Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk menulis
tugas akhir dengan judul “PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT.PLN PERSERO MEDAN.”
B. Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa aktiva tetap mempunyai peranan yang penting dalam pelaksanaan operasional perusahaan, maka perlu di bentuk
sebuah sistem akuntansi aktiva tetap sehingga kegiatan perusahaan berjalan secara optimal dan meningkatkan kapasitas produksi. Adapun hal pokok yang menjadi
permasalahan sehubungan dengan sistem akuntansi aktiva tetap adalah “Apakah Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada PT PLN Persero Medan telah
memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin di capai peneliti adalah untuk mengetahui Apakah Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap pada PT PLN Persero Medan
telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan peneliti pada PT PLN Persero Medan diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi perusahaan, dan bagi peneliti lain.
a. Bagi peneliti yaitu sebagai bahan masukan apabila di kemudian hari dimintai
pendapat mengenai system informasi akuntansi aktiva tetap pada PT PLN Persero Medan.
Universitas Sumatera Utara
b. Bagi perusahaan yaitu sebagai bahan masukan untuk memperbaiki sistem
informasi akuntansi aktiva tetap yang sudah berjalan selama ini. c.
Bagi peneliti lain yaitu sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penulisan yang berhubungan dengan system informasi akuntansi aktiva tetap.
D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Survei Observasi
Berikut ini adalah jadwal survei observasi yang dilakukan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir.
Tabel 1.1 Jadwal Survei Observasi Dan Tugas Akhir
No Kegiatan
Juni Juli
Mingguan I
II III IV
I II
III
1 Pengesahaan Penulisan Tugas
Akhir 2
Pengajuan Judul 3
Permohonan Izin Riset 4
Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
Universitas Sumatera Utara
2. Rencana Isi
Rencana isi terdiri dari empat bab, masing - masing bab dibagi atas sub- sub bab sesuai kebutuhannya. Secara garis besar Rencana Isi adalah sebagai
berikut :
BAB I :
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana
penulisan yang mencakup jadwal surveiobservasi dan rencana isi
BAB II : PT. PLN PERSERO MEDAN
Pada bab ini meliputi sejarah ringkas instansi, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha
terkini dan rencana usaha PT.PLN Persero Medan.
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT RAILINK MEDAN
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai
pengertian sistem informasi akuntansi atas aktiva tetap PT.PLN Persero Medan, faktor-faktor penyusun sistem
akuntansi aktiva tetap, jenis-jenis aktiva tetap, dokumen dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi yang terkait
dalam sistem akuntansi aktiva tetap, jaringan subsistem
akuntansi aktiva tetap.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari
pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat
bagi PT.PLN Persero Medan untuk masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PT.PLN PERSERO MEDAN
A. Sejarah Ringkas
PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT PLN Persero Nomor
193.K010DIR2003. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT PLN Persero Nomor 178.K010DIR2004, tertanggal 24 Agustus 2004, dibentuklah
unit PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara yang khusus bertugas mengelola bidang pembangkitan di wilayah Sumut, Riau, dan NAD.
Tujuannya agar pengelolaan bisnis pembangkitan lebih fokus dan efisien guna meningkatkan keandalan dan keamanan pasokan listrik bagi masyarakat di
wilayah Sumbagut. Keberadaan PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara
sebenarnya berawal dari pelaksanaan reorganisasi di tubuh PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera bagian Utara yaitu dengan adanya pemisahan fungsi
pembangkitan dan penyaluran di Sumatera sejalan dengan Surat Keputusan Direksi No. 177.K010DIR2004 tanggal 24 Agustus tentang Organisasi
Pembangkitan Sumatera bagian Selatan Sumbagsel dan Surat Keputusan Direksi PLN No. 179.K010DIR2004, tanggal 24 Agustus 2004 tentang organisasi PT
PLN Persero Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban P3B Sumatera. Artinya melalui keputusan tersebut, organisasi PLN yang bergerak dalam bidang
pembangkitan di Sumatera dibuat menjadi dua bagian, yaitu pembangkitan
Universitas Sumatera Utara
Sumatera bagian Utara dan pembangkitan Sumatera bagian Selatan, di bidang penyaluran tergabung dalam satu unit yaitu P3B Sumatera.
PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara memiliki bisnis utama sebagai pengelola di bidang pembangkitan sistem kelistrikan Sumatera
Utara, NAD dan Riau. Untuk pembangkit yang bertenaga thermal, PT PLN Persero Pembangkitan Sumatera bagian Utara memiliki aset mesin pembangkit
sebanyak 59 unit, dengan rincian PLTGU Belawan 10 Unit, PLTG Paya Pasir 5 Unit, PLTG Glugur 2 unit, PLTD Titi Kuning 6 Unit, PLTD Lueng Bata 14 Unit,
PLTG Teluk Lembu 1 unit dan PLTD Teluk Dalam 6 unit serta PLTD Gunung Sitoli 13 unit. Pembangkit yang bertenaga hidro air terdiri dari 13 PLMTH dan 3
PLTA. Mikro hidro memiliki kapasitas terpasang total sebesar 7,5 MW dengan daya mampu 6 MW dan untuk tenaga air adalah PLTA Sipansipahoras, Tapanuli
Tengah, yang beroperasi akhir tahun 2004 dengan jumlah pasokan sebesar 50 MW, PLTA Lau Renun Dairi berkapasitas 82 MW yang beroperasi sejak akhir
2005 lalu, dan PLTA Koto Panjang Pekanbaru Riau berkapasitas 114 MW.
B. Struktur Organisasi Personalia