Penentuan SOP Pengolahan Irisan Sirsak Segar Pengukuran Laju Respirasi

17

C. Tahapan penelitian

Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai beikut :

1. Penentuan SOP Pengolahan Irisan Sirsak Segar

Selama melakukan proses pengirisan jas Laboratorium, masker dan sarung tangan dipakai. Meja tempat bekerja diseka dengan kapas steril yang dilembabkan dengan alkohol 70 vv. Seluruh pekerjaan dilakukan secara aseptik di dalam ruangan bekerja dengan suhu 10 o C - 15 o C. Tahapan ini berupa pelaksanaan prosedur operasional baku SOP sebagai berikut : a. Buah sirsak yang telah matang, dicuci secara hati-hati dengan menggunakan air bersih. b. Buah sirsak yang sudah bersih kemudian dicelupkan ke dalam larutan antiseptik larutan hypochlorite 1, wv selama 1 satu menit kemudian dibilas dengan aquadest. Buah sirsak kemudian ditiriskan. c. Sirsak diiris horizontal setebal 1.5 cm, kemudian dibagi menjadi 3 bagian dan dibersihkan dari empulurnya. Sirsak yang telah diiris sekilas pada tampak samping terlihat seperti setengah lingkaran. Irisan sirsak dapat dilihat pada Gambar 3. Pisau yang dipergunakan untuk mengiris sirsak terlebih dahulu disucihamakan dengan menyekanya menggunakan kapas yang dilembabkan dengan alkohol 70 vv. d. Sirsak yang telah diiris dibersihkan dari biji kemudian dimasukan ke dalam nampan plastik yang sebelumnya juga telah diseka dengan kapas yang dilembabkan dengan alkohol 70 vv. e. Irisan sirsak kemudian disemprot dengan larutan asam askorbat 0.08 wv secukupnya. Selanjutnya irisan sirsak dimasukan ke dalam kemasan sesuai dengan keperluan percobaan. 18 Gambar 3. Irisan sirsak yang siap di masukan ke dalam kemasan

2. Pengukuran Laju Respirasi

Untuk keperluan pengukuran laju respirasi, irisan sirsak dimasukan ke dalam stoples kaca. Ketebalan irisan sirsak adalah 1.5 cm. Stoples kemudian ditutup rapat dengan tutup plastik, pada celah antara tutup dan ulir stoples dilapisi lilin untuk mencegah keluar masuknya gas CO 2 dan O 2 . Bahan percobaan di atas kemudian disimpan dalam suhu 5 o C, 10 o C dan suhu ruangan. Laju respirasi diamati dengan mengukur komposisi gas CO 2 dan O 2 dalam stoples. Untuk keperluan ini, dibuat dua lubang pada tutup stoples yang kemudian dihubungkan dengan selang plastik. Pengukuran laju respirasi ini dilakukan dengan cara membuka lipatan selang plastik yang terpasang pada tutup stoples, kemudian selang tersebut dihubungkan dengan gas analyzer untuk pembacaan hasil. Setelah pengukuran selesai, udara bersih dimasukan ke dalam stoples melalui salah satu selang plastik dan dibiarkan ke luar melalui selang plastik lainnya. Pemasukan udara bersih dilakukan dengan menggunakan aerator yang biasa dipakai untuk akuarium. Udara yang akan dimasukan ke dalam stoples terlebih dahulu disaring melalui penyaring khusus yang tidak memungkinkan kotoran dan bakteri pembusuk masuk ke dalam stoples tempat irisan sirsak disimpan. Perlakuan dilakukan selama 2 menit hingga komposisi udara dalam stoples kembali normal. Setelah itu selang plastik dilipat dan dijepit kembali untuk mencegah keluar masuknya udara dari luar. 19 Bahan percobaan disimpan dalam 3 perlakuan suhu yaitu 5 o C, 10 o C dan suhu kamar. Laju respirasi diamati dengan mengukur perubahan konsentrasi gas O 2 dan CO 2 berdasarkan persamaan yang dikembangkan Mannaperumna dan Singh 1989 setiap 3 jam pada hari pertama, setiap 6 jam pada hari kedua, setiap 12 jam pada hari ketiga, selanjutnya setiap 24 jam sampai konsentrasi O 2 dan CO 2 konstan. Laju respirasi diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: dy dx W V R × = ..................................................................................5 dimana : R = laju respirasi mlkgjam V = volume bebas kg W = berat sampel kg dy dx = perubahan konsentrasi gas terhadap waktu

3. Penentuan Komposisi Atmosfer Termodifikasi