Impor Produk Kelapa Harga Kelapa dan Produk Kelapa

Eropa sebagai tujuan ekspor secara perlahan digantikan oleh negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik.

5.4.3. Impor Produk Kelapa

Meskipun Indonesia merupakan negara produsen kelapa terbesar di dunia, tetapi impor beberapa jenis produk kelapa masih ada. Disamping karena permintaan produk dengan spesifikasi yang berbeda, impor seperti itu biasanya juga dilakukan untuk pengamanan cadangan penggunaan dalam negeri. Dibandingkan ekspornya, Tabel 5 menunjukkan bahwa volume impor Indonesia untuk produk-produk kelapa jauh lebih rendah. Secara implisit ini berarti Indonesia masih merupakan pengekspor neto produk-produk kelapa. Sebagai gambaran, pada periode 1993-2005 tidak tercatat adanya impor arang tempurung dan arang aktif. Akan tetapi, dalam periode tersebut volume impor kopra dan butiran kelapa berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Laju penurunan volume impor masing-masing sebesar - 4.26 persentahun dan -14.1 persentahun. Impor tepung kelapa DC baru terjadi sejak tahun 1997 hingga 2001 tetapi perkembangan impor produk tersebut menunjukkan laju kenaikan yang positif. Impor produk terbesar adalah berupa minyak kelapa CCO yang volumenya bervariasi antara 5 000 ton hingga 90 000 ton selama periode 1993- 2005.

5.4.4. Harga Kelapa dan Produk Kelapa

Seiring dengan perkembangan permintaan akan produk turunan kelapa, khususnya di pasar internasional, harga kelapa butiran di dalam negeri cenderung meningkat setiap tahun. Selama tahun 1993-2005 harga kelapa butiran meningkat dari Rp 358butir menjadi Rp 1 515butir atau meningkat dengan laju 10.27 persentahun, tetapi harga di pasar dunia cenderung menurun sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6. Selama periode di atas, harga kelapa di pasar dunia menurun dengan laju - 4.45 persentahun. Tabel 5. Impor Indonesia Untuk Beberapa Produk Kelapa, Tahun 1993-2005 Ton Tahun Kopra CCO DC Butiran SS AT AC 1993 33500 82 - - 1994 5 46000 40 - - 1995 1911 26900 48 - - 1996 3124 43600 625 - - 1997 20000 30 157 - - 1998 25 5000 94 - - 1999 90 90000 31 31 - - 2000 2 60000 128 20 128 - - 2001 27 35000 67 7 67 - - 2002 1657 18000 - - 2003 1570 27000 - - 2004 1428 16000 - - 2005 1255 18000 - - Laju th - 4.26 2.10 10.28 -14.07 15.45 - - Sumber : Diolah dari BPS, 2005 dan APCC, 2006. Perkembangan harga ekspor beberapa produk turunan kelapa asal Indonesia lainnya yaitu CCO, DC, CCM, dan CCL cenderung menurun selama periode Tahun 1999 - 2005 seperti ditunjukkan pada Tabel 7. Sebaliknya, harga CoM dan AC cenderung meningkat dalam kurun waktu yang sama. Tidak terdapat pola yang jelas antar jenis produk dalam pencapaian tingkat harga terendah dan tertinggi. Namun bila pada tahun 1999 indeks harga umum dianggap belum normal setelah insiden krisis ekonomi tahun 1998, maka dampak krisis ekonomi tampaknya hanya terjadi pada jenis produk CCO, CCM dan CCL. Harga ekspor ketiga jenis produk tersebut pada tahun 1999 mencapai titik maksimum. Tabel 6. Perkembangan Harga Kelapa di Pasar Domestik dan Pasar Dunia, Tahun 1993- 2005. Tahun Harga Domestik Rpkg Harga DuniaUS MT 1993 525 295 1996 916 489 1999 2685 462 2000 1575 314 2001 1575 201 2002 1663 274 2003 1554 252 2004 1420 245 2005 1515 238 Laju th 10.27 - 4.45 Sumber: Diolah dari BPS, 2005 dan APCC, 2006 Menurut APCC perolehan ekspor produk kelapa Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan perolehan negara pesaing utama Filipina. Padahal bila dibandingkan tingkat harga ekspor antar produk kelapa di kedua negara, harga beberapa produk kelapa asal Indonesia lebih murah. Hal ini mengindikasikan dalam perolehan manfaat perdagangan kelapa Indonesia pengaruh faktor non harga masih cukup signifikan. Faktor-faktor yang terkait dengan: kualitas produk, tingginya biaya transportasi, dan kompleksitas prosedur ekspor diduga turut berpengaruh terhadap perolehan manfaat perdagangan ekspor produk kelapa Indonesia yang belum maksimal. Tabel 7. Perkembangan Harga Ekspor Produk Kelapa Indonesia, Tahun 1999 - 2005 US MT Tahun CCO CoM DC CCM CCL AC 1999 0.60 0.07 0.86 1.02 0.19 0.71 2000 0.44 0.06 0.70 0.93 0.17 0.74 2001 0.28 0.06 0.92 0.75 0.18 0.75 2002 0.35 0.07 0.65 0.67 0.15 0.77 2003 0.46 0.08 0.66 0.67 0.17 0.76 2004 0.46 0.08 0.62 0.65 0.16 0.76 2005 0.40 0.08 0.62 0.65 0.16 0.77 Laju th -8.30 5.97 -6.21 -11.88 -2.77 1.96 Sumber : Diolah dari BPS, 2005 dan APCC, 2006 Keterangan: CoM = copra meal CCM = coconut creammilk

5.5. Infrastruktur dan Kelembagaan