Penentuan Komposisi Atmosfer Termodifikasi

19 Bahan percobaan disimpan dalam 3 perlakuan suhu yaitu 5 o C, 10 o C dan suhu kamar. Laju respirasi diamati dengan mengukur perubahan konsentrasi gas O 2 dan CO 2 berdasarkan persamaan yang dikembangkan Mannaperumna dan Singh 1989 setiap 3 jam pada hari pertama, setiap 6 jam pada hari kedua, setiap 12 jam pada hari ketiga, selanjutnya setiap 24 jam sampai konsentrasi O 2 dan CO 2 konstan. Laju respirasi diukur dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: dy dx W V R × = ..................................................................................5 dimana : R = laju respirasi mlkgjam V = volume bebas kg W = berat sampel kg dy dx = perubahan konsentrasi gas terhadap waktu

3. Penentuan Komposisi Atmosfer Termodifikasi

Tahap ini dilakukan untuk menentukan komposisi atmosfer O 2 dan CO 2 optimum yang mampu memberikan mutu penyimpanan yang baik untuk irisan sirsak. Penentuan kombinasi kadar O 2 dan CO 2 optimum dilakukan pada suhu terpilih hasil penelitian tahap pertama. Penentuan konsentrasi O 2 dan CO 2 dilakukan dengan menggunakan Central Composite Designed CCD dengan 2 variabel Gambar 4. 20 Gambar 4. Grafik layout CCD dengan 2 variabel Akram, 2002 Dimana X 1 dan X 2 merupakan variabel O 2 dan CO 2 . Kadar gas O 2 yang diteliti berkisar antara 2±1 dan 20±1 kadar O 2 dalam udara normal sementara itu kadar gas CO 2 yang diteliti berkisar antara 2±1 dan 14±1. Sehingga didapatkan perlakuan konsentrasi gas seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Perlakuan konsentrasi gas O 2 dan CO 2 untuk uji tahap dua komposisi X 1 X 2 O 2 CO 2 1 -1 -1 4.6±1 3.7±1 2 1 -1 17.4±1 3.7±1 3 -1 1 4.6±1 12.3±1 4 1 1 17.4±1 12.3±1 5 0 0 11±1 8±1 6 - √2 0 2±1 8±1 7 √2 0 20±1 8±1 8 0 - √2 11±1 2±1 9 0 √2 11±1 14±1 Pengaturan kombinasi atmosfer dalam stoples dilakukan dengan mengatur debit gas O 2 , N 2 dan CO 2 menggunakan flowmeter. Debit gas pada flowmeter dipertahankan setelah mendapat komposisi yang diinginkan. Pengamatan dan pengujian dari masing-masing perlakuan konsentrasi dilakukan pada hari ke 0, 2, 4, 6, 8 dan 10. Parameter pengamatan dan pengujian mutu bahan meliputi susut bobot, uji kekerasan, warna, total padatan terlarut dan uji organoleptik. 21 Prosedur percobaan dijelaskan sebagai berikut : a. Irisan sirsak dimasukan ke dalam stoples. b. Tutup stoples diberi lubang untuk memasukan pipa plastik ¼ inci guna mengukur konsentrasi O 2 dan CO 2. c. Irisan sirsak dimasukan kedalam stoples. Tutup stoples dilapisi lilin malam guna menghindari kebocoran gas. d. Konsentrasi dalam stoples diatur sehingga berada pada konsentrasi yang dikehendaki. Stoples disimpan pada suhu terpilih hasil percobaan tahap pertama. e. Pengamatan dilakukan pada hari ke 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 meliputi susut bobot, uji kekerasan, warna, total padatan terlarut dan uji organoleptik. Penentuan pengaruh komposisi atmosfer dan suhu penyimpanan produk diuji menggunakan analisis statistik. Rancangan percobaan yang digunakan menggunakan rancangan acak lengkap. Pada komposisi 5 O 2 =11±1 dan CO 2 =8±1, dilakukan 4 kali ulangan. Jumlah satuan percobaan 12 x 5 = 60 unit. Perlakuan uji pertama adalah komposisi atmosfer penyimpanan, yaitu 1 4.6±1 O 2 dan 3.7±1 CO 2 , 2 17.4±1 O 2 dan 3.7±1 CO 2 , 3 4.6±1 O 2 dan 12.3±1 CO 2 , 4 17.4±1 O 2 dan 12.3±1 CO 2 , 5 11±1 O 2 dan 8±1 CO 2 , 6 2±1 O 2 dan 8±1 CO 2 , 7 20±1 O 2 dan 8±1 CO 2 , 8 11±1 O 2 dan 2±1 CO 2 , dan 9 11±1 O 2 dan 14±1 CO 2 . Perlakuan uji kedua adalah suhu penyimpanan yang didapat dari percobaan sebelumnya. Data masukan berupa data tiap parameter kualitas produk. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kualitas produk digunakan uji anova. Hasil uji anova dapat menyimpulkan apakah perlakuan pada produk sangat berpengaruh, berpengaruh nyata atau tidak berpengaruh. Uji ini juga digunakan untuk menentukan apakah setiap perlakuan menunjukkan beda yang nyata terhadap mutu produk dalam setiap periode pengamatan dan pengukuran. Uji statistik lanjut yang digunakan adalah analisis Duncan yang digunakan untuk menentukan nilai parameter dan mutu periode pengamatan dan pengukuran ke berapa yang mempunyai perbedaan rata-rata yang tidak berbeda secara signifikan. 22

4. Penentuan Jenis Film Kemasan