pendapatan bertujuan mengetahui besar keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan selama satu tahun. Besarnya
pendapatan atau keuntungan selama satu tahun ini diperoleh dengan mengurangi total penerimaan yang diterima selama satu tahun TC
dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu tahun. Total penerimaan diperoleh dari hasil penjualan 89 ekor kambing
setelah dikurangi dengan tingkat kematian kambing per tahun pada tahun pertama. Total penerimaan yang diperoleh untuk perluasan kandang tanpa
menggunakan pakan konsentrat selama satu tahun, yaitu Rp 51.264.000,-. Sedangkan total penerimaan yang diperoleh jika menggunakan pakan
konsentrat dalam satu kali penjualan dan dua kali penjualan adalah Rp 58.206.000,- dan Rp 102.443.000,-
Total biaya diperoleh dengan menjumlahkan total biaya tetap dengan total biaya variabel. Total biaya yang dikeluarkan selama satu
tahun jika perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat adalah Rp 38.985.000,-. Sedangkan total biaya perluasan kandang jika dilakukan
dengan menggunakan konsentrat dalam satu kali penjualan dan dua kali penjualan adalah Rp 53.507.000,-, dan Rp 96.814.000,-
Dari hasil total penerimaan TR dan total biaya TC tersebut maka penerimaan TR-TC usaha ternak kambing Kelompok Tani
Harapan Mekar ini jika dilakukan tanpa menggunakan pakan konsentrat adalah Rp 12.279.000,- per tahunnya. Sedangkan jika perluasan kandang
ini dilakukan dengan menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali penjualan dan dua kali penjualan maka jumlah penerimaan Kelompok Tani
Harapan Mekar hanya Rp 4.699.000,-, dan Rp 5.629.000,- per periodenya. Dari hasil analisis pendapatan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
akan lebih menguntungkan bagi usaha ternak Kelompok Tani Harapan Mekar dalam proses perluasan kandangnya tidak menggunakan pakan
tambahan berupa konsentrat dibandingkan dengan menggunakan konsentrat.
Analisis Imbangan Penerimaan Dan Biaya RC
Analisis imbangan penerimaan dan biaya RC diperoleh dari perbandingan antara penerimaan total dan biaya total. Pada usaha ternak
kambing Harapan Mekar, nilai RC yang diperoleh dalam kurun waktu satu tahun jika proses perluasan kandangnya dilakukan tanpa
menggunakan pakan konsentrat adalah 1,31. Artinya adalah setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan Rp 1,31.
Sedangkan nilai RC yang diperoleh pada proses perluasan kandang jika menggunakan pakan tambahan beruapa konsentrat dalam satu kali
penjualan dan dua kali penjualan adalah 1,09 dan 1,06. Dari hasil analisis pendapatan dan analisis imbangan penerimaan
dan biaya RC dapat disimpulkan bahwa jika perluasan kandang ini dilakukan dengan tidak menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat
akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat.
Profit Margin
Profit margin digunakan untuk mengetahui besarnya
penambahan keuntungan kelompok setiap tahun. Selain itu, perhitungan
Profit Margin juga dipakai dalam penelitian ini untuk melihat tingkat
pertambahan keuntungan kelompok jika pinjaman dilakukan secara komersial kredit bank, yaitu dengan jumlah bunga tertentu, dan secara
semi-komersial bantuan dana bergulir, yaitu tanpa adanya bunga pinjaman
Rumus:
Harga jual rata-rata – Biaya pokok produksi rata-rata
Profit Margin =
Harga jual rata-rata
Dari perhitungan tersebut maka didapat nilai Profit Margin untuk perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat melauli pinjaman
komersial kredit bank BRI dengan tingkat suku bunga 12 adalah 19,86 per tahun. Lalu, jika pinjaman dilakukan secara semi komersial,
yaitu tanpa adanya bunga pinjaman, maka nilai Profit Margin yang didapat adalah 24,11 per tahun Lampiran 18 dan 19.
Nilai Profit Margin untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat dalam satu kali penjualan melalui pinjaman
komersial kredit bank BRI dengan tingkat suku bunga 12 adalah 4,6 per tahun. Lalu jika pinjaman dilakukan secara semi komersial, yaitu tanpa
adanya bunga pinjaman maka nilai Profit Margin yang didapat adalah 8,16 per tahun Lampiran 20 dan 21.
Nilai Profit Margin untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat dalam dua kali kali penjualan melalui pinjaman
komersial kredit bank BRI dengan tingkat suku bunga 12 adalah 14,89 per tahun, lalu jika pinjaman dilakukan secara semi komersial,
yaitu tanpa adanya bunga pinjaman maka nilai Profit Margin yang didapat adalah 16,67 per tahun Lampiran 22 dan 23.
Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat lebih menguntungkan, jika
dibandingkan dengan perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat. Selain itu, berdasarkan nilai Profit Margin, maka dapat disimpulkan
bahwa akan lebih menguntungkan bagi kelompok untuk melakukan pinjaman secara semi-komersial daripada secara komersial.
e. Analisis Kriteria Investasi