Sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aktiva tetap dari satu pusat pertanggungjawaban yang lain. Karena biaya depresiasi, biaya reparasi dan
pemeliharaan harus dibebankan kepada pusat pertanggungjawaban yang menggunakan aktiva tetap, semua perpindahan aktiva tetap harus segera diikuti
oleh fungsi akuntansi, agar fungsi ini dapat membebankan biaya-biaya tersebut berdasarkan data lokasi aktiva tetap yang teliti. Dokumen untuk meminta otorisasi
transfer aktiva tetap dalam lingkungan intern perusahaan harus diotorisasi oleh Bagian Aktiva Tetap. Surat permintaan transfer aktiva tetap dipakai sebagai dasar
pencatatan ke dalam kartu aktiva tetap.
7. Sistem Pencatatan Penyusutan Depreciation Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. Sistem
pencatatan penyusutan depreciation aktiva tetap menerapkan metode pencatatan penyusutan yang didasarkan pada faktor waktu dengan Garis Lurus Straight line
method. Dalam Straight line method aktiva tetap dianggap sama penggunaannya sepanjang waktu. Sehingga beban penyusutannya dihitung sama rata. Beban
penyusutan menurut Mulyadi 2001:135. Metode ini dihitung sebagai berikut: D = Beban penyusutan depreciation
AC = Acquisition Cost SV = Salvage Value nilai residu
LT = Life Time umur teknis Jurnal untuk mencatat beban penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus
straight line method: LT
SV AC
D −
=
Universitas Sumatera Utara
Beban penyusutan xxx
Akumulasi penyusutan xxx
Alasan PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara menggunakan metode penyusutan garis lurus straight line method adalah:
a. Kegunaan ekonomis dari suatu aktiva tetap akan menurun secara
proporsional setiap periode. b.
Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap. c.
Kegunaan ekonomis berkurang karena terlewatnya waktu. d.
Penggunaan kapasitas aktiva tiap-tiap periode relatif tetap. Menurut Warren, Reef dan Fees 2005 faktor-faktor yang mempengaruhi
biaya penyusutan yaitu: a.
Harga perolehan acquisition cost adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perhitungan biaya penyusutan.
b. Nilai residu residual atau salvage value merupakan taksiran nilai atau
potensi arus kas masuk apabila aktiva tetap tersebut dijual pada saat penarikanpenghentian retirement aktiva tetap. Nilai residu tidak selalu
ada, ada kalanya suatu aktiva tetap tidak memiliki nilai residu karena aktiva tetap tersebut tidak dijual pada masa penarikannya.
c. Umur ekonomis aktiva tetap economical life time pada PT PLN Persero
Pembangkitan Sumatera bagian Utara sebagai berikut: 1
Umur fisik yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva tetap. Suatu aktiva tetap dikatakan masih memiliki umur fisik
apabila secara fisik aktiva tetap tersebut masih dalam kondisi baik.
Universitas Sumatera Utara
2 Umur fungsional yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva
tetap tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva tetap memiliki umur fungsional apabila aktiva tetap tersebut masih memberikan kontribusi
bagi perusahaan.
8. Sistem Penyajian Aktiva Tetap di Neraca