e. Analisis Kriteria Investasi
Berdasarkan kesepakatan dengan kelompok, dan hasil perhitungan profit margin, maka untuk perluasan kandang ini kelompok
lebih dipromosikan untuk melakukan pinjaman secara semi-komersial, yaitu pinjaman tanpa dikenakan bunga. Oleh karena itu untuk perhitungan
kriteria investasi dengan pinjaman komersial kredit Bank BRI tidak dilakukan oleh peneliti.
Analisis kriteria investasi pada usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar dilakukan dengan menggunakan kriteria investasi
yaitu NPV, PI, IRR, dan PBP Nilai masing-masing dari kriteria-kriteria tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Nilai Kriteria Investasi Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar
Kriteria Investasi Tanpa
Konsentrat Dengan
Konsentrat 1 x Penjualan
Dengan Konsentrat
2 x Penjualan
Net Present Value NPV
18.817.579 17.897.667 13.917.391
Profitability Index PI
2,23 0,12
0,13 Internal Rate of Return
IRR 41,6
51,7 31,7
Payback Period PBP
2,4 Tahun 28 Tahun
14 Periode
Sumber : Data Primer dan Sekunder Diolah, 2007
Net Present Value
Net Present Value adalah selisih antara Present Value dari
investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih aliran kas operasional maupun aliran kas terminal di masa yang akan
datang. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai NPV untuk
perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat adalah Rp 18.817.579,- . Sedangkan untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat
dalam satu kali penjualan dan dua kali penjualan nilai NPV adalah Rp
17.897.667,- , dan
Rp 13.917.391,- .
Nilai tersebut merupakan penerimaan kas bersih yang diterima usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar selama lima tahun
pengembangan. Dari data tersebut didapatkan nilai positif pada NPV untuk
perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai arus kas masuk lebih besar daripada nilai arus
kas keluar, sehingga perluasan kandang pada usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar dengan tanpa menggunakan konsentrat ini
layak untuk dilanjutkan. Untuk perhitungan lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 14.
Untuk perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali penjualan didapatkan nilai NPV yang negatif. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai arus kas masuk lebih kecil daripada nilai arus kas keluar, sehingga perluasan kandang pada usaha ternak kambing
Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan konsentrat dalam satu kali penjualan ini tidak layak untuk dilanjutkan. Untuk perhitungan
lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 14. Sedangkan untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat dalam dua kali penjualan
didapatkan NPV yang positif, sehingga perluasan kandang ini layak untuk dilanjutkan.
Profitability Index
Pemakaian metode profitability index PI ini adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang present value
dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang present value dari investasi yang telah
dilaksanakan. Jadi, profitability index PI dapat dihitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar Umar,
1997. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai PI atau Nett BC
untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat 2,23. Nilai ini berarti perbandingan penerimaan dari usaha lebih besar daripada
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan mekar akan mendapatkan tambahan
penerimaan Rp 2,23 dari setiap pengeluaran Rp 1,00. Dan karena besar PI atau Nett BC ini lebih besar daripada 1 PI1, maka perluasan kandang
pada usaha ternak kambing tanpa menggunakan pakan tambahan berupa
konsentrat pada Kelompok Tani Harapan Mekar ini layak untuk dilanjutkan. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 14.
Untuk perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali penjualan didapatkan nilai PI
0,12 . Nilai ini berarti
perbandingan penerimaan dari usaha lebih kecil daripada jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, usaha ternak kambing Kelompok
Tani Harapan mekar akan mendapatkan pengurangan penerimaan Rp 0,12 dari setiap pengeluaran Rp 1,00. Dan karena besar PI atau Nett BC ini
lebih kecil daripada 1 PI1, maka perluasan kandang pada usaha ternak kambing dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat dalam
satu kali penjualan pada Kelompok Tani Harapan Mekar ini tidak layak untuk dilanjutkan. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 14.
Sedangkan untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat dalam dua kali penjualan didapatkan nilai PI atau Nett BC
untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat 0,13. Nilai ini berarti perbandingan penerimaan dari usaha lebih besar daripada
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan mekar akan mendapatkan tambahan
penerimaan Rp 0,13 dari setiap pengeluaran Rp 1,00. Dan karena besar PI atau Nett BC ini lebih kecil daripada 1 PI1, maka perluasan kandang
pada usaha ternak kambing dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat dalam dua kali penjualan pada Kelompok Tani Harapan Mekar
ini tidak layak untuk dilanjutkan.
Internal Rate of Return
Menurut Rangkuti 2005, IRR adalah satu metode untuk mengukur tingkat investasi. Tingkat investasi adalah suatu tingkat bunga
dimana seluruh netcash flow setelah dikalikan discount factor. Nilai IRR melalui hasil perhitungan untuk perluasan kandang
tanpa menggunakan pakan konsentrat adalah 41,6. Hal ini berarti, tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada rencana usaha ini
lebih besar nilainya dibandingkan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan pada bank. Dengan demikian, investor lebih
baik menginvestasikan modalnya para rencana usaha ini daripada di bank. Oleh karena nilai IRR ini lebih dari tingkat suku bunga deposito 6,25,
maka investasi yang ditanamkan pada usaha ternak kambing tanpa menggunakan pakan konsentrat ini layak dan menguntungkan. Untuk
perhitungannya sendiri dapat dilihat pada Lampiran 14. Untuk perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat
dalam satu kali penjualan didapat nilai IRR 51,7
. Hal ini berarti, tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada rencana usaha ini
lebih kecil nilainya dibandingkan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan pada bank. Dengan demikian, investor lebih
baik menginvestasikan modalnya pada bank daripada pada usaha ini. Dan oleh karena nilai IRR ini lebih rendah dari tingkat suku bunga deposito
6,25, maka investasi yang ditanamkan pada usaha ternak kambing dengan menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali penjualan ini tidak
layak untuk dilanjutkan. Untuk perhitungannya sendiri dapat dilihat pada Lampiran 14.
Sedangkan untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat dalam dua kali penjualan didapat nilai IRR
31,7 . Hal ini
berarti, tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada rencana usaha ini lebih kecil nilainya dibandingkan tingkat pengembalian yang
dihasilkan dari investasi yang dilakukan pada bank. Dengan demikian, investor lebih baik menginvestasikan modalnya di bank daripada pada
rencana usaha ini. Dan oleh karena nilai IRR ini lebih dari tingkat suku bunga deposito, yaitu 6,25 maka investasi yang ditanamkan pada usaha
ternak kambing dengan menggunakan pakan konsentrat dalam dua kali penjualan ini tidak layak untuk dijalankan
Payback Period
Definisi payback period adalah suatu periode yang menunjukkan berapa modal yang ditanamkan dalam proyek tersebut dapat kembali
Rangkuti, 2005. Dari hasil perhitungan maka untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat didapat nilai PBP 2,4 tahun. Hal ini
berarti usaha sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur
usaha berakhir, maka usaha perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat ini layak untuk dijalankan dan menguntungkan. Untuk
perhitungannya sendiri dapat dilihat pada Lampiran 14. Untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat
dalam satu kali penjualan didapat nilai PBP 28 tahun, Hal ini berarti usaha tidak dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir
sehingga usaha perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali penjualan ini tidak layak untuk dijalankan. Untuk
perhitungannya sendiri dapat dilihat pada Lampiran 14. Sedangkan untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan
konsentrat dalam dua kali penjualan didapat nilai PBP 14 tahun. Hal ini berarti usaha tidak dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur
usaha berakhir sehingga usaha perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat dalam dua kali penjualan ini juga tidak layak untuk
dijalankan.
Analisis Sensitivitas
Selain menggunakan alat-alat analisis kriteria investasi di atas, peneliti juga menggunakan analisis sensitivitas untuk melihat kelayakan
usaha. Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui bagaimana kelayakan usaha ternak kambing jika terjadi perubahan-perubahan yang
mempengaruhi kondisi finansial usaha tersebut. Analisis sensitivitas ini digunakan bila menganalisis perkiraan arus kas di masa datang kita
berhadapan dengan ketidakpastian yang mengakibatkan hasil perhitungan di atas kertas dapat menyimpang jauh dari kenyataannya Umar 1997.
Analisis sensitivitas yang dihitung hanya pada usaha perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat. Hal tersebut dikarenakan
dari hasil analisis pendapatan usaha dan kriteria investasi pada usaha perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat dinilai tidak
layak untuk dijalankan. Oleh karena itu perhitungan analisis sensitivitas pada perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat tidak
dilakukan.
Analisis sesnsitivitas yang digunakan adalah : Harga jual ternak per kg diturunkan secara bertahap dari harga
awalnya, yaitu Rp 25.000,-kg pada tahun pertama yang kemudian terus meningkat seiring dengan pertambahan inflasi. Penurunan
dimulai dari 6, 7, dan 8. Penurunan ini didasarkan pada metode switching value,
dimana harga jual ternak tersebut coba diturunkan secara bertahap sampai pada usaha ini dapat dikatakan tidak layak.
Hasil analisis sensitivitas perencanaan perluasan kandang dengan penurunan harga jual dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Jual Usaha Ternak
Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar
Kriteria Penilaian Investasi Usaha Harga jual
∆ NPV
Rp PI
IRR PBP
Tahun Layak
Tidak Layak
-6 4,410.931 1,29
15,4 4,2 Layak
-7 2,009.823 1,13
10,5 4,8 Layak
-8 391.285
0,97 5,4
5,1 Tidak Layak
Sumber : Data Primer dan Sekunder Diolah, 2007 Berdasarkan Tabel 8, diketahui bahwa rencana usaha ternak
kambing Kelompok Tani Harapan Mekar masih dianggap layak untuk diimplementasikan ketika harga jual ternak kambing diturunkan 6 dan
7 . Hal tersebut dapat dilihat dari nilai NPV yang positif NPV0, nilai PI yang lebih besar dari satu PI1, nilai IRR yang lebih besar dari suku
bunga diskonto, dan periode pengembalian PBP yang lebih cepat dari umur usaha yang ada.
Sementara itu, hasil analisis sentivitas dengan penurunan harga jual ternak kambing 8 menjadikan usaha ini tidak layak untuk
diimplementasikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai NPV yang negatif NPV0, nilai PI yang lebih kecil daripada satu PI1, nilai IRR yang
lebih rendah dari tingkat suku bunga diskonto bank, dan nilai pengembalian PBP usaha yang lebih lama dari umur usaha perluasan
kandang ternak.
Dari hasil analisis pendapatan usaha dan kriteria investasi dapat disimpulkan bahwa usaha perluasan kandang ini akan layak dijalankan,
jika tanpa menggunakan tambahan pakan berupa konsentrat. Hal tersebut dikarenakan tambahan biaya pakan belum dapat tertutupi dengan
penerimaan dari hasil penjualan dan nilai sisa. Sedangkan dari nilai Profit Margin
dapat disimpulkan bahwa usaha ini akan lebih menguntungkan jika pinjaman dilakukan secara semi-komersial, yaitu tanpa adanya bunga
pinjaman. Dari hasil analisis regresi pada koefisien teknis, dapat dilihat
bahwa penambahan pakan berupa konsentrat tidak berpengaruh signifikan terhadap penambahan bobot badan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai p
value 0,147 yang lebih besar dari 0,05. Sedangkan dari hasil analisis
sensitivitas diperoleh kesimpulan bahwa usaha perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat ini akan layak dijalankan selama
penurunan harga jual tidak lebih atau sama dengan 8 .
f. Tahapan-Tahapan Pasca Kelayakan