Jawa Barat Sudjarmoko, et al., 1999, kopi di Lampung dan Irian Jaya Santoso, 1987; Wally, 2001. Disamping itu, kondisi increasing return to scale juga terjadi
karena relatif masih besarnya kontribusi dari input tetap. Keuntungan yang berada pada fase increasing return to scale
mengindikasikan bahwa penambahan input masih rasional untuk dilakukan oleh petani kelapa sebab akan menghasilkan tambahan keuntungan yang terus
meningkat. Jumlah β
j
yang lebih besar dari satu menunjukkan bahwa bila penggunaan seluruh input ditambah sebesar satu unit, maka akan menghasilkan
keuntungan yang lebih besar dari satu unit. Petani harus berhenti menambah penggunaan seluruh input jika tindakan tersebut akan menghasilkan tambahan
yang lebih kecil dari tingkat penambahan input.
6.5. Efisiensi Relatif
Telaah masalah efisiensi erat kaitannya dengan prinsip dasar dalam ilmu ekonomi, bagaimana menghasilkan output semaksimal mungkin dengan input
yang tertentu. Atau bagaimana menghasilkan output yang tertentu dengan input seminimal mungkin. Menurut Kalirajan 1981, pengujian kesamaan efisiensi
ekonomi relatif di antara kelompok yang berbeda bekenaan dengan pengujian apakah parameter fungsi keuntungan untuk kedua kelompok tersebut memiliki
kesamaan. Ini berarti ekuivalen dengan menguji apakah koefisien peubah boneka adalah sama dengan nol.
Sedangkan uji kesamaan efisiensi harga relatif di antara dua kelompok tersebut berkenaan dengan pengujian apakah kedua kelompok tersebut
menyamakan nilai produk marjinalnya terhadap biaya marjinal pada derajat yang sama. Pengujian ini ekuivalen dengan uji apakah elastisitas-elastisitas input
variabel dari masing-masing kelompok yang diduga dari fungsi permintaan input memiliki kesamaan. Sementara pengujian efisiensi teknis relatif di atara dua
kelompok tersebut merupakan pengujian hipotesa majemuk berkenaan dengan kesamaan efisiensi ekonomi relatif dan efisiensi harga relatif.
Tabel 13. Hasil Pengujian Efisiensi Relatif pada Komoditas Kelapa Uji Hipotesis
Hipotesis F Hitung
F Tabel 0.01 0.05
Keputusan Ekosistem
-Efisiensi ekonomi relatif
-Efisiensi harga relatif
-Efisiensi teknis relatif
H : δD
E
= 0 H
a
:δD
E
≠ H
: α
1 ’
D E1
= α
2 ’
D E2
H
a
: α
1 ’
D E1
≠α
2 ’
D E2
H : δD
E
= 0 dan α
1 ’
D E1
= α
2 ’
D E2
H
a
: δD
E
≠ 0 dan α
1 ’
D E1
≠α
2 ’
D E2
9.1436
4.0217
4.8546 6.63 3.84
3.02 2.21
2.51 1.94 Tolak H
Tolak H
Tolak H
Luas Lahan -Efisiensi
ekonomi relatif -Efisiensi harga
relatif
-Efisiensi teknis relatif
H : δD
L
= 0 H
a
: δD
L
≠ 0 H
: α
1 ’
D L1
= α
2 ’
D L2
H
a
: α
1 ’
D L1
≠ α
2 ’
D L2
H : δD
L
= 0 dan α
1 ’
D L1
= α
2 ’
D L2
H
a
: δD
L
≠ 0 dan
α
1 ’
D L1
≠ α
2 ’
D L2
45.3241
38.1189
63.3587 6.63 3.84
3.02 2.21
2.51 1.94 Tolak H
Tolak H
Tolak H
Hasil pengujian tentang efisiensi relatif berdasarkan pada kondisi aktual antar dua kategori petani kelapa disajikan pada Tabel 13. Dapat dilihat bahwa
hipotesis nol tentang kesamaan efisiensi ekonomi relatif antara pengusahaan kelapa pada ekosistem lahan pasang surut dan lahan kering ditolak. Begitu juga
dengan pengujian efisiensi harga relatif dan efisiensi teknis relatif, hipotesis nol juga ditolak. Ini berarti terdapat perbedaan efisiensi ekonomi, harga dan
teknis relatif antara kelapa rakyat yang diusahakan pada ekosistem lahan pasang surut dengan kelapa rakyat yang diusahakan pada ekosistem lahan kering.
Dikaitkan dengan nilai dugaan parameter δ
D E
= - 0.4227 seperti dapat dilihat pada
Lampiran 3, kelapa yang diusahakan pada ekosistem lahan kering mempunyai efisiensi ekonomi relatif lebih tinggi bila dibanding dengan kelapa
yang diusahakan pada ekosistem pasang surut. Dari Tabel 13 juga dapat dilihat bahwa hipotesis nol tentang kesamaan
efisiensi relatif pengusahaan kelapa pada lahan sempit dan lahan luas juga ditolak. Ini berarti terdapat perbedaan efisiensi ekonomi, harga dan teknis relatif
antara kelapa yang diusahakan pada lahan sempit dengan kelapa yang diusahakan pada lahan luas. Dikaitkan dengan nilai dugaan parameter δ
D L
= -
0.3652 sebagaimana disajikan pada Lampiran 5, dapat diketahui bahwa kelapa rakyat yang diusahakan pada ekosistem lahan luas mempunyai efisiensi
ekonomi, harga dan teknis relatif lebih tinggi bila dibanding dengan kelapa yang diusahakan pada lahan sempit.
VII. SIMPULAN DAN SARAN